PENGARUH LOCUS OF CONTROL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYAORGANISASI, SERTA PENGARUH PEMAHAMAN GOOD Pengaruh Locus Of Control, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Serta Pengaruh Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Aku

(1)

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, SERTA PENGARUH PEMAHAMAN GOOD

GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Surakarta dan DIY)

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

FARIDAH HUSNUN PRATIWI B 200 130 076


(2)

(3)

(4)

(5)

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, SERTA PENGARUH PEMAHAMAN GOOD

GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Surakarta dan DIY)

ABSTRAKS

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Locus of Control, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi serta pengaruh pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Surakarta dan DIY. Penentuan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Data dalam penelitan ini diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Jumlah responden sebanyak 50 orang. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa Locus of Control berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Auditor, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi serta pengaruh pemahaman Good Governance tidah berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Auditor.

Kata Kunci : Locus of Control, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Good Governance, Kinerja Auditor

ABSTRACT

The purpose of this study was to examine the effect Locus Of Control, Leadership Style, Organization Culture, and Good Governance of the Performance Auditor. Responden in this research were Auditor who work im Publik Accounting firms in Surakarta and DIY. Determination of sample, using a purposive sampling method. The data in this research is obtained by distributing questionnaires to the respondents. The number of respondents as many 50 people. The data analysis was using multiple linear regressions analysis. The results of this research indicate that Locus Of Control have a significant effect on the Performance Auditor, while Leadership Style, Organization Culture, and Good Governance have a not significant effect on the Performance Auditor.

Keywords : Locus Of Control, Leadership Style, Organization Culture, Good Governance, Performance Auditor.


(6)

2 1. PENDAHULUAN

Perkembangan perekonomian suatu negara dibutuhkan informasi keuangan yang andal, didalamnya dibutuhkan seorang yang dapat dipercaya untuk meyakinkan pihak luar yang akan memiliki dasar untuk menyalurkan dana mereka ke usaha-usaha yang beroperasi secara efisien dan memiliki posisi keuangan yang sehat ( Julianingtyas, 2012). Kebutuhan perusahaan akan pengauditan kegiatan perusahaannya menunjukkan pentingnya peran auditor dalam dunia perekonomian. Hal ini menyebabkan Kantor Akuntan Publik (KAP) harus meningkatkan terus kualitas jasa audit yang dilakukan para auditornya. Kualitas Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat dilihat dari kinerja Akutan Publik yang bekerja di dalamnya (Sitio dan Anisykurlillah, 2014).

Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan sebuah organisasi yang memberikan jasa berupa jasa audit operasional, audit kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003:4) dalam (Safitri, 2014). Dalam menjalankan fungsi pemeriksaan, kantor akuntan publik ini perlu didukung oleh kinerja Auditor. Kinerja auditor yang baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap jasa yang diberikan oleh KAP.

Auditor adalah akuntan publik yang memberikan jasa audit dan di tugaskan untuk mengumpulkan dan memeriksa bukti audit untuk memastikan kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang ditetapkan dan kemudian mengkomunikasikan terhadap user. Peran auditor adalah sebagai mediator antara pemilik dengan manajer pada suatu perusahaan atau pemerintahan ( Julianingtyas, 2012).

Profesi akuntan mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi keuangan yang handal bagi pemerintah, investor, kreditor, pemegang saham, karyawan, debitur, juga bagi masyarakat dan pihak-pihak lain yang berkepentingan (Wibowo, 2009) dalam Sanjiwani dan Wisadha (2016). Sebagai penunjang keberhasilan dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, diperlukan kinerja auditor yang baik dan berkualitas. Auditor


(7)

yang mengaudit laporan keuangan perusahaan disebut dengan auditor swasta atau auditor eksternal. Auditor eksternal bertanggung jawab dalam memberikan opini atas kewajaran pelaporan keuangan organisasi, terutama dalam penyajian posisi keuangan dan hasil operasi dalam suatu periode.

Pesatnya persaingan dikalangan auditor dan berkembangnya profesi tersebut menuntut auditor untuk selalu meningkatkan kinerjanya, sehingga diyakini mampu menjadi auditor yang berkualitas dan mampu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Standar audit merupakan pedoman bagi auditor dalam menjalankan tugasnya. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak auditor melakukan penyimpangan terhadap kode etik dan standar audit (Irawati et al., 2005) dalam (Mindarti, 2015).

Penyimpangan terhadap standar dan prosedur audit dapat memengaruhi kinerja auditor, bahkan dapat menyebabkan kegagalan audit. Berkaitan dengan auditor dalam mendeteksi kecurangan yang terjadi dalam laporan keuangan, maka Auditing Standards Boards (ASB) mengeluarkan Statement on Auditing Standards (SAS) No.82. Dikelurkannya SAS No.82 ini untuk meningkatkan kinerja auditor dengan cara menambah dan memperjelas pedoman operasional bagi auditor dalam mempertimbangkan kecurangan yang terjadi (Hanna dan Firnanti, 2013).

Pentingnya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tentang Locus Of Control, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, serta Pengaruh Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan DIY.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “PENGARUH LOCUS OF CONTROL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI

SERTA PENGARUH PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Surakarta dan DIY)


(8)

4 2. METODE

2.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di KAP yang berada di Kota Surakarta dan DIY. Pemilihan KAP yang ada di Kota Surakarta dan DIY karena wilayah tersebut merupakan kota atlas yang strategis untuk berbisnis. Berdasarkan Directory IAPI tahun 2015 terdapat 4 Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Surakata dan 11 Kantor Akuntan Publik

(KAP) di wilayah Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik kota Surakarta dan kota Yogyakarta. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dan pengumpulan informasi yang memenuhi kriteria sesuai dengan yang dikehendaki, kriteria pemilihan sampel yang digunakan yaitu:

1. Responden tidak dibatasi oleh jabatan auditor sehingga semua auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat diikutsertakan sebagai responden.

2. Mempunyai pengalaman bekerja di KAP minimal 1 tahun. Hal ini dilakukan karena auditor tersebut telah memiliki waktu untuk mampu mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan kerjanya.

3. Pendidikan terakhir responden minimal D3.

4. Berdasarkan pada kesediaan KAP menerima permohonan pengisian kuesioner untuk penelitian ini.

5. Jumlah kuesioner yang disebar kepada auditor di KAP tersebut berdasarkan jumlah yang ditentukan oleh Kantor Akuntan Publik.

Berdasarkan survey yang dilakukan, hanya ada 8 KAP yang bersedia menerima kuesioner dan diperoleh sampel penelitian sebanyak 50 responden.


(9)

2.2 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya aslinya, yaitu dengan menyebarkan kuisioner kepada responden.

2.3 Kinerja Auditor (Variabel Dependen)

Menurut Trisnaningsih (2007) Kinerja adalah suatu hasil karya yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Hasil ini dicapai berdasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan waktu yang diukur mempertimbangkan kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Kinerja Auditor akan dilihat berdasarkan hasil dan proses audit yang dilakukannya sesuai denganaturan dan standar yang ada. Dengan demikian, kemampuan seorang auditor dalam menyelesaikan tugasnya dan pemahaman yang baik akan aturan dan kode etik yang berlaku akan berujung pada hasil kerja yang lebih baik (Hanna dan Firnanti, 2013). Kinerja auditor diukur dengan 12 butir pertanyaan yang sebelumnya telah digunakan oleh Trisnaningsih (2007) dan diukur dengan skala likert 1-5 berkisar antara “sangat tidak setuju” pada batas skala [1] dan “sangat setuju” pada batas skala [5].

2.4 Locus Of Control (Variabel Independen)

Locus Of Control merupakan kendali individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan diri sendiri. Auditor dalam situasi penugasan audit yang kompleks akan dipengaruhi oleh karakteristik Locus Of Controlnya. Internal dengan Locus Of Control akan lebih mungkin menghadapi masalah yang akan dihadapi dalam penugasan audit tersebut dibandingkan dengan individu dengan eksternal Locus Of Control. Ciri pembawaan locus of control adalah berada dalam kendalinya dan akan bersikap tidak mudah cemas dan terburu-buru dalam mengambil suatu tindakan. Maka, auditor internal locus of control kecil kemungkinannya untuk mengambil keputusan yang tidak benar. Dalam hal ini, besar kemungkinan


(10)

6

dengan 10 butir pertanyaan yang sebelumnya telah digunakan oleh Shofiana (2013) dan diukur dengan skala likert 1-5 berkisar antara “sangat tidak setuju” pada batas skala [1] dan “sangat setuju” pada batas skala [5].

2.5 Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan merupakan upaya untuk mempengaruhi kegiatan pengikut untuk melakukan apa yang dia inginkan melalui komunikasi supaya mencapai suatu tujuan tertentu. Seorang pemimpin mempunyai cara-cara tersendiri untuk menyampaikan apa yang menjadi tujuannya Consideration (konsiderasi) adalah gaya kepemimpinan yang menggambarkan kedekatan hubungan antara bawahan dengan atasan, adanya saling percaya, kekeluargaan, menghargai gagasan bawahan, dan adanya komunikasi antara pimpinan dengan bawahan. Gaya Kepemimpinan diukur dengan 9 butir pertanyaan yang sebelumnya telah digunakan oleh Trisnaningsih (2007) dan diukur dengan skala likert 1-5 berkisar antara “sangat tidak setuju” pada batas skala [1] dan “sangat setuju” pada batas skala [5].

2.6 Budaya Organisasi

Budaya Organisasi adalah sistem yang di anut suatu organisasi untuk membedakan dengan organisasi lainnya. Budaya organisasi juga merupakan salah satu variabel penting bagi seorang pemimpin, karena budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai yang diakui dan menjadi pedoman bagi pelaku anggota organisasi. Kreitner dan Kinicki (2000) dalam (Yuskar dan Devisia, 2011) mendefinisikan budaya organisasi sebagai perekat perusahaan melalui nilai-nilai yang ditaati, peralatan simbolik dan cita-cita sosial yang ingin dicapai. Budaya organisasi diukur dengan 8 butir pertanyaan yang sebelumnya telah digunakan oleh Trisnaningsih (2007) dan diukur dengan skala likert 1-5 berkisar antara “sangat tidak setuju” pada batas skala [1] dan “sangat setuju” pada batas skala [5].

2.7 Good Governance

Seorang auditor yang memahami good governance secara benar maka akan mempengaruhi perilakunya dalam melaksanakan pekerjaannya dengan orientasi memperoleh hasil yang baik sehingga kinerjanya akan meningkat


(11)

(Putra dan Ariyanto, 2016). Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan good governance akan memperoleh manfaat lebih besar di negara yang lingkungan penegakan hukumnya kurang baik. Good governance diukur dengan 8 butir pertanyaan yang sebelumnya telah digunakan oleh Trisnaningsih (2007) dan diukur dengan skala likert 1-5 berkisar antara “sangat tidak setuju” pada batas skala [1] dan “sangat setuju” pada batas skala [5].

2.8 Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Sehingga analisis regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut:

KA = a + 1LOC+ 2GK+ 3BO+ 4GG +e

Keterangan :

a = Konstanta

1 2 3 4 = Koefisien regresi

KA = Kinerja Auditor LOC = Locus Of Control GK = Gaya Kepemimpinan BO = Budaya Organisasi GG = Good Governance

e = Error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik

Hasil uji normalitas pada uji Kolmogrov-Smirnov diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,714, yang berarti lebih besar dari 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data berdistribusi normal. Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki VIF kurang dari 10


(12)

8

uji heterokedastisitas diperoleh nilai thitunguntuk masing-masing variabel dengan

probability lebih besar dari 0,05. Perbandingan antara probability dengan standar signifikansi yang sudah ditentukan diketahui bahwa nilai probability masing-masing variabel lebih besar dari 0,05, sehingga menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pengaruh Locus Of Control terhadap Kinerja Auditor

Berdasarkan hipotesis pertama menunjukkan bahwa Locus Of Control berpengaruh terhadap Kinerja Auditor, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel Locus Of Control sebesar 2,763 lebih besar dari t tabel sebesar 2,014, dan nilai probabilitas sebesar 0,008 lebih kecil dari 5%, sehingga H1 diterima

artinya Locus Of Control berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Julianingtyas (2012), Putra dan Ariyanto (2016), Sanjiwani dan Wisadha (2016).

Menurut Julianingtyas (2012) Locus Of Control berpengaruh terhadap Kinerja Auditor dengan nilai pengaruh positif. Ketika Locus Of Control yang semakin baik maka mengakibatkan kinerja yang dihasilkan juga semakin baik. Locus Of Control didefinisikan sebagai persepsi seseorang tentang sumber nasibnya. Sebagian orang percaya bahwa mereka adalah penentu dari takdir mereka sendiri. Sebagian lainnya melihat bahwa apa yang terjadi pada diri mereka disebabkan oleh keberuntungan atau kesempatan.

3.2.2 Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor

Berdasarkan hipotesis kedua menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel Gaya Kepemimpinan (-1,228) lebih kecil dari t tabel sebesar 2,014, dan nilai probabilitas sebesar 0,228 lebih besar dari 5%, sehingga H2 ditolak, artinya Gaya Kepemimpinan tidak

berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Hasil ini konsisten dengan penelitian Gunawan dan Ramdan (2012), Pramana dan Yuliantoro (2013), Nugroho dan Setyawati (2015).


(13)

Menurut Gunawan dan Ramdan (2012) Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja Auditor, karena sebaik apapun gaya kepemimpinan yang terdapat pada Kantor Akuntan Publik, jika tidak didukung oleh kerja keras serta usaha dari auditor itu sendiri, kinerja yang memuaskan tidak akan dapat tercapai. Pemimpin yang terdapat dalam KAP hanya sebatas memberikan kebijakan, panduan, arahan, serta dorongan dalam bekerja, namun keberhasilan dari suatu pekerjaan amat ditentukan oleh pribadi auditor itu sendiri.

3.2.3 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor

Berdasarkan hipotesis ketiga menunjukkan bahwa Budaya Organisasi tidak berpengaruh Kinerja Auditor, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel Budaya Organisasi sebesar 1,032 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,014, dan nilai probabilitas sebesar 0,308 lebih besar dari 5%, sehingga H3 ditolak,

artinya Budaya Organisasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisnaningsih (2007).

Menurut Trisnaningsih (2007) Budaya organisasi tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor. Temuan ini mengindikasikan bahwa budaya organisasi dapat mempengaruhi kinerja auditor jika auditor tersebut mempunyai komitmen terhadap organisasinya.

3.2.4 Pengaruh Good Governance terhadap kinerja Auditor

Berdasarkan hipotesis keempat menunjukkan bahwa Good Governance tidak berpengaruh terhadap kinerja Auditor, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel Good Governance sebesar 0,307 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,014, dan nilai probabilitas sebesar 0,765 lebih besar dari 5%, sehingga H4 ditolak, artinya Good Governance tidak berpengaruh terhadap

kinerja Auditor. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hanna dan Firnanti (2016), Yuskar dan Devisia (2011), Trisnaningsih (2007).


(14)

10

Menurut Hanna dan Firnanti (2016) Good Governance tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor karena para auditor hanya memahami Good Governance saja tetapi dalam pelaksanaan pemeriksaan para auditor tidak menegakkan independensinya maka tidak akan berpengaruh terhadap kinerjanya.

4. PENUTUP 4.1 Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Locus Of Control berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Variabel Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Variabel Budaya Organisasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Variabel Good Governance tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor.

4.2 Keterbatasan

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang dialami, keterbatasan pada penelitian ini semoga tidak mengurangi manfaat yang ingin dicapai dan dapat di atasi oleh penelitian berikutnya. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan prediksi yang dilihat dari nilai adjusted R square sebesar 13,1% berarti 86,9% masih dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. 2. Dalam penelitian ini pengumpulan data diperoleh dengan metode survey

dengan melalui penyebaran kuesioner, sehingga memungkinkan pendapat dan karakteristik responden tidak dapat terungkap secara nyata.

3. Lingkup penelitian terbatas hanya pada Kantor Akuntan Publik yang berada di Kota Surakarta dan DIY saja.

4. Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya 4. 4.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis akan memberikan saran yang bermanfaat sebagai berikut:


(15)

1. Peneliti diharapkan mengawasi pengisian kuesioner dalam pengambilan jawaban dari responden, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dan lebih maksimal.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah metode wawancara dengan responden untuk mendapatkan data yang lebih valid dan bisa menggambarkan kondisi KAP sesungguhnya.

3. Bagi peneliti berikutnya diharapkan memperluas populasi dan sampel penelitian, bukan hanya KAP yang berada di Kota Surakarta dan DIY, serta menambah variabel independen.

4. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan Komitmen Organisasi sebagai vaiabel intervening sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Trisnaningsih.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Kinerja, Teori dan Aplikasinya. Alfabeta Bandung.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Universitas Diponegoro Semarang.

Gunawan, Hendra, dan Zulfitry Ramdan. 2012. Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Kelebihan Peran, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Wilayah Dki Jakarta. Vol. 3 No. 2 November 2012: 825-839. Binus Busines Review.

Hanna, Elizabeth dan Friska Firnanti. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor. ISSN: 1410-9875. Vol.15, No.1 Juni 2013. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.

Hutasuhut, Syauffa Pratiwi dan Reskino. 2016. Pengaruh Budaya Organisasi, Pelaksanaan Tanggung Jawab, Otonomi Kerja, Dan Ambiguitas Peran Terhadap Kinerja Auditor. P-ISSN: 1979-858X; E-ISSN: 2461-1190. Volume 9 (1), April 2016. Jurnal Ilmu Akuntansi.

Julianingtyas, Bunga Nur. 2012. Pengaruh Locus Of Control, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. ISSN 2252-6765. AAJ 1 (1) (2012).


(16)

12

Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keprilakuan. Edisi II Salemba empat. Majid, M. Shabri Abd, dkk. 2016. The Effect of Organizational Culture,

Leadership Style, and Functional Position on Organizational Commitment and Their Impact on The Performance of Internal Auditors in Aceh, Indonesia. ISSN 2067-8177. Volume 6. Issue 1 January 2016.

Mindarti, Ceacilia Sri. 2015. Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Auditor. ISSN 1979 – 6471. Volume XVIII No. 3, Desember 2015. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Mohamad, mohd Hamran, Zulki Flee daud, dan Khulida Kirana Yahya. 2014. Impact On Employess Good Governance Characteristics, The Role Of Transformational Leadership As Determinannt Factor. ISSN 2278-3687. Vol 3 No 1 Tahun 2014, Hal 320-338.

Patten, M.D.2005. An Analysis Of The Impact Of Locus Of Control On Auditor Internal Job Performance and Satisfaction. Manajerial Auditing Jurnal. Vol 20 No 9. Hal 1016-1029.

Pramana, Ahmad Aji dan Rohmad Yuliantoro. 2013. Pengaruh Independensi Auditor, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, Dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Auditor Pemerintah Di Bpk Jateng). ISSN:2089-6581. Volume 2, Nomor 2, September 2013. Jurnal Rekayasa Keuangan, Syariah, Dan Audit.

Putra, Kadek Arya Adi dan Dodik Ariyanto. 2016. Gaya Kepemimpinan, Pemahaman Good Governance, Locus Of Control, Struktur Audit dan Komitmen Organisasi. ISSN: 2303-1018 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 14.1 Januari 2016: 340-370

Safitri, Devi. 2014. Pengaruh Independensi Auditor Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris : Kantor Akuntan Publik Pekanbaru, Batam, Dan Medan). ISSN: 1829– 9822. Vol. 11, No. 2, September 2014: 339–351. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis.

Sanjiwani, Desak Made Putri dan I Gede Suparta Wisadha. 2016. Pengaruh Locus Of Control, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Pada Kinerja Auditor Kantor Akuntan Publik. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.14.2 Februari (2016). 920-947.

Saputra, Komang Adi Kurniawan. 2012. Pengaruh Locus Of Control Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Internal Auditor dengan Kultur Lokal Tri Hita Karana sebagai Variabel Moderasi. ISSN 2086-7603, volume 3, nomor 1. Jurnal Akuntansi Multiparadigma.Universitas Pendidikan Ganesha.

Shofiana, Tika Ulya. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Locus Of Control Terhadap Kinerja Auditor dengan Kepuasasn Kerja sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Semarang). Skripsi Thesis Universitas Muhammadiyah Surakarta.


(17)

Sitio, Ristina dan Indah Anisykurlillah. 2014. Pengaruh Pemahamam Good Governence, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Struktur Audit Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang). ISSN 2252-6765. AAJ 3 (3) (2014).

Srimindarti, Ceacilia, Pancawati Hardiningsih. 2015. Pengaruh Locus Of Control Dan Keahlian Auditor Terhadap Kinerja Auditor Dimoderasi Komitmen Organisasi. ISBN: 978-602-14119-1-9. Prosiding Seminar Nasional & Call For Papers 2015. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.

Suriana, Ketut Dedik, Nyoman Trisna Herawati, dan Nyoman Ari Surya Darmawan. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Independensi Terhadap Kinerja Auditor Eksternal (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Di Provinsi Bali). e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Vol: 2 No: 1 Tahun 2014.

Trisnaningsih, Sri. 2007. Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. SNA X Unhas Makasar 26-28 Juli 2007.

Widhi, Saputro Nugroho, dan Erma Setyawati. 2015. Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jateng). Volume 19 No 1, Juni 2015 Hal 64-79.

Yuskar, H, Selly Devisia. 2011. Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Pemahaman Good Governance, Integritas Auditor, Budaya Organisasi, Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Auditor ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Big Four Yang Berafiliasi Di Indonesia Tahun 2011 ). SNA XIV Aceh 2011.


(1)

uji heterokedastisitas diperoleh nilai thitunguntuk masing-masing variabel dengan probability lebih besar dari 0,05. Perbandingan antara probability dengan standar signifikansi yang sudah ditentukan diketahui bahwa nilai probability masing-masing variabel lebih besar dari 0,05, sehingga menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pengaruh Locus Of Control terhadap Kinerja Auditor

Berdasarkan hipotesis pertama menunjukkan bahwa Locus Of Control berpengaruh terhadap Kinerja Auditor, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel Locus Of Control sebesar 2,763 lebih besar dari t tabel sebesar 2,014, dan nilai probabilitas sebesar 0,008 lebih kecil dari 5%, sehingga H1 diterima artinya Locus Of Control berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Julianingtyas (2012), Putra dan Ariyanto (2016), Sanjiwani dan Wisadha (2016).

Menurut Julianingtyas (2012) Locus Of Control berpengaruh terhadap Kinerja Auditor dengan nilai pengaruh positif. Ketika Locus Of Control yang semakin baik maka mengakibatkan kinerja yang dihasilkan

juga semakin baik. Locus Of Control didefinisikan sebagai persepsi seseorang tentang sumber nasibnya. Sebagian orang percaya bahwa mereka adalah penentu dari takdir mereka sendiri. Sebagian lainnya melihat bahwa apa yang terjadi pada diri mereka disebabkan oleh keberuntungan atau kesempatan.

3.2.2 Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor

Berdasarkan hipotesis kedua menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel Gaya Kepemimpinan (-1,228) lebih kecil dari t tabel sebesar 2,014, dan nilai probabilitas sebesar 0,228 lebih besar dari 5%, sehingga H2 ditolak, artinya Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Hasil ini konsisten dengan penelitian


(2)

Menurut Gunawan dan Ramdan (2012) Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja Auditor, karena sebaik apapun gaya kepemimpinan yang terdapat pada Kantor Akuntan Publik, jika tidak didukung oleh kerja keras serta usaha dari auditor itu sendiri, kinerja yang memuaskan tidak akan dapat tercapai. Pemimpin yang terdapat dalam KAP hanya sebatas memberikan kebijakan, panduan, arahan, serta dorongan dalam bekerja, namun keberhasilan dari suatu pekerjaan amat ditentukan oleh pribadi auditor itu sendiri.

3.2.3 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor

Berdasarkan hipotesis ketiga menunjukkan bahwa Budaya Organisasi tidak berpengaruh Kinerja Auditor, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel Budaya Organisasi sebesar 1,032 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,014, dan nilai probabilitas sebesar 0,308 lebih besar dari 5%, sehingga H3 ditolak, artinya Budaya Organisasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisnaningsih (2007).

Menurut Trisnaningsih (2007) Budaya organisasi tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor. Temuan ini mengindikasikan bahwa budaya organisasi dapat mempengaruhi kinerja auditor jika auditor tersebut mempunyai komitmen terhadap organisasinya.

3.2.4 Pengaruh Good Governance terhadap kinerja Auditor

Berdasarkan hipotesis keempat menunjukkan bahwa Good Governance tidak berpengaruh terhadap kinerja Auditor, yang ditunjukkan

dengan hasil uji t variabel Good Governance sebesar 0,307 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,014, dan nilai probabilitas sebesar 0,765 lebih besar dari 5%, sehingga H4 ditolak, artinya Good Governance tidak berpengaruh terhadap kinerja Auditor. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hanna dan Firnanti (2016), Yuskar dan Devisia (2011), Trisnaningsih (2007).


(3)

Menurut Hanna dan Firnanti (2016) Good Governance tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor karena para auditor hanya memahami

Good Governance saja tetapi dalam pelaksanaan pemeriksaan para auditor

tidak menegakkan independensinya maka tidak akan berpengaruh terhadap kinerjanya.

4. PENUTUP 4.1 Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Locus Of Control berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Variabel Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Variabel Budaya Organisasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Variabel Good Governance tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor.

4.2 Keterbatasan

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang dialami, keterbatasan pada penelitian ini semoga tidak mengurangi manfaat yang ingin dicapai dan dapat di atasi oleh penelitian berikutnya. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan prediksi yang dilihat dari nilai adjusted R square sebesar 13,1% berarti 86,9% masih dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. 2. Dalam penelitian ini pengumpulan data diperoleh dengan metode survey

dengan melalui penyebaran kuesioner, sehingga memungkinkan pendapat dan karakteristik responden tidak dapat terungkap secara nyata.

3. Lingkup penelitian terbatas hanya pada Kantor Akuntan Publik yang berada di Kota Surakarta dan DIY saja.

4. Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya 4. 4.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis akan memberikan saran yang bermanfaat sebagai berikut:


(4)

1. Peneliti diharapkan mengawasi pengisian kuesioner dalam pengambilan jawaban dari responden, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dan lebih maksimal.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah metode wawancara dengan responden untuk mendapatkan data yang lebih valid dan bisa menggambarkan kondisi KAP sesungguhnya.

3. Bagi peneliti berikutnya diharapkan memperluas populasi dan sampel penelitian, bukan hanya KAP yang berada di Kota Surakarta dan DIY, serta menambah variabel independen.

4. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan Komitmen Organisasi sebagai vaiabel intervening sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Trisnaningsih.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Kinerja, Teori dan Aplikasinya. Alfabeta Bandung.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Universitas Diponegoro Semarang.

Gunawan, Hendra, dan Zulfitry Ramdan. 2012. Pengaruh Konflik Peran,

Ketidakjelasan Peran, Kelebihan Peran, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Wilayah Dki Jakarta. Vol. 3 No. 2 November 2012: 825-839. Binus Busines

Review.

Hanna, Elizabeth dan Friska Firnanti. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kinerja Auditor. ISSN: 1410-9875. Vol.15, No.1 Juni 2013. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi.

Hutasuhut, Syauffa Pratiwi dan Reskino. 2016. Pengaruh Budaya Organisasi,

Pelaksanaan Tanggung Jawab, Otonomi Kerja, Dan Ambiguitas Peran Terhadap Kinerja Auditor. P-ISSN: 1979-858X; E-ISSN:

2461-1190. Volume 9 (1), April 2016. Jurnal Ilmu Akuntansi.

Julianingtyas, Bunga Nur. 2012. Pengaruh Locus Of Control, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor.

ISSN 2252-6765. AAJ 1 (1) (2012).


(5)

Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keprilakuan. Edisi II Salemba empat. Majid, M. Shabri Abd, dkk. 2016. The Effect of Organizational Culture,

Leadership Style, and Functional Position on Organizational Commitment and Their Impact on The Performance of Internal Auditors in Aceh, Indonesia. ISSN 2067-8177. Volume 6. Issue 1

January 2016.

Mindarti, Ceacilia Sri. 2015. Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kinerja

Auditor. ISSN 1979 – 6471. Volume XVIII No. 3, Desember 2015. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Mohamad, mohd Hamran, Zulki Flee daud, dan Khulida Kirana Yahya. 2014.

Impact On Employess Good Governance Characteristics, The Role Of Transformational Leadership As Determinannt Factor. ISSN

2278-3687. Vol 3 No 1 Tahun 2014, Hal 320-338.

Patten, M.D.2005. An Analysis Of The Impact Of Locus Of Control On Auditor

Internal Job Performance and Satisfaction. Manajerial Auditing

Jurnal. Vol 20 No 9. Hal 1016-1029.

Pramana, Ahmad Aji dan Rohmad Yuliantoro. 2013. Pengaruh Independensi

Auditor, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, Dan

Akuntabilitas Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada

Auditor Pemerintah Di Bpk Jateng). ISSN:2089-6581. Volume 2,

Nomor 2, September 2013. Jurnal Rekayasa Keuangan, Syariah, Dan Audit.

Putra, Kadek Arya Adi dan Dodik Ariyanto. 2016. Gaya Kepemimpinan,

Pemahaman Good Governance, Locus Of Control, Struktur Audit dan Komitmen Organisasi. ISSN: 2303-1018 E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana Vol. 14.1 Januari 2016: 340-370

Safitri, Devi. 2014. Pengaruh Independensi Auditor Dan Gaya Kepemimpinan

Terhadap Kinerja Auditor Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris : Kantor Akuntan Publik Pekanbaru, Batam, Dan Medan). ISSN: 1829– 9822. Vol. 11, No. 2, September 2014: 339–351. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis.

Sanjiwani, Desak Made Putri dan I Gede Suparta Wisadha. 2016. Pengaruh Locus

Of Control, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Pada Kinerja Auditor Kantor Akuntan Publik. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana.14.2 Februari (2016). 920-947.

Saputra, Komang Adi Kurniawan. 2012. Pengaruh Locus Of Control Terhadap

Kinerja dan Kepuasan Kerja Internal Auditor dengan Kultur Lokal Tri Hita Karana sebagai Variabel Moderasi. ISSN 2086-7603,

volume 3, nomor 1. Jurnal Akuntansi Multiparadigma.Universitas Pendidikan Ganesha.

Shofiana, Tika Ulya. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja,

Locus Of Control Terhadap Kinerja Auditor dengan Kepuasasn Kerja sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan


(6)

Sitio, Ristina dan Indah Anisykurlillah. 2014. Pengaruh Pemahamam Good

Governence, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Struktur Audit Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang). ISSN 2252-6765. AAJ 3 (3) (2014).

Srimindarti, Ceacilia, Pancawati Hardiningsih. 2015. Pengaruh Locus Of Control

Dan Keahlian Auditor Terhadap Kinerja Auditor Dimoderasi Komitmen Organisasi. ISBN: 978-602-14119-1-9. Prosiding Seminar

Nasional & Call For Papers 2015. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.

Suriana, Ketut Dedik, Nyoman Trisna Herawati, dan Nyoman Ari Surya Darmawan. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Independensi

Terhadap Kinerja Auditor Eksternal (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Di Provinsi Bali). e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Vol: 2 No: 1 Tahun 2014.

Trisnaningsih, Sri. 2007. Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai

Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya

Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor.

SNA X Unhas Makasar 26-28 Juli 2007.

Widhi, Saputro Nugroho, dan Erma Setyawati. 2015. Pengaruh Independensi,

Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jateng). Volume 19 No 1, Juni 2015 Hal

64-79.

Yuskar, H, Selly Devisia. 2011. Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen

Organisasi, Pemahaman Good Governance, Integritas Auditor, Budaya Organisasi, Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Auditor ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Big Four Yang Berafiliasi Di Indonesia Tahun 2011 ). SNA XIV Aceh 2011.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Dan Motivasikinerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Sumatera Utara

30 125 109

Pengaruh Budaya Organisasi, Konflik Peran Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Pertimbangan Auditor Tahun 2009 Pada Kantor Akuntan Publik Di Medan

21 218 146

Pengaruh Independensi, Budaya Organisasi, Good Governance, dan Tingkatan Jabatan terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Kasus Pada BPK Perwakilan Sumatera Utara)

9 164 162

Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi (Studi Pada Kantor UPT SAMSAT Medan Selatan)

9 83 97

Pengaruh Locus of Control, Kinerja, Komitmen Organisasi, dan Turnover Intention terhadap Penyimpangan Perilaku dalam Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan)

2 24 206

Pengaruh Budaya Organisasi Gaya Kepemimpinan Dan Time Budget Pressure Terhadap Kinerja Auditor Studi Pada Kantor Akuntan Publik Di Jakarta

0 6 91

PENGARUH INDEPENDENSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN PEMAHAMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA INTERNAL AUDITOR (Studi pada PT. Bank Lampung)

0 8 49

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, DAN KETIDAKJELASAN PERAN TEHADAP KINERJA AUDITOR PADA INSPEKTORAT PROVINSI NTB

0 1 10

Budaya Tri Hita Karana Sebagai Pemoderasi Pengaruh Locus Of Control Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja Internal Auditor (Studi Pada 5 Kantor Inspektorat Di Provinsi Bali)

1 1 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Budaya Organisasi 2.1.1. Pengertian Budaya Organisasi - Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Dan Motivasikinerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Sumatera Utara

0 1 23