DATA DAN PEMBAHASAN
5. DATA DAN PEMBAHASAN
Peninjauan ke lapangan dilakukan untuk mendapatkan ukuran dan denah area kerja, mencatat seluruh peralatan dan bahan yang dipakai serta proses dan lamanya waktu setiap proses yang dilakukan dalam pembuatan teralis. Seluruh kegiatan disajikan kedalam peta proses operasi (Gambar 2), peta aliran proses (Tabel 13) dan diagram aliran (Gambar 4).
Secara umum pembuatan teralis memerlukan beberapa tahapan dan peralatan kerja, mulai dari pengukuran dimensi batang besi sesuai dengan desain pesanan menggunakan meteran, pemotongan bahan dengan gergaji atau gerinda, pembentukan dengan cara diketok menggunakan palu, merakit komponen dengan cara dilas menggunakan mesin
Gambar 1. Pembuatan Teralis Sederhana las listrik, merapikan permukaan bagian yang dilas dengan
Batang besi kecil Batang besi kecil
Batang besi kecil
Batang besi kecil
Lempeng besi
0.2 O-16 Diukur,ditan- dai (meteran,
1.2 O-1 Diukur batu)
0.2 O-12
Diukur,ditan-
0.5 O-8
Diukur,ditan-
dai (meteran,
dai (meteran,
0.5 O-4
Diukur,ditan-
batu) dai (meteran,
O-2 Diketok Dipotong
1.4 I-1 (palu) 4.0 O-17
3.7 O-3 Dilas (mesin las)
2.0 O-14
0.7 I-8 Diketok (palu) (palu) I-3 (palu)
Diketok
1.9 O-10 I-6
Diketok
O-6
I-2 Diperiksa ukurannya
Diperiksa 3.2 O-7 I-4 dan dirakit
(mesin las)
I-5 Diperiksa ukurannya
3.0 O-11
Diperiksa I-7
dan dirakit (mesin las)
Diperiksa 16.5 O-15 I-9 dan dirakit (mesin las)
6.9 O-18 Diperiksa I-10
dan dirakit (mesin las)
O-19 Dilas bagian yg 2.8 belum dilas
(mesin las)
1.1 O-20
Dilas bagian belakang (mesin las)
15 O-21 Diratakan permukaannya
60 O-22 Dihaluskan (dempu) dan
cat
ampelas)
30 O-23 Dicat I-11
(cat & kuas)
O-24 Dikeringkan
Gambar 2. Peta Proses Operasi Pembuatan Teralis
Tabel 1. Peta Aliran Proses Pembuatan Teralis
URAIAN k la h ) tu LAMBANG ) ra
(m m ak KEGIATAN nt Ja Ju
W (m
Lempeng besi diambil dari gudang
3 4 0.6 Lempeng besi diukur sesuai kebutuhan
- 4 1.2 Lempeng diketok dengan palu
- 4 1.4 Dipindahkan ke bagian pengelasan
2 4 0.4 Lempeng dilas membentuk kerangka
- - 3.7 Hasil kerangka diperiksa ukurannya
- - 1 Menunggu komponen lain (besi kecil) dipotong
- - 2.5 Perakitan & pengelasan batang besi pd rangka
- 4 3.2 Hasil kerangka diperiksa ukuran jarak besi
- - 0.3 Menunggu komponen lain (besi kecil) dipotong
- - 5 Perakitan & pengelasan batang besi pd rangka
- 4 3 Menunggu komponen lain (besi kecil) dipotong
- - 6.9 Perakitan & pengelasan batang besi pd rangka
- 4 16.5 Menunggu komponen lain (besi kecil) dipotong
- - 4.1 Perakitan & pengelasan batang besi pd rangka
- 4 6.9 Pengelasan bagian atas rangka yg belum dilas
- - 2.8 Pengelasan bagian bwh rangka yg belum dilas
- - 1.1 Dipindahkan ke ruang gerinda
6 4 0.3 Menunggu diratakan dengan gerinda
- - 15 Diratakan permukaannya dengan gerinda
- - 15 Dihaluskan dgn ampelas
- - 60 Dipindahkan ke ruang pengecatan
2 4 0.2 Menunggu giliran dicat
- - 120 Rangka dicat
- - 30 Dibawa ke tempat pendinginan
6 4 0.3 Dikeringkan
- - 120 gerinda tangan, memeriksa secara visual hasil pengelasan,
operator. Jadi semua batang besi yang akan dipotong mengoleskan dempul pada bagian sambungan las, mengam-
dikumpulkan semua dan dipotong terlebih dahulu sesuai pelas seluruh permukaan, melapisi permukaan teralis dengan
ukuran dan jumlah yang dibutuhkan. Setelah pemotongan cat dan menunggu teralis sampai kering.
barulah dilakukan perakitan. Hal ini akan lebih meng- Kegiatan operasi dan pemeriksaan ada yang berdiri sen-
hemat waktu operasi dan pekerjaan juga menjadi lebih diri tapi ada juga kegiatan yang merupakan gabungan antara
sederhana.
operasi dan pemeriksaan. Dilihat dari waktu maka proses
b. Karena proses pemotongan batang besi dilakukan pengeringan menghabiskan waktu terbanyak diikuti dengan
sedikit-sedikit, maka pengetokan besi juga menjadi menghaluskan dempul, meratakan permukaan dan merakit
terpotong-potong pengerjaannya. Untuk itu, sebaiknya dengan las. Terlihat masih ada aktivitas menunggu yang me-
proses pengetokan juga dilakukan sekaligus supaya lebih makan waktu cukup lama. Kegiatan menunggu adalah
cepat dan pekerjaan lebih sederhana. kegiatan tidak produktif dan seharusnya diminimalkan.
c. Pembuatan teralis dari persiapan sampai selesai hanya Sedangkan stasiun kerja terdiri dari beberapa ruang yaitu
dilakukan oleh satu orang. Supaya dapat mempersingkat ruang penyimpanan bahan baku, ruang meja kerja untuk
waktu, sebaiknya pengerjaan teralis ini dilakukan oleh proses pembentukan dengan menggunakan palu, area tempat
sekelompok operator, misalnya dua orang. Pembagian pengelasan, ruang gerinda potong, ruang gerinda tangan,
kerja misalnya pekerja pertama bertugas memotong ruang pengecatan dan ruang pengeringan akhir.
batang besi dan pekerja lainnya merakit teralis dengan Berdasarkan pengamatan lapangan diketahui beberapa
mesin las. Dengan demikian pekerjaan menjadi lebih kelemahan proses pembuatan teralis yaitu:
cepat.
a. Proses pemotongan batang besi dilakukan sebagian demi sebagian terbatas pada yang diperlukan saat itu saja.
Ringkasan Perbaikan proses dapat dilakukan dengan jalan yaitu
Jumlah Waktu (Menit) proses pemotongan batang besi ini dilakukan sekaligus
Kegiatan
15 218,9 atau semua proses pemotongan digabungkan menjadi satu
Operasi
proses. Hal ini membutuhkan tambahan berupa gambar
2 1,3 teknik dari teralis yang akan dibuat, sementara gambar
Pemeriksaan
10 65,1 teknik yang memadai biasanya tidak disiapkan oleh
Operasi dan pemeriksaan
Total
1 1 2 2 3 1 1 4 2 2 5 Gudang lempeng
3 besi
Ruang Pengetokan Besi
Pengelasan 7 Gudang batang
8 besi
Ruang Gerinda Ruang Gerinda Potong
4 Ruang Pendinginan
Ruang Pengecatan
Gambar 3. Diagram Aliran Pembuatan Teralis
Untuk mempercepat proses pembuatan teralis maka salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah dengan membentuk Berdasarkan pengamatan di lapangan diketahui bahwa
6. KESIMPULAN
kelompok kerja, artinya untuk menyelesaikan satu unit teralis proses pembuatan teralis melibatkan beberapa sarana kerja
ditangani secara bersama-sama oleh beberapa pekerja. seperti meteran, gerinda, palu mesin las. Sedangkan bahan
baku berupa batang besi, kawat las, dempul dan cat. Berda-
DAFTAR PUSTAKA
sarkan waktu diketahui bahwa proses paling panjang adalah proses pengeringan menghabiskan waktu terbanyak (120
[1] I Wayan Sukania., Perbaikan Metode Perakitan Steker menit) diikuti dengan menghaluskan dempul (60 menit),
Melalui Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan, Prosiding meratakan permukaan dengan gerinda (15 menit) dan meng-
TINDT 2012 FT Untar
haluskan permukaan dengan ampelas (60 menit). [2] Sutalaksana, Iftikar Z.; Ruhana Anggawisastra dan John Kegiatan menunggu adalah kegiatan tidak produktif dan
H. Tjakraatmadja. (1979). Teknik Tata Cara Kerja. Jurusan kegiatan ini masih terlihat pada proses pembuatan teralis
Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung. Bandung. yang disebabkan pekerja harus menyelesaikan komponen
[3] Nurmianto.(1998), Ergonomi, Konsep Dasar dan sebelumnya untuk dirakit.
Aplikasinya. PT. Guna Widya, Jakarta.