akademikanya. Menurut Palit Hanafi 2010: Perpustakaan USU merupakan pendukung
bagi Universitas Sumatera Utara menuju World Class University dengan cara mencari dan menggali potensi yang ada di USU dan menjadikannya pusat
unggulan yang dimiliki oleh USU antara lain dengan melakukan: 1. Pengembangan website universitas yang dinamis, lengkap dan
terintegrasi. 2. Melakukaan Kebijakan penerapan informasi berteknologi di kampus.
3. Kebijakan bagi peneliti dosen dan mahasiswa untuk ”diwajibkan” meng-upload hasil penelitian pada website universitas, jurusan dan fakultas
dan perpustakaan. 4. Meningkatkan kemampuan perpustakaan digital untuk menambah konten
ilmiah skripsi, tesis, dan lain-lain. melalui pengembangan e-book, e-journal, e-grey literature dan e-local content.
5. Menggalakkan e-learning untuk meningkatkan konten pembelajaran di website, dengan melengkapi bahan-bahan perkuliahan.
6. Perlu sosialisasi yang terus menerus untuk membuka kesadaran sivitas akademika untuk meng-upload naskah publikasi baik dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris 7. Peningkatan kualitas networking
8. Dan lain-lain. Sehubungan dengan program USU sebagai lembaga yang ingin menuju
World Class University, maka Perpustakaan USU kemudian merevisi dan menyempurnakan program-programnya. Untuk mendukung program Rektor
tersebut Perpustakaan USU melakukan berbagai pengembangan dalam penyediaan koleksi, sarana dan fasilitasnya perpustakaannya baik yang
berbasis manual maupun online. Kemudian melengkapi lagi percepatan pengembangan perpustakaan digitalnya dimana salah satu koleksi digital
Perpustakaan USU adalah USU Repository.
1.1. Sekilas Tentang Pengertian Repository pada Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan merupakan sarana yang pertama merasakan dampak dari ledakan informasi, karena hasil riset yang akan disimpan, dikelola dan
disebarluaskan merupakan tugas dan tanggung jawab perpustakaan. Perpustakaan yang dikenal sebagai pusat informasi berorientasi untuk
Universitas Sumatera Utara
mendistribusikan informasi kepada pengguna. Salah satu cara dalam mendistribusikan informasi tersebut adalah melalui penelusuran atau temu
kembali informasi yang dilakukan oleh pengguna. Penelusuran informasi secara online dewasa ini memegang peranan yang sangat penting untuk menghasilkan
perolehan informasi yang bervariasi dan relevan dengan kebutuhan.
Hadirnya internet sebagai jaringan komunikasi elektronik yang populer dalam kehidupan masyarakat global telah mendukung terbentuknya
perpustakan digital. Selain memudahkan dalam menyebarkan dan menerima informasi, teknologi internet juga dapat meningkatkan efisiensi dan
kemampuan organisasi, mempercepat penyebarluasan informasi, mempercepat pengolahan data, meningkatkan kualitas informasi, memungkinkan
pemanfaatan bersama sumber daya informasi resource sharing, dan penggunaan komputer yang lebih luas. Salah satu bentuk pemanfaatan internet
adalah Situs Web Web Site. Saat ini telah banyak Situs Web yang terdapat di internet, di antaranya adalah Situs Web Perguruan Tinggi dan Situs Web
Perpustakaan. Situs Web Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki koleksi yang unik
yang tidak terdapat pada situs lain yang sering disebut dengan istilah local content. Yaitu suatu koleksi yang hanya dibuat di Perguruan Tinggi tersebut
dan tidak disebarluaskan ke publik maupun percetakan. Basuki 2001 mengemukakan: Istilah local content bila diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia menjadi muatan lokal atau isi lokal. Bila menggunakan istilah muatan lokal, maka istilah tersebut mengandung arti materi atau
informasi lokal yang dimasukkan ke sebuah wadah lain. Local content yang dimaksud dalam Perguruan Tinggi adalah koleksi grey literature atau yang
disebut juga dengan “literatur kelabu”. Merupakan hasil karya sivitas akademika suatu Perguruan Tinggi berupa dokumen yang khas, buku-buku
yang jarang didapatkan di pasar buku dan juga dokumen yang dihasilkan oleh instansi atau lembaga pemerintah, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Hasanah dalam Alex, 2010 Grey Literature dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Tugas Akhir Mahasiswa Tingkat Sarjana Skripsi. 2. Tugas Akhir Mahasiswa Tingkat Pasca Sarjana Tesis
Universitas Sumatera Utara
3. Tugas Akhir Mahasiswa Tingkat Doktor Disertasi. 4. Prosiding Sasil Seminar, Lokakarya, Pertemuan Ilmiah yang di adakan di
Perguruan Tinggi, dan karya sivitas akademika lainnya berupa hasil presentasi yang disampaikan di berbagai kegiatan ilmiah.
5. Laporan Penelitian dari setiap Kelompok Penelitian di Perguruan Tinggi. 6. Pidato Pengukuhan, adalah penyampaian secara oral suatu makalah yang
berupa buah pemikiran seorang Guru Besar di hadapan Sidang Terbuka Majelis Guru Besar selama waktu tertentu.
7. Karya Tulis Ilmiah. 8. Artikel.
Di Universitas Sumatera Utara, seluruh jenis literatur kelabu Grey literature ini disebut sebagai Koleksi Deposit USU USU Repository.
Secara sederhana arti dari repository adalah tempat penyimpanan. Dalam konteks kepustakawanan repository adalah suatu tempat dimana dokumen,
informasi atau data disimpan, dipelihara dan digunakan. Kadang-kadang istilah depository dipakai untuk menyatakan hal yang sama. Reizt 2004 menyatakan
bahwa repository is the physical space building, room, area reserved for permanent or intermediate storage of archival materials manuscripts, rare
books, government documents, papers, photographs etc. Perpustakaan sebenarnya adalah sebuah repository akan tetapi dalam
ruang lingkup yang lebih luas. Menurut Pfister 2008 tempat penyimpanan repository bukan lagi dalam bentuk bangunan atau ruangan melainkan dalam
sebuah server komputer, karena bahan yang disimpan, diorganisasikan dan dilayankan adalah bahan-bahan digital. Repository dalam hal ini adalah bagian
dari perpustakaan digital. Repository menurut pengertian ini yang umumnya dijumpai pada perguruan tinggi termasuk di Indonesia.
Boleh dikatakan bahwa Perpustakaan perguruan tinggi pada umumnya memiliki koleksi karya ilmiah berupa disertasi, tesis, skripsi, tugas akhir,
danatau kertas karya yang dihasilkan oleh mahasiswa, dan karya ilmiah yang dihasilkan dosen berupa artikel ilmiah dan laporan penelitian. Koleksi ini
sifatnya adalah un-published sehingga pemanfaatannya terbatas karena tidak dapat dipinjam ke luar dari perpustakaan dan jumlahnya hanya satu
eksemplar per judul. Koleksi sejenis inilah yang sering disebut sebagai
Universitas Sumatera Utara
repository pada perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia. Pengelolaan koleksi ini memunculkan berbagai masalah. Selain membutuhkan space
ruangan yang luas, pemeliharaan terhadap koleksi ini juga memerlukan tenaga dan biaya yang besar. Digitalisasi terhadap koleksi ini menjadi salah satu solusi
untuk meminimalkan masalah dalam pengelolaan dan pemanfaatannya. Digitalisasi terhadap dokumen ini akan menghasilkan dokumen elekronik yang
dapat dipastikan akan menambah kuantitas dan kualitas sumberdaya informasi elektronik yang dimiliki oleh perpustakaan. Digitaliasi terhadap koleksi karya
ilmiah inilah awal dari berdirinya repository pada sejumlah perpustakaan perguruan tinggi.
1.2 Latar Belakang Masalah