Kondisi Umum Wilayah Penelitian

4.1 Kondisi Umum Wilayah Penelitian

4.1.1 Letak Geografis dan Administratif

DAS Kali Bekasi bagian hulu terletak pada koordinat geografis 106°49’0” BT sampai 107°07’0” BT dan 06°26’0” LS sampai 06°41’0” LS. Luas wilayah hulu DAS Kali Bekasi berdasarkan hasil interpretasi citra adalah seluas 46.210 ha dan terletak pada kisaran ketinggian 50 sampai 1.662 m dpl (Gambar 8).

Gambar 8. Peta elevasi Hulu DAS Kali Bekasi

Sebagian besar wilayah yang termasuk ke dalam DAS Kali Bekasi bagian hulu secara administratif berada dalam wilayah pemerintahan kabupaten Bogor yang terdiri dari sepuluh kecamatan yaitu kecamatan Megamendung, Sukaraja,

Babakan Madang, Sukamakmur, Jonggol, Cileungsi, Klapanunggal, Gunung Putri, Citeureup, dan Cibinong.

4.1.2 Iklim

Kondisi iklim di kawasan hulu DAS Kali Bekasi menurut sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson sebagian besar termasuk ke dalam tipe iklim tropis A yaitu tipe iklim sangat basah untuk wilayah di bagian barat hulu DAS, sedangkan wilayah bagian timur memiliki tipe iklim B atau basah. Lokasi studi di wilayah DAS hulu bagian atas, tengah, dan bawah ketiganya berada di lokasi dengan tipe iklim A atau sangat basah.

Berdasarkan data BMKG Stasiun Klimatologi Darmaga – Bogor, curah hujan rata-rata bulanan lokasi penelitian menurut dua stasiun klimatologi terdekat selama periode 2005 sampai 2009 adalah sebesar 339,94 mm/tahun. Curah hujan terendah rata-rata terjadi pada bulan Juli (138,30 mm) sedangkan curah hujan tertinggi rata-rata terjadi pada bulan Januari (504,80 mm). Bulan basah (curah hujan >100 mm) terjadi hampir sepanjang tahun dalam periode tahun tersebut kecuali pada periode bulan Juli sampai September 2006 (49 mm, 16 mm, 33 mm) dan Mei sampai Agustus 2008 (75 mm, 75 mm, 15 mm, 21 mm) untuk pencatatan di Stasiun Bendung Cibongas (Babakan Madang). Sedangkan bulan kering menurut pencatatan Stasiun Ciriung (Cibinong) terjadi pada periode Juni sampai Oktober 2006 (75 mm, 75 mm, 15 mm, 21 mm, 90 mm) dan periode Juni sampai Juli 2008 (82 mm dan 25 mm).

4.1.3 Tanah

Jenis-jenis tanah yang terdapat di Hulu DAS Kali Bekasi meliputi jenis tanah asosiasi glei humus rendah dan aluvial kelabu, asosiasi latosol merah latosol coklat kemerahan dan latosol, asosiasi podsolik kuning & hidromorf kelabu, kompleks grumosol regosol dan mediteran, kompleks latosol merah kekuningan latosol coklat, komplek podsolik merah kekuningan podsolik kuning, dan komplek resina litosol dan brown forest soil, sedangkan yang menjadi lokasi pengamatan dalam studi ini memiliki jenis tanah berupa kompleks latosol merah kekuningan latosol coklat, dimana jenis tanah ini merupakan jenis yang Jenis-jenis tanah yang terdapat di Hulu DAS Kali Bekasi meliputi jenis tanah asosiasi glei humus rendah dan aluvial kelabu, asosiasi latosol merah latosol coklat kemerahan dan latosol, asosiasi podsolik kuning & hidromorf kelabu, kompleks grumosol regosol dan mediteran, kompleks latosol merah kekuningan latosol coklat, komplek podsolik merah kekuningan podsolik kuning, dan komplek resina litosol dan brown forest soil, sedangkan yang menjadi lokasi pengamatan dalam studi ini memiliki jenis tanah berupa kompleks latosol merah kekuningan latosol coklat, dimana jenis tanah ini merupakan jenis yang

4.1.4 Topografi

Wilayah DAS Kali Bekasi bagian hulu memiliki bentuk topografi yang bervariasi mulai dari bentuk datar (0-8%), landai (8-15%), bergelombang (15- 25%), curam (25-40%), sampai sangat curam (>40%) (BPDAS Citarum- Ciliwung, 2009). Secara umum, bentuk topografi di hulu DAS Kali Bekasi didominasi oleh bentuk datar, yaitu seluas 54,10% dari luas wilayah. Lokasi pengamatan hulu DAS bagian atas berada pada wilayah dengan bentuk topografi sangat curam hingga curam, sedangkan pada lokasi pengamatan hulu DAS bagian tengah dan bawah mempunyai bentuk topografi datar hingga landai.

4.1.5 Hidrologi

Kondisi tata air di wilayah hulu DAS Kali Bekasi dibentuk dari beberapa aliran sungai yang mengalir dari anak-anak sungai yang selanjutnya bergabung dalam suatu tangkapan sungai utama yaitu sungai Kali Bekasi. Adapun sungai sungai maupun anak-anak sungai yang terdapat di bagian hulu DAS dan kemudian mengalirkan airnya menuju bagian hilir adalah sebanyak 41 sungai besar dan kecil. Sungai-sungai tersebut antara lain sungai Ciateul, Cibadak, Cibaren, Cibaran, Cibarengkok, Cibatu, Cibinong, Cibodas, Cibago, Cicadas, Cihaur, Ciherang, Cijanggel, Cijayanti, Cijere, Cikarang, Cikeas, Cikeruh, Cilandak, Cileungsi, Cimalaya, Cimandala, Cipancar, Cipandan, Ciparigi, Cipatujah, Cireundeu, Ciseupan, Ciseuseupan, Ciseyah, Citaringgul, Citatah, Citeureup, Ciukuy, Kali Kiuntang, Kali Demang, Situ Tunggilis, Situ Cibuntu, Situ Citatah, dan Situ Gedong (BPDAS Citarum-Ciliwung, 2009). Seluruhnya sungai dan anak sungai ini nantinya bermuara pada Kali Bekasi. Lokasi pengamatan hulu DAS bagian atas berada di sekitar sungai Cimandala, sedangkan lokasi pengamatan hulu DAS bagian tengah berada di sekitar sungai Cipancar. Untuk lokasi pengamatan hulu DAS bagian bawah berada di sekitar sungai Citaringgul. Ketiga sungai ini kemudian menuju ke sungai Citeureup dan pada akhirnya menyatu menuju sungai Kali Bekasi.

4.1.6 Sosial Ekonomi

Berdasarkan data Kabupaten/Kota dalam angka tahun 2009, jumlah penduduk di kawasan hulu DAS Kali Bekasi pada tahun 2008 adalah sebanyak 1.928.138 jiwa dengan mata pencaharian sebagai petani adalah sebanyak 13,33%. Jenis pekerjaan lain yang menjadi mata pencaharian penduduk di Hulu DAS Kali Bekasi adalah pedagang, PNS/ABRI, buruh tani, industri kecil, tukang kayu/batu, nelayan, angkutan, ternak dan lain-lain. Tingkat pendidikan penduduk di hulu DAS Kali Bekasi didominasi oleh tingkat pendidikan SD, yaitu terdapat di Kecamatan Megamendung, Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Jonggol, Kecamatan Kalapa Nunggal, Kecamatan Gunung Putri, dan Kecamatan Citeureup. Sedangkan Di Kecamatan Cileungsi, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cimanggis, dan Kecamatan Cibarusah tingkat pencapaian pendidikannya sudah mencapai tingkat SLTP. Di Kecamatan Gunung Putri merupakan kecamatan dengan tingkat pendidikan penduduk tamat perguruan tinggi/akademi tertinggi yaitu sebesar 7,89% dibandingkan kecamatan lainnya.