t : tinggi mekanisme VEH H H
L 3 t : tinggi mekanisme VEH H H
F VEH (t)
t : sudut yang dibentuk oleh lengan L
Gaya F VEH V t yang diterima oleh mekanisme VEH berasal dari gaya eksitasi harmonik, yang akan menyebabkan
perubahan sudut t pada lengan L 2 dan kemudian akan
menekan massa elastis M-L PZT VEH. Karena perubahan
Gambar 3. Hubungan Gaya dan Perpindahan pada akan berubah.
sudut tersebut, maka tinggi mekanisme VEH, L 3 t , juga
Mekanisme VEH
Faktor perbandingan gaya
dimana
1 F VEH t
H x : defleksi pada material karet .
tan q F VEH t
V (2)
F VEH : gaya yang diberikan oleh mekanisme VEH pada
massa elastis pada saat pemasangan Faktor perbandingan perpindahan
tan t
x t
y t
dimana
k r : koefisien pegas dari karet dimana
E r : modulus elastisitas material karet
F VEH : gaya yang diterima mekanisme VEH
A r : luasan penampang karet
F VEH : gaya yang digunakan untuk menekan massa t r : ketebalan material karet t r x elastis M-L PZT
y t : perpindahan yang diterima mekanisme VEH
x t : perpindahan yang dihasilkan mekanisme VEH
Analisa Dinamis
x r (t) : sudut awal mekanisme VEH
F H VEH (t)
Fr(t)
2.3 Massa Elastis M-L PZT
Massa elastis M-L PZT yang dipasang pada mekanisme M-L PZT VEH terdiri dari massa karet dan massa M-L PZT
Gambar 5. Keseimbangan Gaya Pada Massa Karet (PZT stack) , dengan konfigurasi seperti tertera pada Gambar
dimana
F VEH t
H : gaya osilasi yang diberikan oleh mekanisme
karet multi-layer PZT karet
M-L PZT VEH
F r t : gaya kepegasan dari karet dengan mengabai-
kan redaman
F VEH (t)
F VEH (t)
x r t : perpindahan pada karet
3 1 2 Persamaan keseimbangan gaya
material PZT material isolator
F VEH t F r t m r . x r t (6)
Gambar 4. Susunan Massa Elastis M-L PZT
dimana
m r : massa karet
dimana n : jumlah lapisan
Karet mempunyai elastisitas rendah Karena massa karet m r dianggap kecil maka persamaan
(6) menjadi
2.3.1 Massa Karet
F VEH t F r t (7)
Analisa Statis
Pada saat pemasangan, mekanisme M-L PZT VEH
2.3.2 Massa M-L PZT
dirancang untuk menerima beban awal sebelum digunakan. Untuk itu pada massa M-L PZT ditambahkan material karet
Massa M-L PZT terdiri dari beberapa lapisan elemen PZT, disisi luarnya. Hal ini bertujuan untuk mengakomodir adanya
dimana masing-masing elemen PZT mempunyai respon defleksi awal pada saat pemasangan. Selanjutnya, pada saat
mekanik dan elektrik yang sama. Uraian dari persamaan diberikan beban eksitasi harmonik, maka massa M-L PZT
constitutive pada elemen PZT disampaikan berikut ini. akan menerima gaya harmonik dan menghasilkan energi
- listrik. Persamaan keseimbangan gaya pada massa karet dan
dengan mengabaikan redamannya adalah:
F p (t)
Fe(t)
F S VEH . k r x F m (t)
F VEH x
Gambar 6. Keseimbangan Gaya Pada Elemen PZT
k (4)
Persamaan keseimbangan gaya yang terjadi pada elemen Penyelesaian keseimbangan gaya respon mekanik PZT adalah:
F M PZT u
p t F m t F e t M PZT u t F p t F VEH t
k p u t d 33 E 3 t . YA
V t H
M PZT u
YA
u t nd 33 YA F VEH t
YA t (8)
u t NV t
PZT u t k p eq u t nNV t F VEH t (10)
dimana
dimana
F p t : gaya yang diberikan pada elemen PZT
M PZT : massa M-L PZT
F m t : gaya mekanik yang terjadi pada elemen PZT
YA
F e t : gaya elektrik yang dihasilkan oleh elemen PZT
: koefisien pegas massa M-L PZT
eq
YA k p : koefisien pegas elemen PZT t
2.4 Analisa Dinamis Mekanisme M-L PZT VEH
N YA d t 33
merupakan coupling factor antara mekanik v Fveh (t)
dan elektrik u t : perpindahan pada elemen PZT
d 33 : piezoelectric charge constant (C/N) Multi layer PZT + Karet
E 3 t : electric field
2 Y H : Y oung’s modulus elemen PZT (N/m ) Fveh (t)
A : luas permukaan elemen PZT (m 2 )
t : tebal elemen PZT (m)
V t : voltase yang dihasilkan elemen PZT
Jika elemen PZT tersusun sebagai M-L PZT VEH, maka uraiannya adalah sebagai berikut:
Gambar 8. Mekanisme M-L PZT VEH
YA
F p t u t nNV t (9)
Gambar 8. dan 9. mengilustrasikan mekanisme M-L PZT
VEH dan pemodelan sistem mekanik-elektrik. Digambarkan dimana n : jumlah elemen PZT yang disusun
bahwa dengan adanya bentuk struktur mekanisme M-L PZT L p : tebal total PZT yang sudah disusun
VEH t dapat dirubah menjadi
VEH V tersebut, maka gaya F
F VEH t . Selanjutnya gaya F VEH t akan mendorong massa
Dengan menggunakan persamaan constitutive, massa
M-L PZT dapat dimodelkan sebagai single degree of freedom pendorong (Mp) yang menekan massa M-L PZT (M PZT ). untuk mendefinisikan persamaan dinamisnya. Keseimbang-
Karena gesekan yang terdapat pada mekanisme dapat an gaya antara respon mekanik dan elektriknya ditunjukkan
dianggap kecil, maka dapat diassumsikan bahwa antara pada Gambar 7. Penyelesaian keseimbangan gaya untuk
F VEH V t dan F VEH H t tidak terdapat beda fase. Sehingga
respon mekanik dan elektrik dilakukan sebagai berikut. gerakan osilasi gaya yang diterima oleh massa elastis M-L
PZT , mempunyai gerakan yang sama dengan gaya eksi- tasinya.
F H VEH (t) M PZT
H Fe Fveh (t)
Va Gambar 7. Hubungan Antara Respon Mekanik dan Respon
Elektrik Gambar 9. Pemodelan Sistem Mekanik-Elektrik
Penjelasan tentang analisa mekanisme M-L PZT VEH
dimana
yang dapat menghasilkan energi listrik disampaikan dalam
F N Gambar 10.
K T PZT
M PZT
Dengan metode penyederhanaan seperti yang terlihat Z p
Z pzt
pada persamaan (14), maka analisa massa M-L PZT dapat
F mpzt
digabungkan/disederhanakan dengan gerakan massa pen-
F mp
F PZT
dorong (Zp), dengan syarat memberikan rasio perpindahan
sebesar pada perpindahan massa M-L PZT (Z
F e dapat ditunjukkan dalam Gambar 10.
F cp
Gambar 10. Diagram benda bebas massa pendorong dan
F k T massa
F H veh (t) M T
dimana Fe M p : Massa pendorong
N:1 M PZT : Massa M-L PZT
F mp : Gaya inersia massa pendorong
F r : Gaya karet R
F cp : Gaya peredam mekanisme VEH Va
F mPZT : Gaya inersia massa M-L PZT
F PZT : Gaya pegas massa M-L PZT Gambar 10 . Diagram Benda Bebas Mekanisme M-L PZT VEH F
e : Gaya elektrik dari massa M-L PZT
Z p : Perpindahan massa pendorong
2.5 Analisa Elektrik Massa M-L PZT
Z PZT : Perpindahan massa M-L PZT Dari susunan elektriknya dapat dijelaskan sebagai berikut Analisa massa pendorong
F M p . z p V C V R (15)
n 33 A
: multi-layer capacitance yang disusun paralel
Analisa massa M-L PZT
V a V R : voltase yang terukur/ yang melewati load resistant
F M PZT . z PZT N . z p Q
M PZT z PZT F PZT F cp F kp F e C C (16)
Q p PZT R
M PZT z PZT K PZT K r z PZT C z
C p z p K r z p F e Sesuai dengan persamaan (16) maka persamaan diatas dapat dituliskan
Karena frekuensi operasional mekanisme M-L PZT VEH
(17) perbesaran perpindahan antara Z p dan Z pzt cenderung konstan,
mempunyai wilayah tertentu dan pada wilayah tersebut
maka rasio perpindahan antara massa pendorong dan massa Dari persamaan diatas akan diperoleh voltase, arus dan M-L PZT ( ) bisa diassumsikan konstan. Sehingga hubungan
daya yang dapat dihasilkan mekanisme M-L PZT VEH. perpindahan antara massa pendorong dan massa M-L PZT
adalah
2.6 Pemodelan Mekanisme M-L PZT VEH
z p . z PZT (13)
Dari persamaan –persamaan di atas, mekanisme M-L PZT di mana rasio perpindahan massa M-L PZT dan
VEH V akan menerima gaya sebesar F VEH . Dengan bentuk pendorong mekanisme M-L PZT VEH yang sedemikian rupa, maka Maka persamaan (13) dapat disubstitusikan ke dalam
V dapat dirubah menjadi gaya persamaan (12) menjadi H F
F VEH , dan gaya tersebut akan diteruskan ke massa elastis. Gaya yang
gaya
VEH
M PZT K PZT H M
p z p z p F VEH F e mengenai massa elastis tersebut, sebagian akan dirubah
menjadi energi listrik oleh massa M-L PZT. H Analisa secara keseluruhan mekanisme M-L PZT VEH
M T z p K T z p F VEH F e (14)
adalah sebagai berikut.
Analisa Dinamis
di mana
G 5 s Rs
Dengan memasukkan
F Sehingga persamaan (21) dapat ditulis dalam bentuk VEH
Transformasi Laplace sebagai berikut : persamaan
VEH
tan pada persamaan (14), maka diperoleh q
P s Rs Q s . sQ s
p s
NV 5 6
VEH
TT
tan q
di mana
G 6 s s (26)
Z p s
VEH
2 V s
tan q M T s K T M T s K T (18)
p s G 1 s F VEH G 2 s V F VEH V (s)
G 3 G 4 Q G 5 V R (s) di mana
G 1 s
G 2 G 6 X P(s)
tan q
G 2 s