13
b. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja memainkan peranan yang sangat penting dalam peningkatan motivasi di tempat kerja. Pegawai, dalam hal ini anggota Komite
Sekolah, menginginkan dan memerlukan umpan balik berkenaan dengan prestasi mereka dan penilaian menyediakan kesempatan untuk memberikan
balikan kepada mereka. Jika kinerja tidak sesuai dengan standar, maka penilaian memberikan kesempatan untuk meninjau kemajuan pegawai untuk menyusun
rencana peningkatan kinerja Dessler dalam Sunarno, 2005:66. Penilaian kinerja pegawai menyangkut berbagai bidang seperti kemampuan
kerja, kerajinan, disiplin, hubungan kerja atau hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan tingkat pekerjaan yang dijabatnya. Dessler dalam Sunarno 2005:66
menyebutkan lima faktor populer yang dapat dijadikan penilaian kinerja, yaitu : 1
kualitas pekerjaan, meliputi : akurasi, ketelitian, penampilan, dan penerimaan keluaran.
2 kuantitas pekerjaan, meliputi : volume keluaran dan kontribusi.
3 supervisi yang diperlukan, meliputi : perlu tidaknya saran, arahan, atau
perbaikan. 4
kehadiran, meliputi : keteraturan, dapat dipercayai atau diandalkan, dan ketepatan waktu.
5 konservasi, meliputi : pencegahan pemborosan, kerusakan, pemeliharaan
peralatan. Dalam penilaian kinerja yang efektif setidaknya terdapat dua syarat utama
yang harus diperhatikan, yaitu :
14
1 adanya kriteria kinerja yang dapat diukur secara objektif
2 adanya obyektivitas dalam proses evaluasi.
Kriteria kinerja yang dapat diukur secara objektif untuk pengembangannya diperlukan kualifikasi-kualifikasi tertentu. Ada tiga kualifikasi dalam
pengembangan kriteria kinerja yang dapat diukur secara objektif, yaitu : a
relevansi relevancy Relevansi menunjukkan tingkat kesesuaian antara kriteria dengan tujuan-
tujuan kinerja. Misalnya kecepatan produksi dapat menjadi ukuran kinerja yang lebih relevan dibandingkan penampilan seseorang.
b reliabilitas realibility
Reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi kriteria. Kriteria yang objektif berarti tidak tergantung pada pengukur, orang yang diukur dan kondisi
pengukuran. c
diskriminasi discrimination Diskriminasi mengukur tingkat pembeda kriteria kinerja dalam
memperlihatkan perbedaan-perbedaan dalam kinerja. Jika nilai semuanya cenderung menunjukkan semuanya baik atau jelek berarti ukuran kinerja tidak
bersifat diskriminatif, tidak membedakan kinerja di antara pegawai.
2. Komite Sekolah dan Penilaian Kinerja Komite Sekolah