Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

Rangga Muhammad Abdul Halim, 2013 Pengaruh Metode Tutor Sebaya Terhadap Presentasi Belajar Mata Pelajaran Menggambar Utilitas Gedung Di Smk Negeri 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain: a Mengolah dan menganalisis data hasil pretest dan posttest. b Membandingkan hasil analisis data instrumen tes sebelum diberi perlakuan prestest dan setelah diberi perlakuan posttest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol untuk melihat dan menentukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan dari prestasi belajar yang telah diperoleh. c Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.

3.8 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dalam bentuk pretest dan posttest. Pretest diberikan untuk mengetahui prestasi belajar siswa sebelum diberikannya perlakuan sedangkan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah diberikannya perlakuan. Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest, yang sebelumnya terlebih dahulu melakukan uji coba tes yang hasilnya diolah dan dianalisa dengan menggunakan uji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. 1. Validitas Tes Validitas merupakan kesesuaian antara alat evaluasi dengan segi materi yang dievaluasikan atau aspek yang diukur. Rumus untuk menghitung validitas butir soal menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Arikunto, 2012: 87 Keterangan: = Koefisien korelasi = Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden Rangga Muhammad Abdul Halim, 2013 Pengaruh Metode Tutor Sebaya Terhadap Presentasi Belajar Mata Pelajaran Menggambar Utilitas Gedung Di Smk Negeri 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu = Skor item test = Skor responden = Kuadrat skor item test = Kuadrat skor responden = Jumlah responden Untuk melihat besar koefesien korelasi adalah dengan melihat tabel untuk nilai . Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Korelasi BESAR NILAI KRITERIA 0,80 r xy ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,60 r xy ≤ 0,80 Tinggi 0,40 r xy ≤ 0,60 Cukup 0,20 r xy ≤ 0,40 Rendah 0,00 r xy ≤ 0,20 Sangat rendah Arikunto, 2012: 89 Setelah diuji validitasnya kemudian diuji tingkat signifikannya dengan rumus sebagai berikut: Sudjana, 2005: 377 Keterangan: t = Nilai t hitung Rangga Muhammad Abdul Halim, 2013 Pengaruh Metode Tutor Sebaya Terhadap Presentasi Belajar Mata Pelajaran Menggambar Utilitas Gedung Di Smk Negeri 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu r = Koefesien korelasi n = Jumlah banyak subjek Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi 5 dengan derajat bebas dk = n - 2. Apabila t hitung t tabel , berarti korelasi tersebut valid. Uji instrumen dilakukan terhadap 27 orang siswa, dari 10 buah butir soal diperoleh soal yang valid sejumlah 10 butir soal yang digunakan sebagai instrumen dengan tingkat validitas seperti pada tabel 3.7 berikut ini, sedangkan data hasil perhitungan validitas dapat dilihat pada lampiran. Tabel 3.4 Distribusi Butir Soal Bedasarkan Tingkat Validitas KATEGORI KRITERIA PRESENTASE Sangat Rendah Rendah 1 10 Cukup 3 30 Tinggi 6 60 Sangat Tinggi JUMLAH 10 100 Sumber: Hasil penelitian 2012 2. Reliabilitas Tes Sebagai mana dikemukakan oleh Sugiyono, 2011: 130, bahwa “Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal ”. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest, ekuivalen, dan gabungan keduanya. Secara internal dengan Rangga Muhammad Abdul Halim, 2013 Pengaruh Metode Tutor Sebaya Terhadap Presentasi Belajar Mata Pelajaran Menggambar Utilitas Gedung Di Smk Negeri 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan butir-butir tertentu. Dalam hal ini validitas lebih penting dan reliabilitas ini perlu karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliabel. Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan cara internal consistency, yaitu mencobakan instrumen sekali saja kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus Kuder- Richardson 20 K-R. 20: Arikunto, 2012: 115 Keterangan: = Reliabilitas tes secara keseluruhan p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ∑pq = Jumlah hasil perkalian p dan q n = Banyaknya item S = Standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians Harga r 11 yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tabel product moment. Apabila r hitung r tabel dengan taraf siginifikan 5 maka tes dinyatakan reliabel Arikunto,2006: 188. Interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh tabel berikut: Tabel 3.5 Derajat Realibilitas Alat Evaluasi DERAJAT REALIBILITAS INTERPRETASI r 11 ≤ 0,20 Derajat realibilitas sangat rendah 0,20 r 11 ≤ 0,40 Derajat realibilitas rendah 0,40 r 11 ≤ 0,70 Derajat realibilitas sedang 0,70 r 11 ≤ 0,90 Derajat realibilitas tinggi Rangga Muhammad Abdul Halim, 2013 Pengaruh Metode Tutor Sebaya Terhadap Presentasi Belajar Mata Pelajaran Menggambar Utilitas Gedung Di Smk Negeri 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 0,90 r 11 ≤ 1,00 Derajat realibilitas sangat tinggi Arikunto, 2006: 75 Hasil perhitungan reliabilitas butir soal dalam penelitian ini diperoleh sebesar 0,725. Berdasarkan tabel 3.6 diklasifikasikan instumen soal yang digunakan memiliki reliabilitas tinggi. Data hasil perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 3.6 Realibilitas Instrumen Σpq 2,189 S 2 7,210 r 11 0,774 Sumber: Hasil Penelitian 2012 3. Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak teralu mudah dan tidak terlalu sukar. Suatu perangkat evaluasi yang baik akan menghasilkan skor atau nilai yang membentuk distribusi normal. Tingkat kesukaran suatu butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Arikunto, 2012 : 223 Keterangan: P = Indeks Kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi Indeks Kesukaran yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Kesukaran Rangga Muhammad Abdul Halim, 2013 Pengaruh Metode Tutor Sebaya Terhadap Presentasi Belajar Mata Pelajaran Menggambar Utilitas Gedung Di Smk Negeri 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu INDEKS KESUKARAN INTERPRETASI P = 0,00 Soal sangat sukar 0,00 P ≤ 0,30 Soal sukar 0,30 P ≤ 0,70 Soal sedang 0,70 P ≤ 1,00 Soal mudah P = 1,00 Soal sangat mudah Arikunto, 2012 : 225 Distribusi tingkat kesukaran butir soal yang digunakan tersebar mulai dari mudah sampai sedang sebagaimana tercantum pada tabel 3.8 dan perhitungan tingkat kesukaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 3.8 Distribusi Butir Soal berdasarkan Tingkat Kesukaran INDEKS KESUKARAN JUMLAH PRESENTASE Mudah 4 40 Sedang 6 60 Sukar JUMLAH 10 100 Sumber: Hasil Penelitian 2012 4. Daya Pembeda Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan antara siswa yang menguasai konsep dengan siswa yang tidak menguasai konsep, dapat diukur dengan rumus sebagai berikut: Rangga Muhammad Abdul Halim, 2013 Pengaruh Metode Tutor Sebaya Terhadap Presentasi Belajar Mata Pelajaran Menggambar Utilitas Gedung Di Smk Negeri 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Arikunto, 2012: 228 Keterangan: D = Daya pembeda B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar J A = Banyaknya peserta tes kelompok atas J B = Banyaknya peserta tes kelompok bawah P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P sebagai indeks kesukaran P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar P sebagai indeks kesukaran Klasifikasi interpretasi yang digunakan untuk daya pembeda adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Pembeda DAYA PEMBEDA INTERPRETASI D ≤ 0,00 Sangat jelek 0,00 D ≤ 0,20 Jelek 0,20 D ≤ 0,40 Cukup 0,40 D ≤ 0,70 Baik 0,70 D ≤ 1,00 Baik Sekali Arikunto, 2012: 232 Hasil perhitungan analisis daya pembeda butir soal dalam penelitian ini diperoleh berkisar antara 0,30 sampai 0,80 dengan distribusi kualifikasi indeks daya pembeda pada tabel 3.8 berikut ini, sedangkan Rangga Muhammad Abdul Halim, 2013 Pengaruh Metode Tutor Sebaya Terhadap Presentasi Belajar Mata Pelajaran Menggambar Utilitas Gedung Di Smk Negeri 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu data hasil perhitungan analisis daya pembeda dapat dilihat pada lampiran. Tabel 3.10 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Daya Pembeda INDEKS DP JUMLAH PERSENTASE Baik Sekali 1 10 Baik 7 70 Cukup 2 20 Jelek Jumlah 10 100 Sumber: Hasil Penelitian 2012

3.9 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG.

11 52 45

Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam Mata Pelajaran Simulasi Digital Untuk Peningkatan Prestasi Belajar Siswa di SMKN 2 Garut.

0 0 14

Pengaruh Metode Pengajaran Tutor Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Smk Negeri 11 Bandung.

0 2 50

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TUTORIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 5 BANBDUNG.

0 4 33

PENGARUH CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TGB PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMKN 2 GARUT: Penelitian Terhadap Siswa Di SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 40

PENGARUH TEMAN SEBAYA SEBAGAI SUMBER KOGNITIF TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK NEGERI 9 GARUT.

0 2 38

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG.

0 0 30

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN.

1 10 262

Pengaruh Metode Pengajaran Tutor Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Smk Negeri 11 Bandung - repository UPI S PEA 1004567 Title

0 1 9

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK DASAR DI SMK NEGERI 1 KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013 2014 -

0 1 44