TINJAUAN PUSTAKA

B. KERANGKA TEORI

Faktor Lingkungan

• Ketidakpastian Individual Ekonomi dan politik Differences

• Lingkungan kerja • Persepsi

• Pengalaman

Ketidakpastian

Kerja

• Locus of Control • Perilaku Tipe A

Teknologi

Faktor Organisasional • Tuntutan Pekerjaan • Tuntutan Peran

Keselamatan kerja * Stres kerja yang ) • Struktur Organisasi

dialami

• Kepemimpinan • Tahapan Kehidupan

Organisasi

Faktor Individual • Masalah Keluarga

• Masalah ekonomi Gejala Fisiologis

Gejala Psikologis Gejala Perilaku/

• Masalah dengan • Sakit Kepala

• Gangguan

Behavioral

• Darah Tinggi

tidur

• Produktifitas

Rekan Kerja

• Sakit Jantung

• Turn Over kerja menurun

Gambar 2. Kerangka Teori stres Kerja Menurut Robbins (1998) Dimodifikasi* )

Menurut Anoraga (2001) dalam Tyas (2004)

C. KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Organisasional Unsafe

Individual Unsafe Condition

Umur

Lingkungan

Pendidikan

Pelatihan

Jenis Kelamin

Lama Kerja

Keterangan : : Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 3. Kerangka Konsep Penelitian

D. HIPOTESIS Ada hubungan antara stres kerja dengan keselamatan kerja penjamah makanan di Instalasi Gizi RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey analitik yang bersifat deskriptif dan analitik, dengan rancangan crosssectional .

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilakukan di semua bagian dapur Instalasi Gizi RSUP. Dr. Sardjito yang melakukan kegiatan persiapan dan pengolahan makanan.

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan September 2005.

C. POPULASI DAN SUBJEK PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah : petugas pelayanan gizi RSUP. Dr. Sardjito yang berhubungan langsung dengan penjamahan makanan yaitu mulai dari persiapan bahan makanan hingga pengolahan bahan makanan.

Subjek pada penelitian ini adalah keseluruhan populasi. Syarat subjek dalam penelitian ini adalah :

1. Berperan langsung pada penjamahan makanan, mulai dari persiapan bahan makanan hingga pengolahan makanan.

2. Tidak sedang dalam keadaan sakit fisik dan dapat berkomunikasi dengan baik

3. Kooperatif dan bersedia ikut dalam penelitian

D. JENIS DAN CARA PENGUMPULAN DATA

1. Data primer Dikumpulkan dengan kuisioner yang telah dipersiapkan yaitu :

a. Karakteristik responden (umur, pendidikan, pelatihan, jenis kelamin dan lama kerja)

b. Keadaan stres kerja penjamah makanan

c. Kondisi keselamatan kerja penjamah makanan

2. Data sekunder Didapatkan dari data di Instalasi Gizi RSUP. Dr. Sardjito

a. Struktur Organisasi Instalasi Gizi

b. Data pegawai penyaji makanan ( hari dan shift kerja)

c. Kondisi lingkungan kerja instalasi gizi

d. Jumlah distribusi makanan selama pelaksanaan penelitian.

E. VARIABEL PENELITIAN Variabel dalam penelitian ini adalah : Variabel dependent

: keselamatan kerja

Variabel independent

: stres kerja

F. DEFINISI OPERASIONAL PENELITIAN

1) Stres kerja Stres kerja adalah kondisi yang tidak menyenangkan di tempat kerja sebagai hasil dari interaksi penjamah makanan dengan lingkungan kerjanya baik dari segi organisasional, lingkungan, dan individual yang nantinya akan berdampak pada kejadian kecelakaan di tempat kerja. Stres dinilai berdasarkan jumlah pertanyaan yang benar dijawab di kuisioner dengan metode Rensis Linkert (Gable, 1986 dalam Azwar, 1995). Skala

: Ordinal

Kategori penilaian yaitu : Stres kerja ringan : 13-25 Stres kerja sedang : 26-38 Stres kerja berat : 39-52

2) Keselamatan kerja keselamatan yang berkaitan dengan tindakan dalam menggunakan alat kerja baik pada saat persiapan maupun pengolahan, dan sikap kerja penjamah makanan pada saat proses pengolahan makanan, sehingga kecelakaan kerja dapat minimalkan. Keselamatan kerja yang diukur adalah jumlah kejadian kecelakaan kerja yang dijawab dengan menggunakan kuisioner

Skala

: ordinal

Kategori penilaian yaitu : Keselamatan kerja rendah : 132-176 Keselamatan kerja sedang : 88-131 Keselamatan kerja tinggi : 44-87

3) Penjamah Makanan Penjamah makanan adalah orang yang bekerja mulai dari persiapan bahan makanan dan mengolah bahan makanan hingga makanan siap untuk dikonsumsi (Adams, 2004 dalam Him, 2004).

4) Umur Pembagian umur pekerja pada saat penelitian dalam satuan waktu yaitu tahun. Skala

: nominal

Kategori : kurang dari 40 tahun dan lebih dari sama

dengan 40 tahun.

5) Pendidikan Dinilai dengan melihat latar belakang pendidikan terakhir penjamah makanan. Skala

: Nominal

Kategori : tidak sekolah, SD, SMP, SMA, D1, D3, dan S1

6) Pelatihan keselamatan kerja

Pelatihan keselamatan kerja yang pernah didapat oleh pekerja baik dalam maupun di luar rumah sakit. Skala

: nominal

Kategori

: pernah dan tidak pernah.

7) Jenis kelamin Jenis kelamin penjamah makanan dinilai dengan : Skala

: nominal

Kategori

: laki-laki dan perempuan

8) Lama kerja Pengalaman kerja penjamah makanan di Instalasi Gizi dalam satuan tahun. Skala

: Nominal

Kategori : <4 tahun, 4 – 8 tahun, dan > 8 tahun ( PP no. 12 tahun 2002 yang merupakan gubahan dari PP no. 99 tahun 2000 tentang kenaikan golongan PNS dengan kurun waktu 4 tahun sekali)

G. ALAT PENELITIAN Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuisioner terstruktur untuk mengetahui keadaan stres kerja yang dialami penjamah makanan dan jumlah kejadian kecelakaan kerja yang dialami penjamah makanan.

2. Perangkat keras komputer dan perangkat lunak yang menunjang pengolahan data dan analisa statistik ( program SPSS).

3. Alat tulis dan alat lain yang mendukung penelitian.

H. ANALISIS DATA

1. Perhitungan nilai kategori stres kerja dan keselamatan kerja dengan cara method of summated ratings (Azwar 1995). Nilai kategori : (Nilai skor tertinggi X jumlah soal – jumlah nilai skor terkecil)

a. Skor kuisioner stres kerja dengan skala Likert , dengan penilaian untuk data yang favorable / mendukung diberikan penilaian sebagai berikut : sangat setuju = 4, setuju= 3, tidak setuju= 2, dan sangat tidak setuju= 1. Data unfavorable / tidak mendukung diberi penilaian sebaliknya. Dari skor tersebut maka didapatkan nilai skor maksimum adalah 4 dan yang minimum adalah 1. Dari skor diatas maka dapat dilihat bahwa skor maksimum adalah 4 dan skor minimum adalah 1, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 13 soal maka didapatkan rentang penilaian antara 13 – 52, kemudian dibagi berdasarkan kategori didapatkan hasil sebagai berikut : Stres kerja ringan : 13-25 Stres kerja sedang : 26-38 Stres kerja berat : 39-52 a. Skor kuisioner stres kerja dengan skala Likert , dengan penilaian untuk data yang favorable / mendukung diberikan penilaian sebagai berikut : sangat setuju = 4, setuju= 3, tidak setuju= 2, dan sangat tidak setuju= 1. Data unfavorable / tidak mendukung diberi penilaian sebaliknya. Dari skor tersebut maka didapatkan nilai skor maksimum adalah 4 dan yang minimum adalah 1. Dari skor diatas maka dapat dilihat bahwa skor maksimum adalah 4 dan skor minimum adalah 1, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 13 soal maka didapatkan rentang penilaian antara 13 – 52, kemudian dibagi berdasarkan kategori didapatkan hasil sebagai berikut : Stres kerja ringan : 13-25 Stres kerja sedang : 26-38 Stres kerja berat : 39-52

44 – 176. Kategori penilaian keselamatan kerja adalah sebagai berikut : Keselamatan kerja rendah : 132-176 Keselamatan kerja sedang : 88-131 Keselamatan kerja tinggi : 44-87

2. Data yang dikumpulkan akan diolah secara deskriptif dengan program SPSS 12.00 dan akan disajikan dalam bentuk tabel dan tekstular. Untuk mengetahui hubungan antara stres dengan keselamatan kerja maka dilakukan uji statistik korelasi spearman, dengan langkah-langkah sebagai berikut : Ho : µ1=µ2 berarti tidak ada hubungan antara stres kerja dengan keselamatan kerja Ha : µ1 ≠ µ2 berarti ada hubungan antara stres kerja dengan keselamatan kerja. Menentukan uji hipotesis dengan rumus

n ∑ Xy – (∑x) (∑ y)

2 2 2 {n 2 ∑n - ( ∑x) } { ∑ny -( ∑y) } Keterangan : r

= koefisien korelasi n

= banyaknya responden keseluruhan α= 0,05

Menentukan hasil uji hipotesis dengan rumus t = r √ n-2

2 √ 1-r

Keterangan : t

= t hitung n

= jumlah sampel r

= koefisien korelasi

Menarik kesimpulan : Jika t hitung < t tabel ( berada di daerah penerimaan Ho), maka Ho diterima Jika t hitung > t tabel ( berada di luar daerah penerimaan Ho), maka Ho ditolak

I. JALANNYA PENELITIAN

1. Persiapan Penelitian Diawali dengan pembuatan proposal penelitian yang dimulai pada bulan Mei 2005, berkonsultasi dengan pembimbing, kemudian seminar proposal yang diadakan pada tanggal 29 Juni 2005 dan telah disetujui. Dalam tahap persiapan penelitian ini meliputi :

a. Pembuatan Kuesioner Peneliti membuat dua kuesioner yaitu kuesioner untuk stres kerja dan keselamatan kerja. Untuk stres kerja terdiri dari 30 item, dan untuk keselamatan kerja sebanyak 14 item, dengan pembagian sebagai berikut. Tabel 3. Kisi-kisi (blue print) kuesioner stres kerja ( sebelum uji coba)

No Aspek

Nomor Butir

Jumlah %

F UF

1 Kondisi 2,6 1,3,4,5 6 20 lingkungan

2 Hubungan 19,20,22,3 15,17,18 7 23,3 interpersonal

3 Organisasional 12,14,27,2 8,9,26,2

4 Kondisi pribadi 7,10,13,16, 11,21,24

Total 20 10 30 100 Keterangan : F : Favorable

UF : Unfavorable

Tabel 4. Kisi-kisi (blue print) kuesioner keselamatan kerja ( sebelum uji coba) No Aspek Nomor soal

Jumlah

keselamatan

kerja

1 Kecelakaan yang 1,5,7,11, dan

5 35,7 berhubungan

dengan alat kerja

2 Kecelakaan yang

2, 3, dan 6

berhubungan dengan daerah kerja

3 Kecelakaan kerja 4,8,9,10,13,dan

6 42,9 pada saat bekerja

Total 14 100 Keterangan : F : Favorable

UF : Unfavorable

b. Pelaksanaan Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Kuesioner Sebelum melakukan penelitian pada subjek sesungguhnya maka dilakukan uji coba kuesioner terlebih dahulu untuk mengetahui apakah item dalam kuesioner tersebut valid dan reliabel. Kuesioner diujikan kepada 21 orang penjamah makanan di RSUD. Wates pada tanggal 29 Juli 2005 sampai dengan 6 Agustus 2005. Dari hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS 12.00 dengan analisa butir menggunakan rumus pearson dengan taraf signifikan 5% didapatkan hasil beberapa item pertanyaan yang dikatakan tidak valid yaitu pada kuesioner stres kerja pada nomor 1, 3, 4, 6,7,8,9,12,13,15,16,17,18,21,22,23 dan 24 dan pada kuesioner keselamatan kerja yaitu pada nomor 8, 11, dan 13. Jadi ada 17 item pada kuesioner stres kerja dan 3 item pada kuesioner keselamatan kerja yang dinyatakan tidak valid dan dihilangkan.

Untuk uji reliabilitas dengan menggunakan formula koefisien alpha memberikan hasil r = 0,914. Azwar (1995) mengatakan bahwa guna tujuan prediksi dan diagnosis, sesungguhnya tes dituntut untuk memiliki Untuk uji reliabilitas dengan menggunakan formula koefisien alpha memberikan hasil r = 0,914. Azwar (1995) mengatakan bahwa guna tujuan prediksi dan diagnosis, sesungguhnya tes dituntut untuk memiliki

Tabel 5. Kisi-kisi (blue print) kuesioner stres kerja ( setelah uji coba) No Aspek Nomor Butir

Jumlah %

F UF

1 Kondisi

25 2 15.4 lingkungan

2 Hubungan 19,20,30 -3 23.1 interpersonal

3 Organisasional 14,27,28 ,26,29

4 Kondisi pribadi 10

3 23.1 Total 8 5 13 100

Keterangan : F : Favorable

UF : Unfavorable

Tabel 6. Kisi-kisi (blue print) kuesioner keselamatan kerja ( setelah uji coba) No Aspek Nomor soal

Jumlah

keselamatan

kerja

1 Kecelakaan yang 1,5,7 dan 12

berhubungan dengan alat kerja

2 Kecelakaan yang 2, 3, dan 6

berhubungan dengan daerah kerja

3 Kecelakaan kerja 4,9,10 dan

4 36.4 pada saat bekerja

Total 11 100 Keterangan : F : Favorable

UF : Unfavorable UF : Unfavorable

2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dapur Instalasi Gizi RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta pada tanggal 13 Agustus sampai dengan 7 September 2005. Dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap antara lain :

a. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan pada penjamah makanan di dapur Instalasi Gizi RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta mulai tanggal 13 Agustus sampai dengan 7 September 2005. Pengumpulan data ini dilakukan dengan 2 cara, untuk kuesioner keselamatan kerja diberikan kepada responden dan responden mengisi sendiri sambil ditunggui oleh peneliti, pengisian kuesioner ini dilaksanakan sampai dengan 4 kali dan dilakukan

7 hari setelah pengisian pertama selesai, kegiatan ini berlangsung selama

1 bulan. Kuesioner stres kerja diberikan pada minggu terakhir pengambilan data dengan cara menanyakan sendiri kepada responden.

b. Pemeriksaan Kuesioner Setelah data terkumpul, peneliti melakukan pemeriksaan terhadap tiap kuesioner yang telah dikembalikan dan melihat apakah semua kuesioner sudah diisi.

c. Pengelompokkan Data Data yang telah terkumpul dikelompokkan menurut variabel yang telah ditentukan sebelumnya. Pengelompokkan data yang dilakukan dengan menggunakan analisa distribusi berdasarkan umur, pendidikan, pelatihan keselamatan kerja, jenis kelamin, lama kerja, stres kerja dan keselamatan kerja.

d. Pengolahan Data Dari data yang ada kemudian dianalisis dengan menggunakan analisa statistik spearman untuk melihat hubungan antara hubungan antara stres kerja dengan keselamatan kerja. Analisa ini dilakukan dengan SPSS 12.00.

e. Penyusunan Hasil Penelitian Penyusunan hasil penelitian dimulai pada bulan Oktober 2005 sampai dengan Januari 2005.