METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Wonogiri, yang merupakan wilayah cakupan dari Klub Motor Wonogiri King Club (WKC). Pemilihan lokasi tersebut dilatarbelakangi oleh Klub Motor RX King yang notabene masih berusia muda (3 tahun), namun memiliki koordinator wilayah (korwil) yang cukup banyak. Korwil tersebut meliputi : Wonogiri, Sidoharjo, Jatisrono, Slogohimo, Purwantoro, Nguntoronadi, Batu dan Pracimantoro. Selain itu, kemudahan dalam hal akses data menjadi alasan lain pemilihan lokasi tersebut.

B. Jenis Penelitian

Penelitian deskriptif kualitatif menjadi jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Terkait hal tersebut, Mayer dan Greenwood membedakan dua jenis deskriptif, yaitu deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif (Silalahi, 2009: 27). Deskriptif kualitatif semata-mata mengacu pada identifikasi karakteristik (sifat yang membedakan) sekelompok manusia, benda atau peristiwa, dan melibatkan proses konseptualisasi, serta menghasilkan pembentukan skema-skema klasifikasi. Sedangkan deskriptif kuantitatif, justru menyajikan tahap lebih lanjut dari observasi, atau setelah memiliki skema klasifikasi, penyelidik kemudian mengukur besar atau distribusi sifat-sifat itu Penelitian deskriptif kualitatif menjadi jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Terkait hal tersebut, Mayer dan Greenwood membedakan dua jenis deskriptif, yaitu deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif (Silalahi, 2009: 27). Deskriptif kualitatif semata-mata mengacu pada identifikasi karakteristik (sifat yang membedakan) sekelompok manusia, benda atau peristiwa, dan melibatkan proses konseptualisasi, serta menghasilkan pembentukan skema-skema klasifikasi. Sedangkan deskriptif kuantitatif, justru menyajikan tahap lebih lanjut dari observasi, atau setelah memiliki skema klasifikasi, penyelidik kemudian mengukur besar atau distribusi sifat-sifat itu

Strategi penelitian mencakup kesepakatan, asumsi, dan tindakan yang digunakan seorang peneliti bergerak dari paradigma dan desain penelitian menuju tahap pengumpulan data empiris di lapangan (Denzin dan Lincoln, 2001: 256). Terdapat berbagai macam strategi penelitian, diantaranya : studi kasus, etnografi dan observasi partisipasi, fenomenologi, etnometodologi dan praktik interpretif, grounded theory, metode biografis, metode historis, penelitian terapan dan tindakan, metode klinis (Denzin dan Lincoln, 2001: 337).

Sesuai penjelasan tersebut maka penelitian ini menggunakan strategi studi kasus. Jenis studi kasus yang dimaksud adalah studi kasus intrinsik yaitu dimaksudkan untuk lebih memahami suatu kasus tertentu, bukan karena kasus tersebut mewakili kasus lain, namun karena ia sendiri menarik minat (Denzin dan Lincoln, 2001: 307). Dalam hal ini, studi kasus intrinsik yang dilakukan pada Klub Motor Wonogiri King Club (WKC), karena peneliti mempunyai ketertarikan minat terhadap kasus tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

menggunakan strategi studi kasus. Penelitian deskriptif kualitatif dengan penggunaan studi kasus sebagai strategi penelitian menunjukan kesesuaian dengan masalah penelitian yang berfokus pada kajian postmodern. Hal tersebut disebabkan studi kasus merupakan salah satu metode atau strategi kualitatatif yang muncul pada masa keemasan penelitian kualitatif yang bersifat spesifik, khusus dan berskala lokal, sehingga amat bersesuaian dengan momentum kemunculan post-modernisme yang kemudian menjadi acuan baru penelitian kualitatif masa kini (Salim, 2006 :118).

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini , meliputi:

1. Data Primer Data primer ialah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Marzuki, 2001: 55). Data primer dalam penelitian ini berasal dari subyek penelitian. Subyek penelitian meliputi individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian, yang di kalangan penelitian kualitatif istilah ini sering disebut dengan informan yaitu orang yang memberi informasi tentang data yang diinginkan oleh peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya (Idrus, 2009 : 91). Para informan merupakan sumber data, dalam hal ini yang

Wonogiri King Club (WKC), dan 3 orang warga masyarakat yang berada di wilayah cakupan klub motor tersebut .

2. Data Sekunder Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari biro statistik, majalah atau publikasi lainnya (Marzuki, 2001 : 56). Yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah semua bentuk dokumen, arsip laporan, yang terkait dengan fenomena modal sosial dalam masyarakat risiko, khususnya modal sosial dan refleksivitas anggota Klub Motor Wonogiri King Club (WKC). Data- data tersebut meliputi : data demografi masyarakat Wonogiri (Wonogiri dalam Angka), dokumentasi WKC serta berbagai kegiatan atau acara yang diambil dari blog WKC http://wonogiriking.wordpress.com, data mengenai struktur organisasi WKC dari sekretariat WKC, data mengenai jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor di Wonogiri selama tahun 2010 dari Satuan Lalu Lintas Unit Lalu Lintas Kecelakaan Polres Wonogiri.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling . Purposive sampling merupakan teknik yang digunakan oleh peneliti jika memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya (Idrus, 2009 : 91). Penggunaan teknik ini juga dilatarbelakangi oleh

tertentu (Sutopo, 2002 : 37). Selain purposive sampling, penelitian ini juga menggunakan maximum variety sampling . Teknik ini adalah sebuah proses pemilihan beragam sampel secara sadar dan mengobservasi gejala-gejala umum dalam pengalaman mereka (Denzin dan Lincoln, 2009: 290). Teknik ini digunakan karena keunggulan yang dimilikinya. Menurut Patton (dalam Denzin dan Lincoln, 2009: 290) dua tipe data dapat diterangkan jika peneliti menggunakan teknik maximum variety sampling , yaitu deskripsi kasus berkualitas tinggi yang sangat berguna dalam proses pendokumentasian keunikan-keunikan data, dan pola-pola kemiripan yang sama-sama penting mencakup semua partisipan yang dipilih.

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 orang dari anggota WKC yang dipilih karena kriteria tertentu, yaitu dari usia yang dibedakan antara remaja (sekitar 12-21 tahun), dan dewasa (mulai dari sekitar 20 tahun - meninggal). Kriteria tersebut berdasarkan pada batasan usia remaja yang umum digunakan para ahli, antara 12 hingga 21 tahun dan terdiri tiga rentang waktu yaitu, 12-15 tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun = masa remaja akhir (Desmita, 2005 : 190). Selanjutnya, batasan usia untuk dewasa sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa dewasa sampai sekitar usia 40-45, dan pertengahan masa dewasa yang berlangsung dari sekitar usia 40-45 sampai sekitar 65 tahun, serta masa dewasa lanjut atau masa tua berlangsung dari sekitar usia 65 tahun sampai meninggal Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 orang dari anggota WKC yang dipilih karena kriteria tertentu, yaitu dari usia yang dibedakan antara remaja (sekitar 12-21 tahun), dan dewasa (mulai dari sekitar 20 tahun - meninggal). Kriteria tersebut berdasarkan pada batasan usia remaja yang umum digunakan para ahli, antara 12 hingga 21 tahun dan terdiri tiga rentang waktu yaitu, 12-15 tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun = masa remaja akhir (Desmita, 2005 : 190). Selanjutnya, batasan usia untuk dewasa sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa dewasa sampai sekitar usia 40-45, dan pertengahan masa dewasa yang berlangsung dari sekitar usia 40-45 sampai sekitar 65 tahun, serta masa dewasa lanjut atau masa tua berlangsung dari sekitar usia 65 tahun sampai meninggal

Sementara itu, sebanyak 3 orang informan dari warga masyarakat Wonogiri yang memiliki pengetahuan mengenai motor RX King dan WKC, karena latarbelakang mereka yang pernah berinteraksi dengan pengendara motor RX King dan anggota WKC. Ketiga informan tersebut dipilih dengan kriteria tertentu, yaitu status pekerjaan, dan terdiri dari yang belum bekerja dan bekerja.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi :

1. Observasi Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung ,dengan mengambil peran pasif terhadap para anggota Klub Motor Wonogiri King Club (WKC). Observasi dilakukan guna melihat bagaimana berlangsungnya kegiatan atau acara WKC, juga perilaku para anggotanya baik di dalam kegiatan atau acara klub maupun di luar klub, dan kebiasaan berkendara para anggota WKC, khususnya pada saat touring .

Dalam hal ini manusia berposisi sebagai informan. Wawancara dilakukan dalam suasana yang bebas, luwes, dan lebih menekankan pada suasana yang akrab. Adapun informan yang diwawancarai adalah sejumlah 10 anggota Klub Motor WKC yang memberikan informasi terkait modal sosial (kepercayaan, norma dan jaringan) dan refleksivitas (pemikiran, sikap dan tindakan). Selain itu, sebanyak 3 warga masyarakat Wonogiri yang memberikan informasi dan pendapat mereka mengenai pengendara motor RX King dan Klub Motor WKC .

3. Dokumentasi Menggunakan dokumentasi-dokumentasi, termasuk catatan-catatan yang berasal dari Klub Motor WKC, dan dari berbagai pihak yang terkait. Dokumentasi yang digunakan merupakan data-data yang dapat mendukung pemberian informasi terkait modal sosial dan refleksivitas anggota WKC, diantaranya mengenai sejarah pendirian serta berbagai kegiatan atau acara yang telah dilakukan WKC dari blog WKC http://wonogiriking.wordpress.com, data mengenai struktur organisasi WKC dari sekretariat WKC, data mengenai jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor di Wonogiri selama tahun 2010 dari Satuan Lalu Lintas Unit Lalu Lintas Kecelakaan Polres Wonogiri.

Dalam penelitian ini, validitas data dilakukan dengan cara triangulasi yang merupakan salah satu cara pengembangan kesahihan data penelitian (Sutopo, 2002 : 78). Terdapat empat macam triangulasi menurut Patton (1984) yaitu triangulasi data atau sumber, triangulasi peneliti, triangulasi metodologis dan triangulasi teoritis. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan metodologis.

Triangulasi sumber adalah triangulasi yang memanfaatkan beberapa sumber data yang berbeda (Sutopo, 2002 : 79). Terkait hal tersebut maka penelitian ini melibatkan beberapa informan yang menjadi sumber data yaitu beberapa anggota serta pengurus Klub Motor Wonogiri King Club (WKC) dan masyarakat sekitar. Sementara itu, triangulasi metodologis merupakan jenis triangulasi yang dilakukan peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda (Sutopo, 2002 : 80). Triangulasi metodologis dalam penelitian ini diwujudkan dengan penggunaan berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yang meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah model interaktif (Interactive Mode of Analisis ) yang mempunyai tahap-tahap sebagai berikut :

1. Pengumpulan data

3. Sajian data (data display)

4. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing) Data reduksi merupakan proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data kasar yang ada dalam catatan lapangan. Penyajian data (data display) merupakan suatu kumpulan informasi yang memungkinkan kesimpulan dalam penelitan yang dilakukan. Dalam hal ini sajian data meliputi berbagai jenis matriks, gambar, dan skema, jaringan kerja, keterlibatan kegiatan, dan tabel. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing) berarti penarikan arti data atau merupakan suatu pengorganisasian data-data yang telah terkumpul sehingga dapat dibuat kesimpulan.