123
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
penelitian mengenai
penerapan model-model
pengelolaan kelasdi SD 2 Blunyahan yang terletak di Desa Kali Putih, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewah Yogyakarta yang telah
dilaksanakan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut. 1.
Guru sudah memahami tentang model-model pengelolaan kelas khususnya guru kelas III. Guru juga sudah mengetahui bagaimana cara
penerapan model-model pengelolaan kelas secara benar sehingga pada saat proses pembelajaran berlangsung menjadi lebih menyenangkan .
Hal tersebut membuat guru tidak bingung maupun ragu atas yang telah dilaksanakan itu sudah benar atau belum. Sehingga ketercapaian tujuan
model-model pengelolaan kelas pun dapat tercapai. 2.
Model-model pengelolaan kelas yang dilakukan di SD 2 Blunyahan adalah formasi leter U, formasi lingkaran, formasi tradisional dan
formasi meja pertemuan yang dalam pelaksanaannya telah memenuhi syarat, yaitu:
a. Penataan ruangan sesuai dengan bentuk formasi.
b. Pemilihan formasi sesuai dengan kebutuhan dan materi yang akan
dipelajari. c.
Formasi yang digunakan membuat siswa lebih aktif dan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Terkait dengan peran
siswa dalam penerapan model-model pengelolaan kelas, siswa
124
kelas III terlibat langsung dalam penerapan model-model pengelolaan kelas dengan turut serta sebagai peserta yang diamati
oleh peneliti. 3.
Dalam penerapan model-model pengelolaan kelas, guru mengalami kendala yang menyebabkan penerapan model-model pengelolaan kelas
belum dapat berjalan secara efektif. Kendala tersebut yakni sulitnya mengkondisikan siswa. Sehingga menyebabkan guru tidak bisa
menerapkan model-model pengelolaan kelas dengan baik . 4.
Upaya untuk mengatasi kendala penerapan model-model pengelolaan kelas pada kelas III yang sudah dilaksanakan dengan baik melalui
solusi yaitu dengan tidak memaksakan formasi kelompok yang telah dibuat agar siwa tetap nyaman untuk belajar tetapi siswa yang
digantikan harus memiliki kemampuan yang sama. Selain itu, dalam perubahan formasi guru lebih banyak bergerak sehingga tidak terlalu
memakan waktu dan tidak mengurangi efektivitas pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran.
B. SARAN