Patogenesis dan Etiologi Patologi anatomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. MIOMA UTERI 1. Defenisi

Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari lapisan mioma uterus dan jaringan yang menumpanginya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma, leiomioma, atau pun fibroid Hanafi Wiknjosastro, 2008.

2. Patogenesis dan Etiologi

Meyer dan de Snoo menunjukan teori Cell nest atau teori genitoblast. Percobaan Lipschutz yang meberikan estrogen kepada kelinci percobaan ternyata menimbulkan tumor fibromatik baik pada permukaan maupun pada tempat lain dalam abdomen. Efek fibromatosa ini dapat dicegah dengan pemberian preparat progesterone atau testosterone. Puukka dan kawan-kawan menyatakan bahwa reseptor estrogen pada mioma lebih banyak didapati dari pada miometrium normal. Menurut Meyer asal mioma uteri adalah sel imatur, bukan dari selaput otot yang matur Hanafi Wiknjosastro, 2008. Tidak dapat dibuktikan bahwa hormon estrogen berperan sebagai penyebab mioma, namun diketahui estrogen berpengaruh dalam pertumbuhan mioma. Mioma terdiri dari reseptor estrogen dengan konsetrasi lebih tinggi dibandingkan dari miometrium sekitarnya namun konsentrasinya lebih rendah di dinding endometrium. Hormone progesterone meningkatkan mitotik mioma pada wanita muda namun mekanisme dan faktor pertumbuhan yang terlibat tidak diketahui secara pasti. Progesterone memungkinkan pembesaran tumor dengan cara down-regulation aptosis dari tumor. Estrogen berperan dalam pembesaran tumor dengan meningkatkan produksi matrik ekstraseluler. Dengan adanya stimulasi estrogen Universitas Sumatera Utara menyebabkan terjadi proliferasi uterus sehingga menyebabkan perkembangan yang berlebihan dari garis endometrium sehingga terjadi pertumbuhan mioma uteri Hadibroto, 2005.

3. Patologi anatomi

Sarang mioma di uterus dapat berasal dari serviks uterus hanya 1 – 3, sisanya adalah dari korpus uterus. Menurut letaknya, mioma dapat kita dapati sebagai: a. Mioma submukosum: berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus. Mioma ini dapat menyebabkan menstruasi yang berat, lama, dan hebat menyebabkan anemia yang berlangsung terus. Mioma submukosum yang tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui saluran serviks disebut myomgemburt. b. Mioma intramural: mioma terdapat di dinding uterus di antara serabut miometrium. Jenis ini dalam pertumbuhannya akan menekan dan mendorong kandung kemih ke uterus, sehingga dapat menimbulkan miksi c. Mioma sebserosum: apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa. Mioma subserosum yang tumbuh di antara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mima intraligamenter. Mioma subserosum dapat pula tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya ke ligamantum atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus, sehingga disebut wanderingparasitic fibroid. Apabila mioma dibelah maka tampak bahwa mioma terdiri dari atas berkas otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti kondepusaran air whole like pattern, dengan pseudocapsule yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdesak karena pertumbuhan sarang mioma ini Hanafi Wiknjosastro,2008. Universitas Sumatera Utara

4. Gejala dan Tanda