Instrumen Penelitian Sumber data, Teknik dan Instrumen Penelitian Tahap Pertama

66 Ijah Hodijah, 2013 Nilai-Nilai Tradisi Ruwatan Bumi Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Untuk Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Siswa Mixed Method Dengan Studi Etnografi Pada Masyarakat Adat Banceuy Dan PTK Di SMP Negeri 1 Ciater Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Studi literatur merupakan alat pengumpul data yang dilakukan untuk mengungkap sejumlah teori yang memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian ini. Kemudian, teori-teori yang terungkap, akan digunakan dalam pembahasan penelitian. Sedangkan teknik yang digunakan adalah dengan cara mempelajari sejumlah literatur baik cetak maupun elektronik guna memperoleh informasi yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian ini. Peneliti mengumpulkan literatur dengan cara mengunjungi Perpustakaan pusat Universitas Pendidikan Indonesia, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Subang, Perpustakaan Daerah Subang, dan toko buku untuk melengkapi data-data dan informasi yang diperlukan selama penelitian.

c. Instrumen Penelitian

Dalam studi etnografi, “yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri” Sugiyono, 2011:305. Moleong 1989:21 menyebutkan bahwa “pencari tahu alamiah dalam pengumpulan data lebih banyak bergantung pada dirinya sebagai pengumpul data”. Selanjutnya Sugiyono 2010:306 menyatakan, “peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuan”. Peneliti sebagai instrumen menurut Nasution 2003:55-56 cocok untuk tradisi penelitian kualitatif karena : 1 Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi peneliti. Tidak ada peneliti lain yang dapat bereaksi dan berinteraksi terhadap sedemikian banyak faktor dalam situasi yang senantiasa berubah- ubah, 2 Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. Tidak ada penelitian lain, seperti yang digunakan dengan macam-macam situasi yang serupa, 3 Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada instrumen berupa tes atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia. Hanya manusia sebagai instrumen dapat memahami situasi dalam segala seluk beluknya, 4 Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak 67 Ijah Hodijah, 2013 Nilai-Nilai Tradisi Ruwatan Bumi Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Untuk Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Siswa Mixed Method Dengan Studi Etnografi Pada Masyarakat Adat Banceuy Dan PTK Di SMP Negeri 1 Ciater Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dapat difahami dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita, 5 Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh, 6 Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, atau perbaikan, dan 7 Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh, yang menyimpang justru diberi perhatian. Respon yang lain daripada yang lain, bahkan bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan pemahaman mngenai aspek yang diteliti. Tentang Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen, menurut Sugiyono 2011:305 “meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara akademik maupun logistik”. Validasi ini sangat penting guna mendapatkan hasil penelitian yang baik.

3. Analisis dan Validasi Data Penelitian

Dokumen yang terkait

PENANAMAN NILAI-NILAI TANGGUNG JAWAB DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK DI LINGKUNGAN Penanaman Nilai-Nilai Tanggung Jawab Dan Kemandirian Pada Anak Di Lingkungan Panti Asuhan (Studi Kasus di Yayasan Yatim Muhammadiyah di Desa Kliteh, Kecamatan Sragen Tengah Ka

0 1 15

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN HELLISON UNTUK MENGEMBANGKAN NILAI TANGGUNG JAWAB DALAM PEMBELAJARAN SENAM: Studi Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 45 Bandung.

0 5 32

STRATEGI PENGEMBANGAN KAMPUNG ADAT BANCEUY SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA DI KABUPATEN SUBANG.

4 23 44

NILAI - NILAI ADAT LARVUL NGABALSEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM IPS : Studi Etnografi Pada Masyarakat Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara.

0 1 38

IMPLEMENTASI KEARIFAN LINGKUNGAN DALAM BUDAYA MASYARAKAT ADAT KAMPUNG KUTA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS :Studi Etnografi Pada Masyarakat Adat Kampung Kuta dan Kajian PTK di SMP Negeri 1 Tambaksari Kabupaten Ciamis.

0 4 66

NILAI-NILAI KEARIFAN ADAT DAN TRADISI DI BALIK RITUAL DAUR HIDUP (LIFE CYCLES) PADA MASYARAKAT SUKU NUAULU DI PULAU SERAM SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS :Studi Etnografi di Desa Tamilou Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah.

3 19 81

nilai 5 tanggung jawab

0 0 3

TRADISI RUWATAN BERSIH BUMI KEARIFAN LOK

0 4 18

Pelestarian Nilai Nilai Tradisi Adat Dusun Cetho Dalam Rangka Pengembangan Destinasi Wisata Sejarah dan Religi (Studi Deskriptif Kualitatif Tradisi Adat Dusun Cetho "Galungan" dalam Pengembangan Destinasi Wisata Sejarah dan Religi di Kabupaten Karanganyar

0 0 20

RASA SOLIDARITAS KELOMPOK, RASA MEMILIKI, DAN RASA KESETIAAN SEBAGAI NILAI-NILAI TRADISI JEPANG DALAM SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN DI JEPANG

0 0 8