Kerangka Pikir Hipotesis KAJIAN PUSTAKA

29 menyebutkan bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki kompetensi yang baik, dimana kompetensi tersebut terdiri dari dua dimensi yaitu pengalaman dan pengetahuan, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Libby 1989, Ashton 1991, Choo dan Trootman 1991 dalam Mayangsari 2003. Selain itu hal ini juga sesuai dengan Teori Keseimbangan Equity Theory yang dikembangkan oleh Adam Mangkunegara, 2005 : 120-121 yang menyebutkan bahwa semua nilai yang diterima oleh karyawan akan dapat menunjang pelaksanaan kerja yang artinya jika seorang auditor memiliki sikap kompetensi yang tinggi maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik

2.3. Kerangka Pikir

Berdasarkan landasan teori dan penelitian sebelumnya, untuk memudahkan analisis, serta untuk pendukung hasil penelitian, maka diajukan beberapa premis, sebagai berikut : Premis 1 : Dalam melaksanakan audit, akuntan publik harus bertindak sebagai seorang yang ahli di bidang akuntansi dan auditing Christiawan, 2002: 83. Premis 2 : Semakin berpengalamannya auditor, maka semakin tinggi tingkat kesuksesan dalam melaksanakan audit, sehingga kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik Kartika, 2006 Premis 3 : Kompetensi dan Independensi berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit Alim, 2007. 30 Premis 4 : Independensi akuntan publik merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai mutu jasa audit. Agnes, 2004. Premis 5 : Pendidikan formal, pelatihan dan pengalaman merupakan komponen dasar kompetensi akuntan publik yang memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit. Christiawan, 2002 Untuk memudahkan analisis dan menguji hipotesis, maka dapat digambarkan dalam suatu diagram kerangka pikir, ynag disajikan pada gambar 2.1 sebagai berikut. Keahlian Audit X 1 Kompetensi X 3 Independensi X 2 Kualitas Audit. Y Regresi Linier Berganda Gambar. 2.1 : Diagram Kerangka Pikir

2.4. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : “Diduga keahlian audit, independensi dan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit” Didukung oleh premis 1,2,3,4, dan premis 5 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

Penelitian ini mengunakan 3 tiga variabel bebas X yaitu Keahlian Audit X 1 , Independensi X 2 , dan Kompetensi X 3 , Sedangkan variabel terikatnya yaitu kualitas audit Y. Adapun definisi operasional dari masang – masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut :

1. Variabel bebas X, yang terdiri dari :

a. Keahlian Audit X

1 Merupakan keahlian yang dimiliki oleh seorang auditor dalam melaksanakan tugas pemeriksaan internal, dalam menerapkan standar, prosedur dan teknik pemeriksaan yang diperlukan dalam melaksanakan pemeriksaan.

b. Independensi X

2 Merupakan sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain dan tidak tergantung pada orang lain.

c. Kompetensi X

3 Merupakan keahlian profesional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan, seminar, dan simposium.