KARAKTERISTIK MEKANIK ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

Tegangan lewat denyar bolak-balik basah suatu isolator juga tegantung pada kondisi udara. Jika lewat denyar terjadi pada suatu isolator basah, maka peluahan melintasi permukaan isolator yang basah dan celah udara. Oleh karena itu, kenaikan tegangan lewat denyar bolak-balik basah akibat kenaikan tekanan udara terhadap tegangan lewat denyar basah semakin besar. Umumnya setengah dari lintasan peluahan merupakan celah udara. Dengan anggapan ini, tegangan lewat denyar basah pada sembarang tekanan udara dapat ditentukan sebagai berikut : 2.3 Di mana V S adalah tegangan lewat denyar basah pada tekanan udara standar. c Karakteristik tegangan-waktu Karakteristik tegangan-waktu digunakan untuk memperkirakan kekuatan dielektrik isolator jika memikul tegangan lebih surja akibat sambaran petir pada jaringan. Karakteristik tegangan-waktu ditentukan hanya pada keadaan isolator kering dan permukaannya bersih, karena penurunan kekuatan dielektrik isolator akibat air dapat diabaikan, hanya sekitar 2 - 3. Karakteristik tegangan-waktu diperoleh melalui pengujian isolator dengan tegangan impuls standar baik polaritas positif maupun polaritas negatif. Tegangan lewat denyar impuls pada sembarang suhu dan tekanan udara dihitung dengan persamaan 2.1.

II.4 KARAKTERISTIK MEKANIK

Suatu isolator dapat melaksanakan fungsinya dengan baik apabila memiliki karakteristik mekanik sebagai berikut :  Kekuatan mekanis tinggi. V = 0.5 V S Universitas Sumatera Utara  Bahan isolator harus bebas dari bahan kotoran, tidak retak dan tidak berpori.  Material isolator tidak mudah terbentuk jejak karbon atau disebut juga tracking .  Penyebaran panas rendah.  Tahan terhadap panas.  Tidak mudah terjadi korosi pada isolator. Karakteristik mekanis suatu isolator ditandai dengan kekuatan mekanisnya, yaitu beban mekanis terendah yang dapat mengakibatkan isolator tersebut rusakpecah. Suatu isolator harus memiliki kekuatan mekanis yang tinggi agar mampu memikul konduktor. Kekuatan mekanis dari suatu isolator dinyatakan dalam tiga keadaan beban, yaitu kekuatan mekanis tarik, kekuatan mekanis tekan dan kekuatan mekanis tekuk. Isolator porselin mempunyai kekuatan mekanis yang lebih baik dibandingkan dengan isolator gelas. Kekuatan mekanis porselin standar berdiameter 2-3 cm adalah 4.500 kgcm 2 untuk beban tekan, 700 kgcm 2 untuk beban tekuk dan 300 kgcm 2 untuk beban tarik. Pada Tabel 2.1 akan diperlihatkan perbandingan sifat mekanik dan elektrik dari isolator porselin dan gelas. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Karakteristik Elektrik dan Mekanis Bahan Dielektrik Isolator Karakteristik Dielektrik Porselin Gelas Alkali rendah Alkali tinggi Tegangan tembus sampel uji kV rms mm 22 - 28 48 17.9 Permeabilitas e 5.5 - 7 5.5 10 Tg δ pada suhu 22 ºC 2 - 4 2 - 3 6 - 7 Tahanan permukaan pada kelembaban 65 ohm 3 x 10 13 4 x 10 14 1.5 x 10 12 Tahanan volume pada suhu 20 ºC ohm-cm 10 13 4.5 x 10 14 4 x 10 12 Koefisien pemuaian 4 x 10 -6 5 x 10 -6 9 x 10 -6 Kekuatan mekanis tekan kgcm 2 4500 7000 7000 Kekuatan mekanis tekuk kgcm 2 700 6500 pengerasan 2500 - Kekuatan mekanis tarik kgcm 2 300 600 500 Universitas Sumatera Utara

BAB III PENGARUH BENANG LAYANGAN TERHADAP TEGANGAN

FLASHOVER ISOLATOR HANTARAN UDARA III.1 UMUM Pada saluran distribusi hantaran udara kegagalan isolasi dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :  Isolator pecah.  Bahan isolasi berpori-pori.  Ketidakmurnian bahan isolasi  Permukaan isolator tidak licin.  Tembus listrik dan lewat denyar. Kegagalan pada isolator hantaran udara dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kegagalan karena tembus listrik breakdown pada bahan isolator atau disebut juga puncture , dan kegagalan karena tembus listrik pada permukaan isolator yang disebut lewat denyar flashover . Besar tegangan yang menimbulkan lewat denyar disebut tegangan lewat denyar sedangkan tegangan yang menimbulkan tembus listrik disebut tegangan tembus. Tegangan lewat denyar selalu lebih rendah daripada tegangan tembus. Tegangan lewat denyar isolator dipengaruhi oleh distribusi medan listrik kuat medan listrik pada permukaan isolator. Jika kuat medan listrik lebih besar dari kekuatan dielektrik udara maka udara akan tembus listrik. Tegangan lewat denyar juga dipengaruhi oleh konduktifitas permukaan isolator. Jika pada permukaan suatu isolator menempel benang layangan yang konduktif, maka konduktifitas permukaan isolator makin besar, sehingga tegangan lewat denyar isolator semakin rendah. Universitas Sumatera Utara