Hubungan antara Observabilitas (X8.5) dengan Sistem Tanam Benih Langsung (Y)

13. Hubungan antara Observabilitas (X8.5) dengan Sistem Tanam Benih Langsung (Y)

Berdasarkan Tabel 5.22 menunjukkan bahwa nilai rs yaitu sebesar 0,496, pada a = 0,05, t hitung sebesar (1,811) < t tabel (2,179), yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan arah yang positif antara observabilitas dengan sistem Tanam Benih Langsung pada responden menerapkan berhenti.

Berdasarkan Tabel 5.23 menunjukkan bahwa nilai rs yaitu sebesar 0,682, pada a = 0,05, t hitung sebesar (3,747) > t tabel (2,101), yang artinya terdapat hubungan yang sangat signifikan dengan arah yang positif antara observabilitas dengan sistem Tanam Benih Langsung pada responden menerapkan berlanjut.

Observabilitas yaitu sejauhmana hasil suatu inovasi dapat diamati perkembangannya. Semakin mudah hasil suatu inovasi dapat diamati semakin besar kemungkinannya untuk diadopsi. Berdasarkan Tabel 5.22 dapat diketahui bahwa observabilitas tidak mempunyai hubungan dengan sistem Tanam benih Langsung. Tingkat observabilitas responden menerapkan berhenti tergolong sedang, artinya Tanam Benih Langsung sama dengan Tanam Pindah dilihat dari segi pengamatan perkembangan pertumbuhannya. Dengan demikian dapat dilihat bahwa observabilitas tidak mempengaruhi responden menerapkan berhenti dalam adopsi sistem Tanam Benih Langsung.

Berdasarkan tabel 5.23 dapat diketahui bahwa observabilitas mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan sistem Tanam Benih Langsung pada responden menerapkan berlanjut. Nilai mean dari observabilitas terhadap Tanam Benih Langsung adalah 2,2, yaitu dalam kategori sedang, yang berarti bahwa inovasi Tanam Benih Langsung dapat diamati oleh responden baik dalam hasil produksi dan perkembangan

Tanam Pindah, ternyata sangat mempengaruhi responden dalam mengadopsi Tanam Benih Langsung. Mengingat Tanam Benih Langsung adalah inovasi baru dan terdapat beberapa perbedaan dalam aplikasinya, maka hal ini membuat responden selalu mengamati perkembangan pertumbuhannya. Apabila perkembangan tanaman tidak sesuai dengan yang diharapkan, hal tersebut dapat menyebabkan responden berhenti mengadopsi.

Mendasarkan diri pada berbagai kriteria di atas, maka dapat dilihat ikhtisar dari perbandingan nilai t hitung responden menerapkan berhenti dan menerapkan berlanjut terhadap hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan adopsi sistem Tanam Benih Langsung seperti pada tabel 5.24 di bawah ini:

Tabel 5.24. Nilai T Hitung Responden Menerapkan Berhenti dan Menerapkan Berlanjut terhadap Hubungan antara Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Adopsi Sistem Tanam Benih Langsung

No Variabel Nilai T Hitung Responden

Menerapkan Berhenti

Menerapkan Berlanjut

1. Pendidikan Formal

1,373 (NS)

-1,437 (NS)

2. Pendidikan Non Formal

0,514 (NS)

0,562 (NS)

3. Luas Lahan

5. Ketersediaan Input

0,584 (NS)

1,759 (NS)

6. Lingkungan Sosial

8. Sifat Inovasi Total

3,086 * (S)

3,124 ** (SS)

Keuntungan Relatif

g. Kompatibilitas h. Kompleksitas

Triabilitas Observabilitas

1,792 (NS) 3,432 ** (SS) 0,358 (NS) 1,498 (NS) 1,811 (NS)

1,929 (NS) 4,329 ** (SS) 3,603 ** (SS) 1,891 (NS) 3,747 ** (SS)

Sumber: Analisis Data Primer, 2011 Berdasarkan tabel 5.23 diketahui pada responden menerapkan berhenti, faktor-faktor yang berhubungan dengan adopsi yang mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan sistem Tanam Benih Langsung adalah kompatibilitas. Sifat inovasi total mempunyai hubungan yang signifikan, sedangkan pendidikan formal, pendidikan non formal, luas lahan, pendapatan, ketersediaan input, motivasi, sifat inovasi total, Sumber: Analisis Data Primer, 2011 Berdasarkan tabel 5.23 diketahui pada responden menerapkan berhenti, faktor-faktor yang berhubungan dengan adopsi yang mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan sistem Tanam Benih Langsung adalah kompatibilitas. Sifat inovasi total mempunyai hubungan yang signifikan, sedangkan pendidikan formal, pendidikan non formal, luas lahan, pendapatan, ketersediaan input, motivasi, sifat inovasi total,

Sedangkan pada responden menerapkan berlanjut, faktor-faktor yang berhubungan dengan adopsi yang mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan sistem Tanam Benih Langsung adalah sifat inovasi secara total, kompatibilitas, kompleksitas, dan observabilitas. Sedangkan pendidikan formal, pendidkan non formal, luas lahan, pendapatan, ketersediaan input, lingkungan sosial, motivasi, keuntungan relatif dan triabilitas mempunyai hubungan yang tidak signifikan.