KAJIAN PUSTAKA
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan data permasalahaan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD gugus Ki Hajar Dewantoro pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016 nilai bahasa Indonesia masih rendah, sebagian siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Khususnya pada keterampilan menulis.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan utama dalam berbahasa. Dalam proses menulis memerlukan ide-ide untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk tulisan. Keterampilan menulis sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu menulis sastra dan nonsastra. Keterampilan menulis nonsastra salah satunya yaitu menulis karangan eksposisi.
Karangan eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan tentang ide atau gagasan untuk diketahui orang lain. Proses menulis memerlukan beberapa tahapan dan berbagai masalah, maka diperlukan model khusus agar dapat menghasilkan karya tulis yang bermutu. Dalam menulis karangan eksposisi ini dipakai model pembelajaran TTW. Model TTW diharapkan dapat menjadi model yang efektif untuk pembelajaran menulis karangan eksposisi
Materi menulis karangan eksposisi
Pembelajaran
Pretest Pretest
Kelas kontrol Kelas eksperimen pembelajaran menulis
pembelajaran menulis karangan eksposisi
karangan eksposisi dengan model
dengan model TTW konvensional langsung
Posttest Posttest
Hasil Posttest Hasil Posttest
Dibandingkan Bagan 2.1 Alur Kerangka Berpikir Penelitian
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono, 2015:99). Berdasarkan landasan teori, penelitianyang relevan, dan kerangka berpikir, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Ho : model TTW tidak lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas IV SD gugus Ki Hajar Dewantoro (μ1 ≤ μ2). Ha : model TTW lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas IV SD gugus Ki Hajar Dewantoro (μ1 > μ2).