Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai
Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
lebih 45 , lalu alat ikat pinggang tersebut dikaitkan pada leg
dynamometer. Setelah itu naracoba berusaha sekuat-kuatnya meluruskan kedua tungkainya. Setelah naracoba itu meluruskan kedua tungkainya
dengan maksimum, lalu kita lihat jarum pada alat tersebut menunjukkan angka berapa. Angka ini menunjukkan besarnya kekuatan otot tungkai
orang tersebut.
Gambar 3.4 Kekuatan Otot Tungkai
Sumber: http:www.nexgenergo.commedicalimagesbaseline2.jpg diunduh pada tanggal 24 April 2013
F. Program Latihan
Lamanya masa latihan menjadi suatu hal yang penting dan akan berpengaruh terhadap suatu hasil yang diperoleh. Penulis menetapkan batas waktu
untuk penelitian adalah 6 minggu, dengan 3 kali pertemuan dalam tiap minggunya sehingga total adalah 18 kali pertemuan.
Lamanya waktu eksperimen tersebut berdasarkan pada pernyataan Harsono 1988:194 yang menyatakan bahwa : “...sebaiknya latihan dilakukan tiga kali
seminggu dan diselingi dengan satu hari istirahat untk memberikan kesempatan bagi otot dalam berkembang dan mengadaptasi diri pada hari isitirahat tersebut.
”
Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai
Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk lamanya jangka waktu latihan selama 6 minggu berdasarkan pada Harsono 1988:154 yang mengemukakan : “Latihan kondisi fisik per-season yang intensif
selama 6- 10 minggu... ” Pendapat ini juga sama dengan yang dinyatakan oleh
Kosasih yang penulis kutip dari skripsi Apolonia Kharisma : “Sebaiknya berlatih
paling sedikit tiga kali seminggu. ”
Latihan dilaksanakan 3 kali dalam semingu di Kolam Renang Karang Setra Bandung yaitu pada hari Minggu, Senin, dan Rabu
16:30 sampai selesai. Masa latihan atau perlakukan terhadap sampel dimulai dari tanggal 6 April 2013 sampai
15 Mei 2013 dengan demikian jumlah latihan yang diberikan adalah sebanyak 18 kali, dengan pre test dan post test 1 kali menjadikan total 20 kali pertemuan.
Dalam melaksanakan latihan, ada beberapa prinsip yang penulis terapkan, yaitu: prinsip sistematis, berulang-ulang dan penambahan beban lebih. Latihan
dinyatakan sisitematis apabila dimulai dari beban yang ringan sampai dengan beban yang berat. Mengenai latihan yang sistematis oleh Harsono 1988:101
dijelaskan bahwa: “Yang dimaksud sistematis adalah berencana, menurut jadwal, menurut pola dan sistem tertentu, metodis, dari mudah ke sukar, latihan yang
teratur, da ri sederhana ke yang lebih kompleks.”
Latihan harus dilakukan secara berulang-ulang agar terjadi otomatisasi atau kebiasaan tertentu yang bersifat reflek. Dalam hal ini Harsono 1988:101
menjelaskan: “Berulang-ulang maksudnya ialah agar gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi sema
kin mudah, otomatis dan reflektif.”
Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai
Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Prinsip beban lebih atau “Overload” dengan system tangga atau “Step type
approach” dalam latihan merupakan hal penting karena menyangkut peningkatan kemampuan kerja tubuh terhadap suatu tugas. Apabila beban latihan tetap maka
ini berarti tidak akan terjadi peningkatan kemampuan kerja tubuh. Harsono 1988:103 mengemukakan: “Prinsip ini mengatakan bahwa beban latihan yang
diberikan kepada atlet haruslah cukup berat dan cukup bengis, serta harus diberikan berulang kali den
gan intensitas yang cukup tinggi.” Prinsip ini dilakukan dengan harapan agar tujuan pencapaian prestasi akan tercapai.
Peningkatan beban latihan ini dapat dilihat pada gambar 3.4 dibawah ini;
Beban Latihan
6 8
3 5 7
2 4 1
Prestasi
Gambar 3.5 Penambahan Beban Secara Bertahap Harsono, 1988:105
Adapun contoh program latihan yang akan penulis terapkan adalah sebagai berikut :
Contoh Program Latihan Stabilisasi Pertemuan
Materi Volume
Istirahat Set
Keter angan
1. Minggu
ke-1 Latihan pendahuluan
berisi pemanasan berupa lari
15-30 menit
Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai
Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
keliling kolam renang, peregangan statis, dan
peregangan dinamis.
Melakukan 8 bentuk latihan squats, push up,
forward lunge, straight leg lifts, elbow press up
and hold, kneeling position, side body right
and left, dan backward push up
Pendinginan dengan latihan fleksibilitas
16 detik setiap
bentuk latihan
3 menit 8 set
2. Latihan pendahuluan
berisi pemanasan berupa lari
keliling kolam renang, peregangan statis, dan
peregangan dinamis.
Melakukan 8 bentuk latihan squats, push up,
forward lunge, straight leg lifts, elbow press up
and hold, kneeling position, side body right
and left, dan backward push up
Pendinginan dengan latihan fleksibilitas
15-30 Menit
20 detik 3 menit
6 set
G. Teknik Pengumpulan Data