14
massal, sehingga iklan mempunyai sifat bukan pribadi non personal.
Audience
atau kelompok konsumen yang akan menjadi sasaran pesan.
2.1.2 Tujuan Periklanan
Menurut Kotler dan Keller 2006:147, bahwa tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya, seperti sasaran untuk menginformasikan,
membujuk dan mengingatkan atau memperkuat. Penjelasannya adalah sebagai
berikut :
1. Periklanan Untuk Memberi Informasi
Informative
Iklan informatif dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.
Biasanya iklan dengan cara ini dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal peluncuran suatu jenis produk dengan tujuan membentuk
permintaan awal. Dalam hal ini, kebutuhan suatu produk yang sebelumnya
“tersembunyi” atau masih berupa persepsi dapat diperjelas lewat iklan. Pada umumnya, iklan yang bersifat
informative
digunakan untuk merek
brand
yang siklus hidupnya berada di tahap perkenalan
introduction stage
. 2.
Periklanan Untuk Membujuk
Persuasive
Iklan persuasif dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa. Jenis iklan ini dilakukan
dalam tahap kompetitif. Tujuannya adalah membentuk permintaan selektif produk tertentu. Dalam hal ini, perusahaan melakukan persuasi secara tidak
langsung dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk yang
Universitas Sumatera Utara
15
akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan pembelian. Pada umumnya, periklanan yang bersifat membujuk digunakan untuk merek
yang siklus kehidupannya pada taraf pertumbuhan
growth stage
.
2.1.3 Fungsi Periklanan
Menurut Irawan 2000:78 , ada beberapa fungsi periklanan antara lain : 1.
Memberi informasi. Dengan periklanan dapat menambah nilai suatu barang atau jasadengan
memberikan informasi kepada konsumen. Nilai yang diciptakan oleh periklanan tersebuat dinamakan sebuah faedah informasi. Dengan demikian
periklanan menyediakan
alat bagi
penjualdan pembeli
untuk memberitahukan kepada pihak-pihak lain tentang kebutuhan mereka,
sehingga kebutuhan dan keinginan dapat dipenuhi dengan mengadakan pertukaran yang memuaskan.
2. Membujuk atau mempengaruhi.
Sering periklanan tidak bersifat memberi tahu saja tetapi juga membujuk kepada konsumen potensial, dengan menyatakan bahwa suatu produk yang
dihasilkan lebih baik daripada produk lain. 3.
Menciptakan kesan. Dengan sebuah iklan, seseorang akan mempunyai kesan tertentu tentang apa
yang diiklankan. Untuk itu pemasang iklan harus melakukan perencanaan yang sebaik-baiknya tentang warna, bentuk serta gaya yang menarik minat
konsumen.
Universitas Sumatera Utara
16
4. Memuaskan Keinginan.
Periklanan merupakan komunikasi yang efektif bagi penjual dalam memberikan informasi tentang produk yang dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan konsumen. 5.
Sebagai alat komunikasi. Periklanan merupakan alat untuk membuka komunikasi dua arah antara
penjual dan pembeli sehingga dapat menimbulkan transaksi penjualan. Dalam hal ini komunikasi dapat menunjukan cara-cara mengadakan
pertukaran yang saling memuaskan. Bagi pihak produsen mendapatkan keuntungan sedangkan bagi pihak konsumen mendapatkan nilai guna dari
produk yang dikonsumsi.
2.1.4 Daya tarik Iklan