memfasilitasi komponen daya ledak. Slump stretch merupakan salah satu teknik mobilisasai saraf yang
meregangkan atau memberikan glide dan tension pada jaringan saraf tulang belakang. Tujuan dari gerkan neural gliding adalah untuk memfasilitasi gerakan saraf yang
kemungkinan terhambat tanpa menekannya dan saat ini istilah yang digunkan untuk menyebutkan peluncuran saraf dan gerakan penekanan yaitu neurodynamics Ashok,
2011. Didukung juga dengan Hortobagyi dan Hourmard,1996 yang meneliti respon adaptif pada pemanjangan dan pemendekan otot quadriceps pada manusia. Studi ini
menunjukkan bahwa adaptasi terhadap latihan dengan kontraksi eksentrik berhubungan dengan adaptasi neural dan hipertrofi otot yang lebih besar daripada
latihan konsentrik. Hasil teknik pengobatan Neurodynamic akan terjadi perubahan adaptasi fungsi mekanis atau fisiologis jaringan saraf sehingga terjadi kecepatan
rangsang saraf. Slump stretch juga melibatkan peregangan paha belakang bersamaan jaringan saraf yang akan menyumbang peningkatan ruang lingkup ektensi knee aktif.
Maka dari itu, berdasarkan latar belakang di atas diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penambahan contract relax stretching otot paha dan slump stretch
setelah latihan knee tuck jump efektif dalam meningkatkan daya ledak otot tungkai pada pemain sepak bola Fisioterapi FK UNUD.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah yang diteliti yaitu:
1. Apakah latihan knee tuck jump dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai pada pemain sepak bola Fisioterapi FK UNUD?
2. Apakah penambahan contract relax stretching otot paha dan slump stretch setelah latihan knee tuck jump dapat meningkatan daya ledak otot tungkai pada
pemain sepak bola Fisioterapi FK UNUD? 3. Apakah penambahan contract relax stretching otot paha dan slump stretch
setelah latihan knee tuck jump lebih efektif dari latihan knee tuck jump dalam meningkatkan daya ledak otot tungkai pada pemain sepak bola Fisioterapi FK
UNUD?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran umum tentang contract relax stretching otot paha, slump stretch, dan latihan knee tuck jump dalam meningkatkan daya ledak otot
tungkai.
1.3.2 Tujuan khusus 1.
Untuk membuktikan latihan knee tuck jump dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai pada pemain sepak bola Fisioterapi FK UNUD.
2. Untuk membuktikan contract relax stretching otot paha dan slump stretch
setelah latihan knee tuck jump dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai pada pemain sepak bola Fisioterapi FK UNUD.
3. Untuk membuktikan penambahan contract relax stretching otot paha dan slump
stretch setelah latihan knee tuck jump lebih efektif dari latihan knee tuck jump dalam meningkatkan daya ledak otot tungkai
pada pemain sepak bola Fisioterapi FK UNUD.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Sebagai tambahan informasi dan ilmu dalam bidang fisioterapi khususnya fisiologi olahraga mengenai penambahan contract relax stretching otot paha dan
slump stretch setelah latihan knee tuck jump efektif dalam meningkatkan daya ledak otot tungkai dan sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi masyarakat
khususnya fisioterapis olahraga dan pelatih tentang penambahan contract relax stretching otot tungkai dan slump stretch setelah latihan knee tuck jump efektif dalam
meningkatkan daya ledak otot tungkai.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Daya Ledak
2.1.1 Definisi Daya Ledak Dalam melakukan gerakan-gerakan yang membutuhkan kontraksi otot yang
kuat dan cepat seperti melompat jumping, dan berlari sangat bergantung pada daya ledak otot tungkai. Daya ledak berhubungan erat dengan kekuatan kontraksi otot
maksimum dalam suatu durasi waktu yang pendek Asril,1999. Besarnya otot berkontraksi dan berkembangnya gaya pada seluruh lingkup gerak sendi serta
hubungannya dengan kecepatan dan gaya merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi daya ledak Sudaryanto dan Erna, 2009. Dengan demikian, jelas daya
ledak merupakan satu komponen kondisi fisik yang dapat menentukan hasil prestasi seseorang dalam ketrampilan gerak. Sedangkan besar kecilnya daya ledak otot
tungkai dipengaruhi oleh otot melekat dan membungkus tungkai tersebut. Tungkai adalah bagian bawah tubuh manusia yang berfungsi untuk menggerakkan tubuh,
seperti berjalan, berlari, dan melompat. Terjadinya gerakan pada tungkai tersebut disebabkan adanya otot- otot dan tulang, otot sebagai alat gerak aktif dan tulang alat
gerak pasif.
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi daya ledak Menurut Berger 2002, ada dua faktor yang mempengaruhi daya ledak, faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh manusia dan cenderung menetap, contohnya: genetik, umur, indeks massa
tubuh dan jenis kelamin. Sedangkan faktor eksternalnya meliputi: ketinggian tempat, pelatihan, suhu, dan kelembaban relatif udara. Berikut uraian dari faktor-faktor
tersebut di atas. Faktor internal :
1. Genetik
Genetik merupakan unit yang kecil yang tersusun atas sekuen Deoxyribonucleic Acid DNA adalah bahan paling mendasar dalam menentukan
hereditas. Keunggulan genetik yang bersifat pembawaan atau genetik tertentu diperlukan untuk berhasil dalam cabang olahraga tertentu. Beberapa komponen dasar
seperti proporsi tubuh, karakter, psikologis, otot merah, otot putih, dan suku sering menjadi pertimbangan untuk pemilihan atlet Widhiyanti, 2013. Tubuh seseorang
secara genetik rata-rata tersusun oleh 50 serabut otot tipe lambat dan 50 serabut otot tipe cepat pada otot yang digunakan untuk bergerak Quinn, 2013. Bagi orang
yang memiliki kemampuan daya ledak di atas rata-rata biasanya secara genetis memiliki persentase otot tipe cepat yang lebih tinggi Shergold, 2013.