12
2.3.3 Penyebab Kelainan Pada Anak Berkebutuhan Khusus
Santoso 2012 mengemukakan bahwa penyebab umum terjadinya kelainan pada anak berkebutuhan khusus dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1 Pre Natal Sebelum kelahiran Di dalam kandungan sebelum kelahiran dapat terjadi di saat konsepsi atau
bertemunya sel sperma dari bapak bertemu dengan sel telur ibu, atau juga dapat terjadi pada saat perkembangan janin dalam kandungan. Kejadian tersebut
disebabkan oleh faktor internal yaitu faktor genetik dan keturunan.
Penyebab kelainan prenatal dari faktor ekstenal dapat berupa benturan pada kandungan ibu, jatuh sewaktu hamil, atau akibat makanan atau obat yang
menciderai janin dan sebagainya.
2 Natal Saat kelahiran Penyebab kelainan pada anak bisa terjadi pada saat ibu sedang melahirkan
misalnya kelahiran yang sulit, pertolongan yang salah, infeksi karena ibu mengidap sifilis dan sebagainya.
3 Post Natal Kelainan yang disebabkan oleh faktor setelah anak ada di liar kandungan atau
post natal. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan, bencana alam, sakit, keracunan, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
13
2.3.4 Tipe-Tipe Anak Berkebutuhan Khusus dan Terapinya 1. Kelainan PendengaranTuna Rungu
Kelainan pendengaran memiliki 5 tipe, dari yang ringan hingga yang parah berikut adalah tabelnya:
Tabel 2.2 Tipe-tipe kelainan tuna rungu Sumber: Hasil olah data primer
2. Kelainan PenglihatanTuna Netra
Kelainan penglihatan sebenarnya memiliki banyak tipe, tapi untuk terapi di proyek ini hanya mengambil 2 yaitu kebutaan dan low vision.
Kebutaan
adalah seseorang yang dari sejak lahir sudah tidak mampu melihat.
Low Vision
adalah seseorang yang masih mampu melihat namun dengan jarak penglihatan yang sudah sangat parah. Bahkan ketika sudah memakai alat bantu
seperti kacamata penglihatannya masih belum sempurna.
Tabel 2.3 Tipe-tipe kelainan Tuna Netra Sumber: Hasil olah data primer
Kelainan Pendengaran
Intensitas Suara Yang Di Dengar
Jenis Terapi
Speech Reading
Terapi Wicara
Auditory Training
Oral Approac
h Slight Loss
27-40 dB O
Mild Loss 41-55 dB
O O
Moderate Loss
56-70 dB O
O Severe Loss
71-90 dB O
O O
Profond Loss 91 dB
O O
O O
Gangguan Penglihatan
Terapi
ADL Visual Functioning O and
M Kebutaan
O O
Low Vision O
O O
Universitas Sumatera Utara
14
3. Kelainan Fisik dan KesehatanTuna Daksa
Kelainan Fisik dan Kesehatan terdapat 3 tipe yaitu, cacat fisik, cerebral palsy dan epilepsi.
Cacat fisik tangan ataudan tangan seseorang yang tidak memiliki tangan
ataudan kaki di tubuhnya di karenakan dari lahir atau kecelakaan
Cerebral Palsy
Cerebral Palsy kelumpuhan otak besar adalah suatu keadaan dimana penderitanya mengalami buruknya pengendalian otot, kekakuan,
kelumpuhan serta mengalami gangguan fungsi saraf lainnya. CP bukanlah merupakan suatu penyakit dan tidak bersifat progresif penderita tidak semakin
memburuk dan juga tidak semakin baik.
Epilepsi
Epilepsi adalah sejenis penyakit saraf yang timbul karena kekacauan sel- sel otak. Hal itu diindikasikan dengan munculnya kekejangan secara berkala pada
organ-organ tubuh, terkadang juga muncul busa dari mulut bila penyakit ini sudah terlalu parah, karena secara tidak sengaja lidah tergigit oleh gigi.
Kelainan Fisik dan Gangguan Kesehatan
Terapi
ADL Okupasi Fisioterapi Kecacatan Tangan dan atau Kaki
O O
O Cerebral Palsy
O O
O Epilepsi
O O
Tabel 2.4 Tipe-tipe kelainan tuna daksa Sumber: Hasil olah data primer
4. Keterbelakangan MentalTuna Grahita
Keterbelakangan Mental adalah penurunan fungsi intelektual secara signifikan, IQ sama atau kurang dari 70 sebelum umur 18 tahun. Keterbelakangan
Mental memiliki 5 tipe dari sedang hingga yang sangat berat, berikut tabelnya:
Universitas Sumatera Utara
15
Keterbelakangan Mental
IQ Terapi
ADL Okupasi Wicara Musik
Ringan 50-55 sd 70
O O
O Sedang
35-40 sd 50-55
O O
O O
Berat 20-25 sd
35-40 O
O O
O Sangat Berat
20-25 O
O O
O
Tabel 2.5 Tipe-tipe kelainan tuna grahita Sumber: Hasil olah data primer
5. Gangguan EmosiTuna Laras
Terdapat 3 tipe dari anak-anak yang memiliki gangguan emosi yaitu, perilaku anti sosial, perilaku menarik diri, dan autis.
Perilaku Anti Sosial
Anak-anak dengan perilaku anti sosial cenderung nakal dan sulit untuk menerima anak-anak disekitarnya. Sehingga mereka sering melakukan
tindakan kekerasan kepada temannya sendiri.
Perilaku Menarik Diri
Anak-anak dengan perilaku menarik diri cenderung menyendiri dan susah untuk bersosialisasi, mereka juga sering berganti-ganti sifat,
terkadang ceria namun tiba-tiba dapat langsung sedih.
Gangguan Emosi dan PerilakuTuna Laras
Terapi
Okupasi Perilaku Musik Perilaku Anti Sosial
O O
O Perilaku Menarik Diri
O O
O
Tabel 2.6 Tipe-tipe kelainan tuna laras Sumber: Hasil olah data primer
Universitas Sumatera Utara
16
2.3.5 Tipe Terapi 1. Terapi Okupasi
Terapi okupasi umumnya menekan pada kemampuan motorik halus, selain itu terapi okupasi juga bertujuan untuk membantu seseorang agar dapat melakukan
kegiatan keseharian, aktifitas produktifitas dan pemanfaatan waktu luang. Terapi okupasi terpusat pada pendekatan sensori atau motorik atau
kombinasinya untuk memperbaiki kemampuan anak untuk merasakan sentuhan, rasa, bunyi, dan gerakan. Terapi juga meliputi permainan dan keterampilan sosial,
melatih kekuatan tangan, genggaman, kognitif dan mengikuti arah.
Terapi okupasi diperlukan oleh anakorang dewasa yang mengalami kesulitan belajar, hambatan motorik cedera, stroke, traumatic brain injury, autisme,
sensory processing disorders, cerebral palsy, down syndrome, Attention Deficit Hyperactivity Di
sorder ADHD, genetic disorders, asperger’s syndrome, kesulitan belajar, keterlambatan wicara, gangguan perkembangan Cerebal PalsyCP,
Pervasive Developmental Disorder PDDdan keterlambatan tumbuh kembang lainnya.
Okupasi sendiri adalah profesi kesehatan yang merupakan bagian dari rehabilitasi medik, bertujuan membantu individu dengan kelainan dan atau
gangguan fisik, mental maupun sosial, dengan penekanan pada aspek sensomotorik dan proses neurologis. Hal itu dicapai dengan cara memanipulasi,
memfasilitasi, dan menginhibisi lingkungan, sehingga individu mampu mencapai peningkatan,
perbaikan, dan
pemeliharaan kualitas
hidupnya. Dalam memberikan pelayanan kepada individu, terapi okupasi memperhatikan aset
kemampuan dan limitasi keterbatasan yang dimiliki anak, dengan memberikan manajemen aktifitas yang purposeful bertujuan dan meaningful bermakna.
Dengan demikian diharapkan anak dapat mencapai kemandirian dalam aktifitas produktifitas sekolahakademik, kemampuan perawatan diri self care, dan
kemampuan penggunaan waktu luang leisure serta bermain sehingga dapat tumbuh
dan berkembang
secara optimal.
Universitas Sumatera Utara
17
Gambar 2.1 Proses terapi okupasi Sumber: Pelangilazuardi.tripod.com
Anak-anak yang memerlukan bantuan terapi seperti diuraikan di atas antara lain adalah :
1. Anak dengan gangguan perilaku 2. Autism Spectrum Disorder ASD
3. Down Syndrome 4. Kesulitan Belajar
5. Keterlambatan wicara 6. Gangguan perkembangan Cerebal PalsyCP
7. dan keterlambatan perkembangan lainnya Okupasi Terapi akan memberikan pelayanan individual yang meliputi :
Penilaian Asessment
Intervensi individual maupun kelompok Agar anak mampu mencapai kemandirian dalam tugas kehidupan, seorang terapis
okupasi akan mengamati dan mengkaji area-area dan komponen yang mencakup :
Biomekanik
Sensori motorik
Perseptual Kognitif
Keterampilan Interpersonal
Universitas Sumatera Utara
18
2. Terapi Wicara
Terapi Wicara adalah layanan terapi yang membantu bekerja pada prinsip- prinsip dimana timbul kesulitan berkomunikasi atau ganguan pada berbahasa dan
berbicara bagi orang dewasa maupun anak.
Terapi wicara bertujuan untuk membantu seseorang yang mengalami gangguan komunikasi, seperti :
-Anak-anak dengan gangguan berbahasa reseptis tidak mengerti
Gambar 2.2 Proses terapi wicara Sumber: myfurniture8.com
-Anak-anak dengan gangguan berbahasa ekspresif sulit mengungkapkan keinginannya dalam berbicara
-Anak-anak dengan gangguan tumbuh kembang khusus autisme, down syndrome, tuna rungu-wicara
-Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara speech delay. -Anak-anak yang mengalami gangguan artikulasi gagapstuttering, cadel, dst
-Anak-anak dan orang dewasa yang baru selesai menjalani operasi celah bibir cleft lipsumbing dan celah langit-langit cleft palate.
-Serta gangguan bahasa pada orang dewasa seperti pasca stroke yang mengalami kehilangan berbahasa Afasia.3
Universitas Sumatera Utara
19
3. Terapi ADL Aktifitas Keseharian
-Salah satu bentuk layanan terapi yang membantu anak-anak untuk dapat melakukan aktifitas keseharian seperti makan, minum, berpakaian, bersepatu,
bersisir, mandi, aktifitas toileting, dst secara mandiri.
-Layanan terapi ADL ini pada umumnya diberikan oleh seorang Okupasi Terapis. -Layanan terapi ini dapat diterapkan bagi anak berkebutuhan khusus sehingga anak
dapat mandiri dalam kesehariannya.
4. Terapi Perilaku
-Terapi perilaku, berupaya untuk melakukan perubahan pada anak autistik dalam arti perilaku yang berlebihan dikurangi dan perilaku yang berkekurangan belum
ada ditambahkan.
-Terapi perilaku yang dikenal di seluruh dunia adalah Applied Behavioral Analysis yang diciptakan oleh O.Ivar Lovaas, PhD dari University of California Los Angeles
UCLA.
-Dalam terapi perilaku, fokus penanganan terletak pada pemberian reinforcement positif setiap kali anak berespons benar sesuai instruksi yang diberikan. Tidak ada
hukuman punishment dalam terapi ini, akan tetapi bila anak berespons negatif salahtidak tepat atau tidak berespons sama sekali maka ia tidak mendapatkan
reinforcementpositif yang ia sukai tersebut. Perlakuan ini diharapkan meningkatkan kemungkinan anak untuk berespons positif dan mengurangi kemungkinan ia
berespons negatif atau tidak berespons terhadap instruksi yang diberikan.
Gambar 2.3 Proses terapi perilaku Sumber: slbn-sragen.sch.id
Universitas Sumatera Utara
20 Tujuan umum terapi tingkah laku adalah menciptakan kondisi-kondisi baru bagi
proses belajar. Dasar alasannya ialah bahwa segenap tingkah laku adalah dipelajari learned, termasuk tingkah laku yang maladaptif. Jika tingkah laku neurotik learned,
maka ia bisa unlearned dihapus dari ingatan, dan tingkah laku yang lebih efektif bisa diperoleh. Terapi tingkah laku pada hakikatnya terdiri atas proses penghapusan
hasil belajar yang tidak adaptif dan pemberian pengalaman-pengalaman belajar yang di dalamnya terdapat respons-respons yang layak, namun belum dipelajari:
Meningkatkan perilaku, atau
Menurunkan perilaku
Meningkatkan perilaku:
Reinforcement positif: memberi penghargaan terhadap perilaku
Reinforcement negatif: mengurangi stimulus aversi
Mengurangi perilaku:
Punishment: memberi stimulus aversi
Respons cost: menghilangkan atau menarik reinforcer
Extinction: menahan reinforcer
5. Fisioterapi
-Fisioterapi merupakan salah satu jenis layanan terapi fisik yang menitik beratkan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerakfungsi tubuh yang
terganggu yang kemudian diikuti dengan prosesmetode terapi gerak.
-Fisioterapi membantu anak mengembangkan kemampuan motorik kasar. Kemampuan motorik kasar meliputi otot-otot besar pada seluruh tubuh yang
memungkinkan tubuh melakukan fungsi berjalan, melompat, jongkok, dst.
-Layanan fisioterapi juga bertujuan untuk membantu seseorang yang mengalami gangguan fisik untuk memperbaiki gerak sendi LGS dan kekuatan otot KO agar
dapat berfungsi seperti semula.
Universitas Sumatera Utara
21
Gambar 2.4 Proses terapi fisioterapi Sumber: iik.ac.id
-Layanan fisioterapi umumnya bagi anak dengan keterbatasan fisik, ketunaan tubuhtuna daksa serta anak cerebal palsyCP dan untuk anak-anak yang
mengalami keterlambatan atau gangguan pada kemampuan motorik kasar, pasien pasca stroke yang memerlukan 5pemulihan kondisi fisiknya serta trauma lain yang
menyebabkan penampilan fisik terganggu.
6. Terapi Musik
-Terapi musik adalah salah satu bentuk terapi yang bertujuan meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni,
timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
-Layanan terapi ini diperuntukkan bagi semua ketunaan yang ada serta pada gangguan perkembangan anak seperti autisme, ADHD, Down Syndrom, dst
-Ketika musik yang terdiri dari ritme, ketukan, dan tempo diterapkan menjadi sebuah terapi, maka musik dapat memberikan pengaruh besar bagi kesehatan.
-Terapi musik adalah suatu terapi yang menggunakan metode alunan melodi, ritme, dan harmonisasi suara dengan tepat. Terapi ini diterima oleh organ pendengaran
kita yang kemudian disalurkan ke bagian tengah otak yang disebut sistem limbik yang mengatur emosi.
-Sebagai contoh, ketika mendengar musik riang maka tubuh akan bergoyang atau jika Anda lagu sedih maka suasana hati pun ikut menjadi sendu. Musik memiliki
pengaruh kuat yang dapat membentuk kepribadian, emosi, dan bahkan pikiran.
Universitas Sumatera Utara
22
Gambar 2.5 proses terapi music Sumber: terapimusik.com
Dalam penerapannya, terapi musik dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
Terapi musik aktif
adalah penggunaan musik sebagai terapi yang melibatkan lebih dari sekedar mendengarkan. Metode ini tidak mudah untuk
dilakukan sendiri. Contoh terapi musik aktif seperti belajar bernyanyi, belajar menggunakan alat musik, belajar menirukan nada-nada atau bahkan belajar
mencoba membuat lagu. Anda membutuhkan seorang ahli untuk membimbing Anda melakukannya.
Terapi musik pasif
adalah terapi musik paling mudah dan efektif. Hampir semua orang pernah menerapkannya. Yang perlu dilakukan hanya memilih
musik yang sesuai dengan keadaan Anda saat itu, dengarkan dan hayati alunan musik tersebut.
7. Auditory Learning
Program auditory learning adalah program yang bertujuan membantu anak untuk menggunakan residual hearingnya dengan baik. Setiap anak yang
mengalami gangguan pendengaran harus mengikuti program ini untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mendengar. Seringkali anak yang
mengalami gangguan pendengaran menggunakan sedikit saja kemampuan mendengar mereka dalam aktivitas sehari-hari, padahal mereka terkadang memiliki
potensi mendengar yang lebih besar. Oleh karena itu, program ini dapat membantu mereka untuk meningkatkan kemampuan mendengar dan memanfaatkan residual
hearing yang mereka miliki.
Universitas Sumatera Utara
23 Program auditory training tradisional adalah program yang dapat digunakan
kepada anak-anak usia dini. Program ini mengajarkan kepada anak untuk menyadari adanya suara-suara di sekitar mereka. Anak akan diminta untuk
memperhatikan suatu suara-suara tertentu,seperti bunyi bel, atau suara aliran air. Kemudian, mereka akan diminta untuk menentukan lokasi dari suara tersebut.
Mereka juga akan diajarkan cara untuk membedakan suara, misalnya membedakan suara laki-laki dan perempuan, lagu cepat dan lagu lambat, dan sebagainya.
Program ini dapat dikenakan kepada anak ketika mereka sudah mulai mengenal suara, kata-kata, atau kalimat.
Belakangan ini, pelatihan untuk anak yang mengalami gangguan pendengaran berfokus pada auditory learning, yaitu suatu program yang
mengajarkan kepada anak agar dapat melakukan learn to listen, dan learn by
listening. Pada program ini, anak tidak hanya diajarkan cara untuk mendeteksi, membedakan, dan mengenal suara. Mereka juga
akan diajarkan cara memahami dan memaknai suara-suara di sekeliling mereka.
8. Oral Approach
Program pendidikan yang menekankan pada kemampuan oral memandang bahwa jika seorang anak ingin berfungsi secara normal, maka penting baginya
untuk dapat mengatakan sesuatu. Program ini mengajarkan anak untuk dapat memahami dan menghasilkan kata-kata. Anak yang mengikuti program ini harus
mengkombinasikan kemampuan auditori, visual, dan taktilnya. Program ini juga memperhatikan kemampuan anak dalam memperhatikan suara, membaca gerak
bibir, dan menggunakan alat bantu dengar. Anak yang mengikuti program ini akan diajarkan untuk dapat mengekspresikan diri. Mereka diajarkan untuk dapat
membuat orang lain memahami mereka melalui kata-kata yang mereka ucapkan. a.
Cued Speech Cued speech adalah metode untuk membantu komunikasi oral anak. Metode
ini bertujuan untuk membantu anak memahami perkataan dengan cara menambahkan isyarat-isyarat tertentu, misalnya seperti menunjukkan gerak tangan
di dekat dagu untuk membantu anak membedakan kata-kata yang hampir sama cara pengucapannya dengan kata-kata lain. Gerakan tangan dapat berupa simbol
ataupun alfabet.
Universitas Sumatera Utara
24
Gambar 2.6 Bahasa isyarat Sumber: dissable_child.com
9.Visual Functioning
Anak dengan gangguna low vision dapat diajarkan untuk meningkatkan kemampuan penglihatan yang mereka miliki. Kemampuan melihat dapat
ditingkatkan dengan mengajarkan anak cara untuk mengontrol pergerakan bola mata, beradaptasi dengan lingkungan, memperhatikan stimulus visual, dan
memproses stimulus visual dengan cepat. Anak dengan gangguan low vision harus diajarkan untuk aktif menggunakan penglihatan mereka.
Downing dan Bailey dalam Heward, 1996 menyatakan bahwa anak dengan low vision sebaiknya diajarkan untuk menentukan lokasi, melacak arah,
mengarahkan pandangan, dan bergerak kearah objek tertentu. Sebagai contoh, seorang anak dengan low vision dapat diajarkan untuk mengkategorikan objek, ia
misalnya dapat mempelajari hal ini ketika ia membuat minuman dengan rasa tertentu.
Universitas Sumatera Utara
25
10. Orientation and Mobility
Program pendidikan untuk anak dengan gangguan penglihatan harus memberikan pengajaran mengenai orientasi dan mobilitas pada anak. Orientasi
adalah kemampuan anak untuk menentukan posisi suatu objek di dalam lingkungan, sementara mobilitas adalah kemampuan seorang individu untuk
berpindah dari satu tempat ke tampat lain dengan aman dan efisien. Anak harus diajarkan untuk mengenal lingkungan di sekitarnya. Ia perlu diajarkan bahwa
suatu ruangan memiliki dinding, pintu, jendela, sudut, dan atap.
Orientasi dan mobilitas OM sudah memiliki instruksi telah disusun dengan baik dan dapat digunakan untuk membantu anak yang mengalami gangguan
penglihatan. Pelatihan OM umumnya diberikan oleh ahli OM yang memiliki kualifikasi.
Individu dengan gangguan penglihatan umumnya menggunakan tongkat yang panjang untuk bergerak di lingkungannya. Pengguna biasanya tidak
mengetukkan tongkat, namun menyapukannya di lantai ketika ia berjalan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai lintasan yang akan meteka
lalui. Tongkat dalam hal ini berfungsi sebagai pelindung dan perpanjangan. Sebagai pelindung, tongkat akan mencegah tubuh pengguna menubruk objek,
sedangkan sebagai perpanjangan, tongkat akan berfungsi untuk mendeteksi benda yang berada di permukaan.
Meskipun penggunaan tongkat dapat meningkatkan kemampuan individu untuk bergerak, namun perlu diingat bahwa tongkat tidak dapat mendeteksi
letak benda-benda yang tergantung, seperti cabang pohon. Tongkat agak sulit digunakan ketika individu berada di daerah baru yang belim dikenalnya.
Beberapa individu dengan gangguan penglihatan dapat pula menggunakan anjing untuk menemaninya berjalan. Anjing akan memilihkan rute yang dapat
ditempuh oleh tuannya. Anjing sebelumnya akan dilatih untuk menuruti perintah dan mencari jalan yang dapat dilewati tuannya dengan aman. Meskipun begitu,
penggunaan anjing untuk membantu mobilitas juga memiliki beberapa kelemahan. Anjing tidak dapat menemani tuannya ketika tuannya memasuki
tempat-tempat tertentu seperti restoran, hotel, pesawat, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
26
11. Taman Terapi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Taman penyembuhan atau taman terapi dapat ditemukan dalam berbagai variasi pada penataan fasilitas perawatan healthcare setting. Taman
penyembuhan atau taman terapi ini tidak hanya dapat ditemukan di rumah sakit, tetapi juga dapat ditemukan pada psychiatric hospitals, rehabilitation centers,
Alzheimer treatment centers, hospital and setting for children, nursing homes, AIDS and cancer treatment centers dll. Ruang luar outdoor spaces yang terdapat pada
setting tersebut bermacam-macam, meliputi landscape ground, entry garden, courtyard, plaza, roof garden, roof terrace, healing garden,meditation garden,
viewing garden, private garden, nature trail and preserve, dan atriums Hebert, 2003.Taman merupakan tempat bermain anak-anak dan dapat berperan
sebagailingkungan penyembuhan healing environment bagi anak-anak. Anak-anak dapat memperoleh manfaat dari healing garden, baik untuk pemulihan dari operasi,
trauma, perkelahian yang menyebabkan luka atau kesakitan, maupun kerusakan secara fisik atau mental. Taman penyembuhan atau taman terapi dapat dijadikan
tempat untuk berlatih dan meningkatkan kemampuan atau skill anak-anak sekaligus mempelajari skill yang baru. Taman penyembuhan healing garden bagi anakanak
dapat didesain dengan beberapa asumsi yang diadaptasi dari Moore et al 111987 dan Marcus dan Barnes 1999 dalam Hebert 2003. Asumsi-asumsi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Bermain di ruang luar outdoor merupakan faktor kritis dalam pengembangan kesehatan anak.
2. Kualitas lingkungan bermain dapat mempengaruhi persepsi anak-anak terhadapnya dan kisaran serta kedalaman bermain.
3. Permainan di alam nature plays merupakan bagian yang penting dalam perkembangan anak.
4. Intervensi pemimpin atau terapis dalam permainan dapat memperluas kisaran bermain.
5. Anak-anak dengan semua kemampuannya mempunyai hak yang sama dalam bermain.
6. Indoor atau outdoor links merupakan hal yang penting untuk menghubungkan pengguna dengan lingkungan luar outdoor environment.
Universitas Sumatera Utara
27 Beberapa tipe terapi dapat diterapkan pada taman terapi, diantaranya
adalah Terapi Bermain, Terapi Holtikultur, Terapi Hewan, Terapi Alam dan Sensori Integrasi. Beberapa macam terapi tersebut dapat dikombinasikan untuk
menciptakan healing garden atau taman terapi bagi anak-anak Hebert, 2003.Selain itu, dijelaskan pula bahwa terdapat beberapa tipe healing garden bagi
anakanak, yaitu taman terapi formal, taman terapi bermain dan hortikultur non- formal, informal strolling garden, community based, dan taman serbaguna Moore
dalam Marcus dan Barnes, 1999. Berikut ini adalah beberapa contoh taman terapi bagi anak-anak yang terdiri dari therapeutic garden dan healingstrolling
gardenHebert, 2003.
2.4 Tinjauan Proyek 2.4.1 Deskripsi Proyek
Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus tempat dimana para ABK dapat di penuhi terapi-terapi dengan baik dan mempunyai fasilitas-fasilitas pendukung yang
baik. Saat ini pemerintah Indonesia masih sangat focus pada SLB. Sehingga bangunan ini tidak dapat mengharapkan bantuan pemerintah namun harus dari
swasta
Jadi karena Pusat Terapi Anak berkebutuhan khusus ini dikelola oleh swasta tanpa ada campur tangan dari pihak pemerintah dan Pusat Terapi ini juga
menyediakan fasilitas gratis untuk anak berkebutuhan khusus yang tidak mampu sehingga bangunan ini juga harus berkerja sama dengan organisasi-organisasi
yang dapat menyediakan dana untuk proyek ini.
2.4.2 Pendekatan Pemilihan Lokasi Tapak
Untuk memilih lokasi site yang sesuai, maka harus mempertimbangkan beberapa kriteria sehingga diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan
kemudahan bagi penggunanya. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya:
1. Akses menuju lokasi hubungannya dengan sarana transportasi Pencapaian harus relatif mudah dan dekat dengan jalan utama serta
transportasi yang mudah di akses.
Universitas Sumatera Utara
28 Kondisi jalan yang baik, sehingga transportasi yang menuju ke lokasi
berjalan dengan lancar. 2. Luas Lahan
Harus memadai dan cukup untuk menampung seluruh fasilitas yang telah direncanakan.
3. Kelengkapan sarana dan prasarana kawasan yang meliputi: Infra struktur
Utilitas kawasan harus bisa memenuhi semua kebutuhan yang ada pada fasilitas utama dan fasilitas penunjang lainnya.
4. Persyaratan lain Lokasi harus cocok digunakan sebagai tempat pendidikan anak-anak, yang aman
dan tidak terlalu memiliki polusi udara dan kebisingan.
Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan RUTRK
Dalam konteks rencana struktur ruang Kota Medan perlu disusun rencana sistem pusat-pusat pelayanan yang terdiri Pusat Pelayanan Kota dan Subpusat
Pelayanan Kota. Subpusat Pelayanan Kota harus terintegrasi dengan Pusat Pelayanan Kota. Pengembangan struktur ruang Kota Medan dilakukan dengan
beberapa pertimbangan antara lain :
1. Mengembangkan kawasan Utara Medan menjadi Kawasan Strategis Kota KSK dengan memperhatikan potensi dan peranan kawasan utara yang
memiliki pelayanan regional dan internasional, antara lain :
Dengan memperhatikan peran penting Pelabuhan Belawan dalam pergerakan arus barang dari dan ke wilayah Sumatera Utara yang melayani
sekitar 84,5 arus masuk dan 77 arus keluar Sumatera Utara;
Pelabuhan Belawan merupakan outlet-inlet point utama yang memegang peranan penting dalam sistem perhubungan laut antara Sumatera Utara
dengan wilayah lainnya; dan
Universitas Sumatera Utara
29 Dalam rangka mengembangkan perdagangan dalam skala regional,
nasional, dan internasional ditempuh dengan meningkatkan kemampuan Pelabuhan Belawan menjadi pelabuhan Hub Internasional.
2.Berdasarkan arahan kebijakan Kawasan Perkotaan Mebidangro, kawasan utara diarahkan sebagai pengembangan :
Pelabuhan penumpang TOD= transit oriented development, pelabuhan laut peti kemas internasional, kawasan industri, pergudangan dan ekspedisi,
Export Processing Zone EPZ dan pusat permukiman; dan Pusat perdagangan TOD, pusat pelayanan kawasan industri, kawasan
industri high technology, pusat permukiman industri, perlindungan kawasan dan bangunan bersejarah, water front city, dan theme park.
3. Untuk mewujudkan fungsi dan peranan kawasan Utara sebagai kawasan yang memiliki pelayanan regional dan internasional, maka perlu adanya suatu pusat
pelayanan di utara yang juga memiliki skala pelayanan regional primer, yang disebut dengan istilah Pusat Pelayanan Kota;
4.Sedangkan pusat kota tetap dipertahankan fungsinya sebagai pusat pelayanan perdagangan dan jasa skala regional.
5. Kawasan ex Polonia seluas 590 ha merupakan kawasan bernilai jual tinggi karena lokasinya yang berada dipusat kota. Mengingat tingginya harga lahan dan
lokasinya yang strategis, daerah ini sesuai untuk dikembangkan sebagai pusat kegiatan komersial atau untuk perumahan kelas menengah atau menengah atas
dengan kepadatan tinggi. Disamping bernilai jual tinggi, kawasan ini juga merupakan paru-paru kota Medan mengingat makin padatnya pembangunan di
dalam Kota Medan sendiri dan kurangnya fasilitas taman dan rekreasi dalam kota. Pada lokasi ini akan dibangun dan dikembangkan sebagai pusat keuangan bertaraf
nasional dan regional. Untuk mencapai hal ini pusat keuangan ini dirancang dengan kombinasi pengembangan sarana perkantoran, perbelanjaan, konvensi, rekreasi
dan hiburan sehingga menjadi pusat baru yang hidup dan menarik CBD. Pada kawasan ini dapat juga dikembangkan kawasan perkantoran Pemerintahan Provinsi
dan Pemerintah Kota untuk mengurangi arus pergerakkan menuju ke Kawasan
Universitas Sumatera Utara
30 Pusat Kota dan sekaligus mempermudah akses penduduk untuk memperoleh
pelayanan di satu kawasan.
6. Pada wilayah pusat kota dan CBD Polonia yang juga memiliki pelayanan regional juga akan dilayani oleh satu pusat pelayanan regional yang wilayah pelayanannya
lebih besar dari Pusat Primer Utara, yang disebut dengan Pusat Pelayanan Kota;
7.Dengan demikian maka di Kota Medan akan memilikin dua Pusat pelayanan kota, 1 satu Pusat pelayanan kota di utara dan 1 satu Pusat pelayanan kota di Pusat
Kota.
8.Untuk menghubungkan wilayah Utara Pusat pelayanan kota di Utara dan wilayah Pusat Kota Pusat pelayanan kota di Kota akan dikembangkan transportasi
Multimoda dengan tulang punggung transportasi massal Kereta Api.
Universitas Sumatera Utara
31
RENCANA STRUKTUR PUSAT PELAYANAN KOTA MEDAN TAHUN 2030
NO PUSAT
PELAYANAN FUNGSI
WILAYAH PELAYANAN
A Pusat Pelayanan
Kota di Pusat Kota
Pusat kegiatan
perdaganganbisnis; Pusat kegiatan jasa dan
kegiatan pemerintahan provinsi dan kota;
Pusat pelayanan ekonomi Kota Medan, Kec. Medan
Polonia, Kec. Medan Baru, Medan Petisah,
Kec. Medan
Timur, kec.Medan Barat, Kec.
Medan Kota; Provinsi Sumatera Utara
Internasional
B Pusat Pelayanan
Kota dibagian Utara
Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan regional
Pusat pelayanan transportasi; Pusat kegiatan sosial-budaya
Pusat kegiatan industri Kota
Medan Bagian
Utara; Provinsi Sumatera Utara
Regional
1 Subpusat
pelayanan kota
Medan Belawan pusat pelayanan transportasi
laut, pusat kegiatan bongkar muat
dan impor – ekspor,
pusat kegiatan industri, dan pusat kegiatan perikanan
Kec. Medan Belawan
2 Subpusat
pelayanan kota
Medan Labuhan Pusat Kegiatan Jasa dan
Perdagangan Pusat pelayanan transportasi
Pusat pelayanan kesehatan Kec. Medan Labuhan
3 Subpusat
pelayanan kota
Medan Marelan Pusat kegiatan perdagangan
kebutuhan pokok pasar induk; Pusat kegiatan rekreasi dan
wisata Kec, Medan Marelan;
Kabupaten Deli Serdang
Universitas Sumatera Utara
32
NO PUSAT
PELAYANAN FUNGSI
WILAYAH PELAYANAN
4 Subpusat
pelayanan kota
Medan Perjuangan Pusat
kegiatan perdaganganbisnis
Pusat pelayanan olahraga Kec. Medan Perjuangan
dan Kec.
Medan Tembung
5 Subpusat
pelayanan kota
Medan Area Pusat pelayanan ekonomi
Pusat pelayanan transportasi Kec. Medan Area, Kec.
Medan Kota, Kec. Medan Denai,
Kec, Medan
Amplas 6
Subpusat pelayanan
kota Medan Helvetia
Pusat pelayanan ekonomi Pusat pelayanan transportasi
wilayah bagian Barat Pusat kegiatan sosial-budaya
Kec. Medan Helvetia, Kec. Medan Petisah,
Kec. Medan Sunggal
8 Subpusat
pelayanan kota
Medan Selayang Pusat
kegiatan perdaganganbisnis
Pusat Pendidikan Kec. Medan Tuntungan,
kec. Medan Baru, Kec. Medan Selayang, kec.
Medan Johor
9 Subpusat
pelayanan kota
Medan Timur Pusat
kegiatan perdaganganbisnis
Pusat pelayanan transportasi TOD;
Pusat kegiatan sosial-budaya Kec. Medan Deli, Kec.
Medan Timur,
Kec. Medan Barat
Tabel 2.7: Rencana Struktur Pusat Pelayanan Kota Medan Tahun 2030 Sumber: RUTRK 2012
Universitas Sumatera Utara
33
Kriteria Site
Kriteria Lokasi
Alternatif 1: Jl. B Lau Kec Medan Tuntungan
Alternatif 2: Jl. Karya Wisata Kec Medan Johor
Alternatif 3: Jl. Gatot Subroto kec. Medan
sunggal
Gambar
Tingkatan Jalan
Jalan Sekunder Jalan Sekunder
Jalan Primer
Aksesbilitas Kendaraan Pribadi,
Kendaraan Umum Kendaraan Pribadi, Kendaraan Umum
Kendaraan Pribadi,
Kendaraan Umum
Jangkauan Terhadap
Struktur Kota
Berada di Subpusat medan selayang yang berfungsi
sebagai Pusat perumahan rendah dan menengah, Pusat
Terminal, Pusat Kesehatan, Pusat Perdagangan, Pusat
Rekreasi
Berada di Subpusat medan johor yang berfungsi sebagai Pusat perumahan,
Kegiatan perdaganganbisnis,
pendidikan, Kesehatan
Berada di subpusat medan
sunggal pemukiman,
perdagangan,sarana pendidikan,
Kesehatan
Fungsi Pendukung
Sekitar Lokasi
Rumah Sakit Adam Malik, Pendidikan
Keperawatan, Pemukiman, Pertokoan
Pendidikan, Pemukiman ,Pertokoan. Komersil,
Perkantoran, Pemukiman.
RUTRK Sesuai
Sesuai Sesuai
Universitas Sumatera Utara
34 Pusat
Kesehatan
Fungsi Eksisting
Lahan Kosong Lahan Kosong
Lahan Kosong
Kontur Relatif Datar
Relatif Datar Relatif
Kemacetan Sirkulasi Sangat Lancar Sirkulasi Kurang Lancar
Sirkulasi sangat lancar
Strategis Cukup Strategis
Cukup Strategis Strategis
Potensi Lahan
Sangat cocok dijadikan pusat kesehatan
Baik untuk dijadikan pusat kesehatan Kurang baik dijadikan
pusat kesehatan
Total
27
23 25
Tabel 2.8 Kriteria site Sumber: Hasil olah data primer
Universitas Sumatera Utara
35
2.4.3 Tinjauan Lokasi Deskripsi Kondisi Eksisting lokasi proyek