Model Evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product)
3. Model Evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product)
Terdapat beragam jenis evaluasi program, salah satu dari model evaluasi program adalah model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Penjelasan mengenai metode evaluasi CIPP dapat dipahami sebagai berikut:
a. Evaluasi Konteks (Context Evaluation) Arikunto dan Jabar(2004) mengemukakan bahwa, “Evaluasi konteks adalah upaya yang menggambarkan dan merinci lingkungan, kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dan tujuan proyek ”(hlm.29). Pertanyaan yang dapat diajukan sehubungan dengan evaluasi konteks yaitu mengenai kebutuhan yang belum terpenuhi oleh program, tujuan pengembangan yang belum tercapai dan tujuan yang paling mudah pencapaianya.
Sudjana(2006) menjelaskan bahwa, “Evaluasi ini menjelaskan mengenai kondisi lingkungan yang relevan, menggambarkan kondisi yang ada dan yang diinginkan dalam lingkungan, dan mengidentifikasi kebutuhan- kebutuhan yang belum terpenuhi dan peluang yang belum dimanfaatkan ”(hlm.54-55). Evaluasi ini berkaitan pula dengan sistem nilai yang ada dan yang baru, menyajikan alat untuk menetapkan prioritas, serta perubahan-perubahan yang diinginkan. Stufflebeam menegaskan bahwa konteks evaluasi ini membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang dicapai oleh program, dan merumuskan tujuan program(Tayibnapis,2008: 14).
commit to user
b. Evaluasi Masukan (Input Evaluation) Sudjana(2006) menjelaskan bahwa, “Evaluasi masukan (input) program menyediakan data untuk menentukan bagaimana penggunaan sumber- sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan program ”(hlm.55). Evaluasi ini mencakup kegiatan identifikasi dan penilaian kemampuan sistem yang digunakan dalam program, strategi-strategi untuk mencapai tujuan-tujuan program yang dipilih. Menurut Stufflebeam, “Evaluasi input menolong mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternative apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai kebutuhan dan
bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya ” (Tayibnapis,2008: 14).
c. Evaluasi Proses (Process Evaluation) Evaluasi proses dalam CIPP menunjuk pada “apa” (what) kegiatan
yang dilakukan dalam program, “siapa” (who) orang yang ditunjuk sebagai penanggung jawan program, “kapan” (when) kegiatan akan selesai. Evaluasi proses dalam CIPP diarahkan pada seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan di dalam program sudah terlaksana sesuai dengan rencana. Stufflebeam mengemukakan pertanyaan yang harus dijawab sehubungan dengan evaluasi proses ini, yaitu mengenai pelaksanaan program yang sudah sesuai dengan jadwal, kemampuan penanganan staf yang terlibat di dalam pelaksanaan program, pemanfaatan secara maksimal sarana dan prasara yang disediakan, dan hambatan-hambatan yang dijumpai selama pelaksanaan program kemungkinan berkelanjutan program(Arikunto&Jabar,2004: 30).
Sudjana(2006) memaparkan bahwa, “Evaluasi proses ini mendeteksi dan memprediksi kekurangan dalam rancangan prosedur kegiatan program dan pelaksanaanya, menyediakan dan untuk keputusan dalam implementasi program, dan memelihara dokumentasi tentang prosedur yang dilakukan ” (hlm.55-56). Dokumentasi tentang prosedur kegiatan pelaksanaan program akan membantu untuk kegiatan analisis akhir tentang hasil-hasil program yang telah dicapai. Lebih lanjut Stufflebeam menyatakan bahwa, “Evaluasi proses membantu mengimplementasikan keputusan mengenai sampai sejauh mana
commit to user
rencana diterapkan dan apa saja rencana yang membutuhkan revisi ” (Tayibnapis,2008: 14), begitu pertanyaan tersebut terjawab, prosedur dapat dimonitor, dikontrol dan diperbaiki.
d. Evaluasi Hasil (Product Evaluation) Evaluasi hasil atau produk diarahkan pada hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada masukan mentah. Evaluasi produk merupakan tahap akhir dari serangkaian evaluasi program. Evaluasi produk untuk menolong keputusan selanjutnya. Stufflebeam mengemukakan pertanyaan- pertanyaan sehubungan dengan evaluasi produk ini, yaitu mengenai ketercapaian tujuan atau hasil yang ditetapkan, pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dirumuskan berkaitan antara rincian proses dengan pencapaian tujuan, kebutuhan individu yang telah terpenuhi dan tentang hasil jangka panjang (dampak) sebagai akibat dari kegiatan program dan mengenai hal yang akan dilakukan setelah proses berjalan(Arikunto&Jabar,2004: 31). Sudjana mendefinisikan evaluasi program sebagai kegiatan sistematis untuk mengambil keputusan(2006:21). Batasan evaluasi program ini mengandung tiga unsur penting yaitu :
1) Kegiatan sistematis; mengandung makna bahwa evaluasi program dilakukan melalui prosedur yang tertib berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.
2) Data: data yang dikumpulkan, sebagai fokus evaluasi program, diperoleh melalui kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian dengan menggunakan metode pendekatan, model, metode dan teknik ilmiah.
3) Pengambilan keputusan; data yang disajikan itu akan bernilai apabila menjadi masukan berharga untuk proses pengambilan keputusan tentang alternative yang akan diambil terhadap program.
Penjelasan beberapa ahli mengenai CIPP menjadi acuan dasar dalam penentuan indikator evaluasi program pada penelitian ini. Indikator yang dipilih sebagai indikator evaluasi dengan metode CIPP dalam penelitian ini disesuaikan dengan program yang dievaluasi. indikator yang dimaksudkan adalah sebagaimana dalam tabel 2.1 di bawah ini :
commit to user
Tabel. 2.1: Rangkuman Indikator CIPP dari beberapa ahli
METODE
PENDAPAT
SUHASIMI ARIKUNTO DAN CEPI SAFRUDDIN
1. Kebutuhan yang belum terpenuhi.
2. Tujuan pengembangan yang belum tercapai.
3. Tujuan termudah yang dicapai
1. Kemampuan subyek
dalam menunjang program
1. Kegiatan yang
dilakukan dalam program “apa”(what)
2. Penanggung jawab
program “siapa” (who)
3. Waktu kegiatan
“kapan” (when) 4. Kemampuan
penanganan 5. Pemanfaatan sarana
dan prasarana 6. Hambatan-hambatan
yang dijumpai
1. Ketercapaian tujuan/hasil yang ditetapkan
2. Kebutuhan yang telah terpenuhi
3. Hasil (jangka panjang) dari kegiatan program
4. Hal yang dilakukan setelah program berjalan
DJUJU SUDJANA
1. Kondisi lingkungan 2. Kebutuhan-kebutuhan
yang belum terpenuhi 3. Peluang yang belum
dimanfaatkan 4. Sistem nilai 5. Penyajian alat untuk
memantapkan priritas 6. Perubahan-perubahan
yang diinginkan
1. Identifikasi dan
penilaian kemampuan sistem
2. Strategi untuk
mencapai tujuan program
3. Rancangan
implementasi yang dipilih
1. Kekurangan dalam
rancangan prosedur kegiatan program
2. Data yang
dibutuhkan untuk keputusan implementasi program
3. Dokumentasi tentang
prosedur yang dilaksanakan
1. Pengaruh utama 2. Pengaruh
sampingan biaya 3. Keunggulan
program
FARIDA YUSUF TAYIBNAPIS
1. Merencanakan
keputusan 2. Menentukan
kebutuhan yang akan dicapai
3. Merumuskan tujuan
program
1. Sumber-sumber yang
ada 2. Rencana dan strategi 3. Alternative yang
diambil 4. Prosedur kerja
pencapaian
1. Sejauh mana rencana
diterapkan 2. Rencana apa saja
yang membutuhkan revisi
1. Hasil yang dicapai
2. Hal yang dilakukan setelah program berjalan
commit to user
Berdasarkan tabel indikator CIPP dari beberapa ahli dapat disintesis sebagai berikut : Tabel. 2.2. Tabel sintesis rangkuman indikator CIPP dari beberapa ahli
1. Kebutuhan yang belum terpenuhi
2. Tujuan yang ingin dicapai
3. Kondisi lingkungan
4. Peluang yang belum dimanfaatkan
5. Sistem nilai
6. Penyajian alat untuk memantapkan prioritas
7. Merencanakan keputusan
1. Sumber- sumber yang ada
2. Kemampuan subyek dalam menunjang program
3. Strategi untuk mencapai tujuan program
4. Prosedur kerja pencapaian
1. Kegiatan program
2. Penanggung jawab program
3. Waktu kegiatan
4. Kemampuan penanganan
5. Pemanfaatan sarana dan prasarana
6. Kekurangan dalam rancangan prosedur kegiatan program
7. Data yang dibutuhkan untuk keputusan implementasi program
8. Dokumentasi tentang prosedur yang dilakukan
9. Sejauh mana rencana diterapkan
10. Rencana apa saja yang membutuhkan revisi
1. Ketercapaian tujuan/hasil yang diharapkan
2. Kebutuhan yang telah terpenuhi
3. Hal yang dilakukan setelah program berjalan
4. Pengaruh program
5. Biaya
6. Keunggulan program
commit to user
Penelitian ini hanya mengambil beberapa indikator yang sesuai dalam proses pemakaian seragam sekolah siswa SMKN 5 Surakarta. Indikator-indikator terpilih sebagai berikut,
Tabel. 2.3. Indikator yang terpilih dalam penelitian
1. Tujuan yang ingin dicapai
2. Kondisi lingkungan
3. Merencanakan keputusan
1. Sumber- sumber yang ada
2. Kemampuan subyek dalam menunjang program
3. Strategi untuk mencapai tujuan
1. Kegiatan program
2. Kemampuan penanganan program
3. Pemanfaatan sarana dan prasarana
1. Ketercapaian/ hasil yang ditetapkan
2. Hal yang dilakukan setelah program berjalan
3. Pengaruh program
Secara lebih jelas penggunaan indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Evaluasi Konteks (Context Evaluation) Indikator konteks dalam penelitian ini dipilih tiga indikator dari tujuh indikator berdasarkan sintesis para ahli yaitu, kebutuhan yang belum terpenuhi, tujuan yang ingin dicapai, dan kondisi lingkungan. Pemilihan indikator tersebut dikarenakan ketiga indikator tersebut bersifat umum dan dinilai sebagai indikator yang paling sesuai dengan obyek evaluasi yaitu, evaluasi pemakaian seragam sekolah di SMKN 5 Surakarta.
b. Evaluasi Masukan (Input Evaluation) Indikator masukan dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator yang antara lain: sumber-sumber yang ada, kemampuan subyek dalam menunjang program, strategi untuk mencapai tujuan.
commit to user
c. Evaluasi Proses (Process Evaluation) Indikator dalam evaluasi proses antara lain: kegiatan program,
kemampuan penanganan program, dan pemanfaatan sarana dan prasarana.
d. Evaluasi Hasil (Produck Evaluation) Indikator yang digunakan antara lain: ketercapaian hasil yang ditetapkan, hal yang dilakukan setelah program berjalan, dan seberapa besar pengaruh program.