KELEBIHAN AL-QURAN DARI SEGALA KITAB

2.6 KELEBIHAN AL-QURAN DARI SEGALA KITAB

1. Kelebihan Al Qur’an Dibandingkan dengan kitab-kitab lain

Al- Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah sWT kepada Nabi Muhammad SAW yang berisi firman-firman Allah SWT. Al- Qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW agar disampaikan kepada umat nabi Muhammad SAW, yaitu umat islam. Sebagai kitab suci yang terakhir, sudah barang tentu Al- Qur’an memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan kitab suci yag diturunkan sebelumnya.

2. Kedudukan Al-Qur’an di antara Kitab-kitab Suci Lainnya

Al- Qur’an merupakan kitab suci terakhir dan penutup dari kitab suci sebelumnya. Selain itu, Al- Qur’an juga merupakan hakim atas kitab-kitab suci sebelumnya. Allah Ta`ala berfirman yang artinya:

“Dan kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan muhaiminan (batu ujian) terhadap kitab-kitab yang “Dan kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan muhaiminan (batu ujian) terhadap kitab-kitab yang

Al- Qur’an merupakan kitab suci paling panjang dan paling luas cakupannya. Rasulullah shallallahu `alahi wa sallam bersabda: “Saya diberi ganti dari Taurat dengan as-sab`ut thiwaal (tujuh surat dalam Al-Qur’an yang panjang-panjang). Saya diberi ganti dari Zabur dengan al-mi`iin (surat yang jumlah ayatnya lebih dari seratus). Saya diberi ganti dari Injil dengan al-matsani (surat yang terulang- ulang pembacaannya dalam setiap rekaat shalat) dan saya diberi tambahan dengan al-mufashshal (surat yang dimulai dari Qaf sampai surat an- Naas).” (HR. Thabarani dan selainnya, dishahihkan sanadnya oleh al-Albani).

Di antara perkara lain yang menjadi kekhususan Al- Qur’an dari kitab suci-kitab suci lainnya adalah penjagaan Allah terhadapnya. Allah Ta`ala berfirman yang artinya:

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr: 9)

Sekilas tentang Taurat:

Allah Shubhanahu wa ta’ala memberi tanda pada Taurat, dengan pernyataan -Nya bahwa Taurat merupakan kitab suci teragung bagi Bani Israil yang diturunkan pada nabi Musa 'alaihi sallam, seperti ditegaskan dalam firman Allah dalam surat Al-Maidah : 44

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)”. Dalam ayat lain Allah ta'ala menjelaskan tentang Taurat tersebut dengan firman -Nya:

"Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada lembaran-lembaran (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu". (QS al- A'raaf: 145).

Allah SWT juga menyebut tentang kitab Taurat dalam ayat yang lain, yaitu dalam surat Al-Araf : 154 yang artinya

"Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) lembaran-lembaran (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya".

Tentang Injil:

Injil adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. Injil tersebut sifatnya sebagai pembenar apa yang ada didalam Taurat serta penyempurna dari kekurangan yang ada didalamnya. Allah ta'ala menjelaskan tentang Injil ini melalui firman-Nya dalam surat Al-Maidah : 46 yang artinya

"Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa".

Imam Ibnu Katsir menerangkan dalam tafsirnya, "Dan kami jadikan Injil sebagai petunjuk yang akan memberi petunjuk pada mereka serta pengajaran yakni peringatan bagi orang-orang yang menerjang keharaman serta perbuatan dosa".

Kitab Zabur:

Dan berikutnya adalah kitab Zabur, yaitu kitab suci yang Allah turunkan kepada nabi Daud. Sebagaimana yang -Dia sebutkan dalam firman –Nya dalam surat An-Nisa : 163

"Dan Kami berikan Zabur kepada Daud". (QS an-Nisaa': 163).

3. Al-Qur’an merupakan kitab yang syamil

Dalam hal ini, Al- Qur’an mencakup seluruh ajaran Allah yang ada pada kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya (Taurat, Injil, dan Zabur). Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Maidah:48.

“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah

Pada ayat di atas disebutkan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada nabi supaya dalam memutuskan segala persoalan yang timbul di antara seluruh umat manusia ini dengan menggunakan hukum dari Al- Qur’an, baik orang-orang yang beragama Islam atau pun golongan ahlul kitab (kaum Nasrani dan Yahudi) dan jangan sampai mengikuti hawa nafsu mereka sendiri saja.

Dijelaskan pula bahwa setiap umat oleh Allah SWT diberikan syariat dan jalan dalam hukum-hukum amaliah yang sesuai dengan persiapan serta kemampuan mereka. Adapun yang berhubungan dengan persoalan akidah, ibadah, adab, sopan santun serta halal dan haram, juga yang ada hubungannya dengan sesuatu yang tidak akan berbeda karena perubahan masa dan tempat, maka semuanya dijadikan seragam dan hanya satu macam, sebagaimana yang tertera dalam agama-agama lain yang bersumber dari wahyu Allah swt. Allah berfirman dalam surat As-Syura:13.

“Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya”.

4. Ajaran-ajaran yang termuat dalam Al-Qur’an adalah kalam Allah yang terakhir

Al- Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT. Adapun tentang isi dalam Al- Qur’an, Allah telah menjamin akan Al- Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT. Adapun tentang isi dalam Al- Qur’an, Allah telah menjamin akan

Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” Adapun tujuan menjaga dan melindungi Al-Qur’an dari kebatilan, kepalsuan dan pengubahan tidak lain hanya agar supaya hujah Allah akan tetap tegak di hadapan seluruh manusia, sehingga Allah swt dapat mewarisi bumi ini dan siapa yang ada di atas permukaannya”.

Al-Qur’an dikehendaki oleh Allah akan kekekalannya

Tidak mungkin pada suatu hari nanti akan terjadi bahwa suatu ilmu pengetahuan akan mencapai titik hakikat yang bertentangan dengan hakikat yang tercantum di dalam ayat Al- Qur’an Sebabnya tidak lain karena Al-Qur’an adalah firman Allah SWT. Sedangkan keadaan yang terjadi di alam semesta ini semuanya juga merupakan ciptaan Allah SWT. Dapat dipastikan bahwa firman dan amal perbuatan Allah tidak mungkin bertentangan antara yang satu dengan yang lain. Bahkan yang dapat terjadi ialah bahwa yang satu akan membenarkan yang lain.

Dari sudut inilah, maka kita menyaksikan sendiri betapa banyaknya kebenaran yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern ternyata sesuai dan cocok dengan apa yang terkandung dalam Al- Qur’an. Jadi apa yang ditemukan Dari sudut inilah, maka kita menyaksikan sendiri betapa banyaknya kebenaran yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern ternyata sesuai dan cocok dengan apa yang terkandung dalam Al- Qur’an. Jadi apa yang ditemukan

Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakkah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”.

Tapi, perlu diketahui bahwa kitab-kitab terdahulu yang kita sebutkan diawal sudah banyak mengalami perubahan, penambahan serta pengurangan. Seperti yang telah Allah Shubhanahu wa ta’ala singgung dalam banyak ayat -Nya, dari ulah orang-orang Yahudi yang perilakunya memang seperti itu, sebagai kaum yang menerima Taurat, justru mereka tidak menjaganya. Allah ta'ala berfirman dalam surat Al-Maidah : 41.

Artinya: "Dan di antara orang-orang Yahudi. (mereka itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah".

5. Melalui Al-Qur’an Allah SWT berkehendak supaya kalimat-Nya disiarkan dan disampaikan

Allah SWT telah menciptakan Al- Qur’an dan menurunkannya melalui malaikat Jibril a.s kepada nabi Muhammad SAW agar disampaikan kepada semua umat manusia. Dalam Al- Qur’an berisi firman-firman Allah SWT. Melalui Al- Qur’an, Allah SWT berkehendak agar firman-firman Allah dapat disiarkan dan disampaikan agar manusia tidak hanya mendengar tetapi juga dapat berpikir sehingga menjadi suatu kenyataan dan perbuatan. Kehendak semacam ini tidak mungkin berhasil, kecuali jika kalimat-kalimat itu sendiri benar-benar mudah diingat, dihafal serta dipahami. Oleh karena itu Al- Qur’an sengaja diturunkan oleh Allah swt dengan suatu gaya bahasa yang istimewa, mudah, tidak sukar bagi siapapun untuk memahaminya dan tidak sukar pula mengamalkannya, asal disertai dengan keikhlasan hati dan kemauan yang kuat.