4.3. PDRB Sumatera Utara
Untuk menggambarkan struktur perekonomian suatu wilayah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi barang
dan jasa. Sektor primer mencakup kegiatan pertanian, kehutanan, perikanan, serta pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder meliputi industri pengolahan, listrik
gas dan air minum serta bangunan. Sektor tertier meliputi perdagangan, hotel dan restoran, angkutan, jasa perusahaan, persewaan bangunan dan jasa lainnya.
Perekonomian Sumatera Utara secara makro berhasil tumbuh 6,50 persen pada triwulan ketiga tahun 2006 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun
2005. Pencapaian ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,52 persen pada triwulan yang sama.
Perekonomian Sumatera Utara secara kumulatif dari triwulan I hingga triwulan III tahun 2006 secara makro berhasil tumbuh sebesar 5,02 persen jika
dibandingkan dengan keadaan yang sama tahun 2005 year on year. Membaiknya kinerja perekonomian Sumatera Utara ini menguatkan harapan akan
pencapaian target pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun 2006 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Transisi 2006-2009 Provinsi Sumatera Utara
sebesar 6,49 persen atau akan lebih tinggi dari pencapaian pertumbuhan ekonomi di tahun 2005 sebesar 5,48 persen.
Meski pencapaian kinerja perekonomian Sumatera Utara hingga triwulan III tahun 2006 cukup membaik namun masih dibayangi dengan kondisi ketenagakerjaan,
gizi balita dan tingkat kemiskinan penduduk yang belum menggembirakan.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional bulan Februari 2006 tingkat pengangguran terbuka TPT di Sumatera Utara sebesar 14,82 persen dan balita
dengan gizi buruk pada tahun 2005 sebesar 10,45 persen dari jumlah balita yang ada. Sementara itu diperkirakan persentase penduduk miskin di tahun 2006 mencapai
sebesar 15,66 persen. Untuk itu pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendorong kepada pemerintah
KabupatenKota agar mengoptimalkan pemanfaatan APBD guna mempercepat pergerakan ekonomi di daerah menjadi hal yang secara terus menerus mutlak
dilakukan. Dukungan terhadap penyederhanaan proses tender proyek, mulai dari persiapan tender hingga pelaksanaan proyek sehingga terciptanya pengelolaan
kebijakan yang fleksibel dalam mempercepat pencairan anggaran belanja pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja diharapkan
dapat segera terwujud. Walaupun Indonesia dilanda krisis sejak tahun 1997, namun besaran PDRB
dan PDRB perkapita atas dasar harga berlaku dari tahun ketahun selalu menunjukkan peningkatan dari tahun ketahun gambaran rata-rata pendapatan yang diterima oleh
setiap penduduk sebagai hasil dari proses produksi. PDRB perkapita diperoleh dengan cara membagi total nilai PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
Berita Resmi Statistik Januari 2006 memberi gambaran perekonomian Sumatera Utara tahun 2005 selain dipengaruhi oleh faktor internal juga dipengaruhi
oleh faktor eksternal. Terjadinya bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami di penghujung tahun 2004 yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam dan sebagian
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara telah memberikan dampak yang cukup berarti bagi perekonomian Sumatera Utara. Demikian pula dengan kebijakan kenaikan BBM pada bulan Maret
dan Oktober 2005 yang disertai peristiwa Bom Bali II memberikan andil dalam situasi perekonomian Sumatera Utara. Beberapa indikator menunjukkan indikasi yang
kurang menggembirakan, seperti inflasi dan nilai tukar rupiah. Namun laju perekonomian Sumatera Utara tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Meningkatnya perekonomian Sumatera Utara memberikan dampak yang cukup berarti pada kondisi sosial masyarakatnya. Meskipun belum seluruhnya
membaik seperti yang diharapkan, namun beberapa indikator setidaknya telah menunjukkan adanya perbaikan.
Beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan relatif tinggi, yaitu: sektor konstruksi sebesar 16,91 persen, sektor perdagangan, hotel restoran sebesar 9,04
persen dan sektor pengangkutan komunikasi sebesar 8,70 persen. Pertumbuhan ketiga sektor ini berindikasi sangat baik pada perekonomian Sumatera Utara, baik
dalam hal pendistribusian dan pemasaran hasil produksi maupun penyediaan energi dalam proses berproduksi. Selain itu, makin baiknya kinerja perbankan sebagai
penyedia dana ke sektor riil juga menjadi alasan makin baiknya ekonomi Sumatera Utara. Berdasarkan harga berlaku, PDRB Sumatera Utara meningkat dari Rp. 118,1
triliun pada tahun 2004 menjadi Rp. 136,9 triliun pada tahun 2005. Meningkatnya PDRB ini berdampak pada naiknya kesejahteraan penduduk secara makro yang dapat
dilihat secara tidak langsung dari besarnya PDRB perkapita. PDRB perkapita harga berlaku penduduk Sumatera Utara pada tahun 2006 tercatat sebesar Rp. 11,11 juta,
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
lebih tinggi dibandingkan tahun 2004 yang sebesar Rp. 9,74 juta. Sedangkan PDRB perkapita harga konstan 2000 naik dari Rp. 6,87 juta pada tahun 2004 menjadi
Rp. 7,13 juta pada tahun 2006. Sebagian besar nilai PDRB Sumatera Utara tahun 2006 merupakan
sumbangan dari sektor industri pengolahan yaitu sebesar 24,72 persen, diikuti oleh sektor pertanian sebesar 24,69 persen dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran
sebesar 18,38 persen. Selanjutnya, sektor jasa-jasa memberikan kontribusi sebesar 9,36 persen; sektor angkutan dan komunikasi sebesar 8,97 persen; sektor keuangan
dan jasa perusahaan sebesar 6,09 persen; sektor konstruksi sebesar 5,71 persen; sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,20 persen, dan kontribusi terkecil diberikan
oleh sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 0,88 persen. Produk Domestik Regional Bruto PDRB secara sederhana dapat diartikan
sebagai keseluruhan nilai tambah Bruto dari kegiatan perekonomian di suatu wilayah. Produk Domestik Regional Netto PDRN adalah PDRB dikurangi penyusutan atas
barang-barang modal tetap yang digunakan selama setahun. Produk Regional Netto atas biaya faktor produksi PDRN dikurangi pajak tak langsung netto, yang
diamsumsikan sama dengan Pendapatan Regional, karena pendapatan netto dari luar wilayah belum mungkin dihitung karena keterbatasan data.
Pendapatan Regional Perkapita adalah Produk Regional Netto atas dasar biaya faktor produksi dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Penyajian
Pendapatan Regional dibedakan atas harga yang berlaku dan harga konstan 2000. Untuk penyajian atas dasar harga berlaku semua agregat pendapatan dinilai atas dasar
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
harga berlaku pada tahun penghitungan. Untuk penyajian atas dasar harga konstan, setiap produk barang dan jasa dinilai dengan harga tetap yang terjadi pada tahun dasar
2000. Untuk melihat perkembangan lebih jelas pertumbuhan ekonomi dapat dilihat
pada tabel berikut: Tabel 4.2. PDRB Sumatera Utara Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 1980 – 2007
Tahun PDRB
Milyar Rp Pertumbuhan
1980 2471.26
- 1981
2803.64 13.45
1982 3107.68
10.84 1983
3473.66 11.78
1984 4362.06
25.58 1985
4701.78 7.79
1986 5182.11
10.22 1987
6439.86 24.27
1988 7907.20
22.79 1989
9324.40 17.92
1990 10774.79
15.55 1991
12111.55 12.41
1992 14316.66
18.21 1993
18215.46 27.23
1994 21700.99
19.14 1995
24630.52 13.50
1996 28173.10
14.38 1997
34006.27 20.70
1998 50705.97
49.11 1999
59228.08 16.81
2000 68212.37
15.17 2001
78501.35 15.08
2002 88117.50
12.25 2003
96233.39 9.21
2004 114647.29
19.13 2005
139618.31 21.78
2006 160376.80
14.87 2007
181819.74 13.37
Sumber: BPS Sumatera Utara, data diolah, 2009.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 di atas menunjukkan perkembangan pertumbuhan ekonomi dari tahun 1980 sampai dengan tahun 2007. Pergerakan pertumbuhan ekonomi yang
dilihat dari pertumbuhan Pendapatan Regional Domestik Bruto PDRB terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada saat sebelum krisis ekonomi
Pertumbuhan Pendapatan Regional Domestik Bruto PDRB yang paling tinggi terjadi pada tahun 1993. Hal ini disebabkan karena kondisi perekonomian
di Sumatera Utara sangat baik di mana faktor-faktor internal seperti inflasi dan nilai tukar rupiah dan faktor eksternal yaitu kondisi keamanan di Sumatera Utara relatif
stabil dan kondusif. Sedangkan Pertumbuhan Pendapatan Regional Domestik Bruto PDRB yang paling rendah terjadi pada tahun 1985. Penurunan pertumbuhan
tersebut terjadi karena pada saat itu sektor-sektor dominan yang mampu mempengaruhi peningkatan PDRB tidak dikeloladikembangkan secara baik oleh
Pemerintah Daerah Sumatera Utara. Sedangkan setelah krisis ekonomi pertumbuhan Pendapatan Regional Domestik Bruto PDRB selama kurun waktu tahun penelitian
yang paling tinggi terjadi pada tahun 2007. Peningkatan ini terjadi karena sektor- sektor dominan seperti sektor pertanian dan sektor industri sangat baik
peningkatannya dan nilai tukar rupiah yang meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan Pendapatan Regional Domestik Bruto PDRB
setelah krisis ekonomi yang paling rendah terjadi pada tahun 2003. Hal tersebut terjadi karena kondisi perekonomian di Indonesia megalami krisis pada tahun 1998
yang berimbas terhadap pertumbuhan PDRB di Sumatera Utara. Meskipun secara keseluruhan pertumbuhan Pendapatan Regional Domestik Bruto PDRB Sumatera
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Utara meningkat yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi secara riil meningkat. Hal ini karena didasarkan atas kuantitas nilai rupiah yang juga meningkat, namun
peningkatan tersebut juga dipengaruhi oleh inflasi. Peningkatan pertumbuhan ekonomi diikuti oleh adanya peningkatan aktivitas ekonomi yang semakin membaik,
di mana komponen-komponen ekonomi banyak menyumbang bagi pembentukan PDRB di Sumatera Utara.
4.4. Investasi di Sumatera Utara