Skala Kesantunan Leech Skala Kesantunan Brown and Lavinson

11 sebagai pengacuan tanda-tanda bahasa yang sifatnya ekstralinguistik. Levinson 1983 mendefinisikan pragmatik sebagai studi bahasa yang mempelajari relasi bahasa dengan konteksnya. Konteks yang dimaksud tergramatisasi dan terkodifikasi sehingga tidak dapat dilepaskan dari struktur bahasanya Di dalam bertutur sedikitnya terdapat tiga macam skala pengukur peringkat kesantunan yang sampai dengan saat ini banyak digunakan sebagai dasar acuan dalam penelitian kesantunan. Ketiga macam skala itu adalah 1 skala kesantunan menurut Leech, 2 skala kesantunan menurut Brown and Lavinson, dan 3 skala kesantunan menurut Robin Lakoff.

a. Skala Kesantunan Leech

Setiap maksim interpersonal itu dapat dimanfaatkan untuk menentukan peringkat kesantunan sebuah tuturan. Berikut skala kesantunan yang disampaikan Leech 1983 1 Cost-benefit scale: Representing the cost or benefit of an act to speaker and hearer. Penjelasan: Cost-benefit scale atau skala kerugian dan keuntungan 2 Optionality scale: Indicating the degree of choice permitted to speaker andor hearer by a specific linguistic act. Penjelasan: Optionality scale atau skala ketidak langsungan menunjuk kepada banyak atau sdikitnya pilihan options yang disampaikan si penutur kepada si mitra tutur di dalam kegiatan bertutur. 3 Indirectness scale: indicating the amount of inferencing required of the hearer in order to establish the intended speaker meaning. Penjelasan: Indirectness scale atau skala ketidaklangsungan menunjuk kepada peringkat langsung atau tidak langsungnya maksud sebuah tuturan. Universitas Sumatera Utara 12 4 Authority scale: Representing the status relationship between speaker and hearer. Penjelasan: Authority scale atau skala keotoritasan menunjuk kepada hubungan status sosial antara penutur dan mitra tutur yang terlibat dalam pertuturan. 5 Social distance scale: indicating the degree of familiarity between speaker and hearer. Leech, 1983. Penjelasan: social distance scale atau skala jarak sosial menunjuk kepada peringkat hubungan social antara penutur dan mitra tutur yang terlibat dalam sebuah pertuturan.

b. Skala Kesantunan Brown and Lavinson

Terdapat tiga skala penentu tinggi rendahnya peringkat kesantunan sebuah tuturan. Ketiga skala tersebut ditentukan secara kontekstual, sosial, dan cultural yang selengkapnya mencakup skala-skala berikut: 1 skala peringkat jarak sosial antara penutur dan mitra tutur Social distance between speaker and hearer banyak ditentukan oleh parameter perbedaan umur, jenis kelamin dan latar belakang sosiokultural. 2 Skala peringkat status sosial antara penutur dan mitra tutur the speaker and hearer relative power atau seringkali disebut dengan peringkat kekuasaan power ratting didasarkan pada kedudukan asimetrik antara penutur dan mitra tutur. 3 Skala pringkat tindak tutur atau sering pula disebut dengan rank ratting atau lengkapnya adalah the degree of imposition associated with the required expenditure of goods or service didasarkan atas kedudukan relative tindak tutur yang satu dengan tindak tutur lainnya. Universitas Sumatera Utara 13

c. Skala Kesantunan Robin Lakoff