Konfigurasi Elektroda Metode Schlumberger Konsep Relativitas Semu

Tabel 2.3. Resistivitas batuan sediment Telford et al. 1976: 455 Batuan Resistivitas m Ω Consolidated shales serpihan gabungan Argillites Konglomerat Batupasir Batugamping Unconsolidated wet clay lempung basah tidak gabungan Lempung Alluvium dan pasir Oil sands 20 – 2 x 10 3 10 – 8 x 10 2 2 x 10 3 – 10 4 1 – 6.4 x 10 8 50 – 10 7 20 1 – 100 10 – 800 4 – 800

2.1.4 Geolistrik Metode Tahanan Jenis

Alat geolistrik merupakan alat yang dapat diterapkan untuk beberapa metode geofisika, di mana prinsip kerja metode tersebut adalah mendapatkan aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus, dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus ke dalam bumi buatan. Metode geofisika tersebut di antaranya; metode potensial diri, metode arus telurik, magnetotelurik, elektromagnetik, IP Induced Polarization, dan resistivitas tahanan jenis Adhi 2007: 1. Berdasarkan letak konfigurasi elektroda-elektroda arus dan potensialnya, dikenal beberapa jenis metode geolistrik tahanan jenis, antara lain; metode Schlumberger, metode Wenner dan metode Dipole Sounding.

2.1.4.1 Konfigurasi Elektroda Metode Schlumberger

Elektroda M, N digunakan sebagai elektroda potensial dan elektroda A, B sebagai elektroda arus. Pada konfigurasi ini, nilai MN nilai AB. Gambar 2.6 Skema konfigurasi Schlumberger Diperoleh persamaan resistivitas metode Schlumberger yaitu : I V K Δ = ρ 2.17 dengan 2 2 4 4 2 l L l l L K + − = π 2.18 Adhi 2007: 3

2.1.4.2 Konsep Relativitas Semu

Bumi diasumsikan sebagai bola padat yang mempunyai sifat homogen isotropis pada metode tahanan jenis konfigurasi Schlumberger, dengan asumsi ini, maka seharusnya resistivitas yang terukur merupakan resistivitas sebenarnya dan tidak bergantung atas spasi elektroda, ρ = K ΔVI. Bumi pada kenyataannya terdiri atas lapisan-lapisan dengan ρ yang berbeda-beda sehingga potensial yang terukur merupakan pengaruh dari lapisan-lapisan tersebut. Maka harga resistivitas yang terukur bukan merupakan harga resistivitas untuk satu lapisan saja, tetapi beberapa lapisan. Hal ini terutama untuk spasi elektroda yang lebar. ρ a = K I V Δ dengan ρ a adalah apparent resistivity resistivitas semu yang bergantung pada spasi elektroda. C1 C2 P1 P2 2l N A B L M Untuk kasus tak homogen, bumi diasumsikan berlapis-lapis dengan masing- masing lapisan mempunyai harga resistivitas yang berbeda. Resistivitas semu merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif homogen yang ekivalen dengan medium berlapis yang ditinjau. Sebagai contoh Gambar 2.7 Medium Berlapis dengan Variasi Resistivitas Medium berlapis yang ditinjau terdiri dari dua lapis yang berbeda resistivitasnya ρ 1 dan ρ 2 dianggap sebagai medium satu lapis homogen yang memepunyai satu harga resistivitas, yaitu resistivitas semu ρ a , dengan konduktansi lapisan fiktif sama dengan jumlah konduktansi masing-masing lapisan 2 1 σ σ σ + = a Adhi 2007: 4. Pendugaan geolistrik merupakan salah satu cara penelitian dari permukaan tanah untuk mengetahui lapisan-lapisan batuan. Model pendugaan ini menggunakan prinsip bahwa lapisan batuan atau material mempunyai tahanan yang bervariasi, yang disebut dengan tahanan jenis resistivity atau rho ‘ ρ’. Besarnya resistivitas diukur dengan mengalirkan arus listrik ke dalam bumi dan memperlakukan lapisan batuan sebagai media penghantar arus. Setiap material atau batuan mempunyai kisaran ressistivitas yang berbeda dengan material lain. ρ 2 ρ a ρ 3 ρ 1 ρ 3 Sedangkan interpretasi data dilakukan dengan membaca dan mengevaluasi kurva-kurva sounding berdasarkan nilai ρ dan h yang diperoleh, informasi geologi, serta semua informasi pada saat survei. Dengan menggabungkan informasi-informasi tersebut, maka akan dapat diinterpretasikan lapisan-lapisan yang terekam, dengan tujuan utama memperkirakan kedudukan akuifer.

2.2 Air Tanah

Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam lapisan geologi. Lapisan tanah yang terletak di bawah permukaan air tanah dinamakan daerah jenuh saturated zone, sedangkan daerah tidak jenuh terletak di atas daerah jenuh sampai ke permukaan tanah, yang rongga-rongganya berisi air dan udara. Karena air tersebut meliputi lengas tanah soil moisture dalam daerah perakaran root zone , maka air mempunyai arti yang sangat penting bagi pertanian, botani dan ilmu tanah. Antara daerah jenuh dan daerah tidak jenuh tidak ada garis batas yang tegas, karena keduanya mempunyai batas yang interdependen, dimana air dari kedua daerah tersebut dapat bergerak ke daerahyang lain atau sebaliknya. Air tanah berada dalam formasi geologi yang tembus air permeable yang dinamakan akuifer, yaitu formasi-formasi yang mempunyai struktur yang memungkinkan adanya gerakan air melaluinya dalam konisi medan field condition biasa. Sebaliknya formasi yang sama sekali tidak tembus air impermeable dinamakan acquiclude. Formasi tersebut mengandung air, tetapi tidak memungkinkan adanya gerakan air yang melaluinya, sebagai contoh air dalam tanah liat.

Dokumen yang terkait

Pemodelan lapisan air tanah dalam (Akuifer) di desa Telogorejo Kab.Demak berdasarkan data tahanan jenis

2 9 121

PEMODELAN PEREMBESAN LIMBAH DETERJEN DENGAN MENGGUNAKAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERGER (SKALA LABORATORIUM).

0 3 6

Pendugaan Bidang Gelincir Tanah Longsor Berdasarkan Sifat Kelistrikan Bumi Dengan Aplikasi Geolistrik Metode Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger (Studi Kasus Di Daerah Karangsambung Dan Sekitarnya, Kabupaten Kebumen).

3 5 88

Penentuan Letak Dan Kedalaman Akuifer Air Tanah Dengan Geolistrik Metode Tahanan Jenis (Studi Kasus di Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

0 0 1

Penentuan Kedudukan Lapisan Pasir Menggunakan Geolistrik Metode Tahanan Jenis untuk Menduga Volume Pasir (Studi Kasus Sungai Luk Ulo Desa Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah).

1 4 1

IDENTIFIKASI AKUIFER DI SEKITAR KAWASAN KARST GOMBONG SELATAN KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER.

0 0 9

1 KARAKTERISTIK TAHANAN JENIS DAN INTERPRETASI SATUAN BATUAN BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN PENGUKURAN GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

0 2 8

KAJIAN AWAL PENDUGAAN AKUIFER AIR TANAH DI KAMPUS ITERA DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

0 0 7

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS UNTUK IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI DAERAH NGLAJO, KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA, JAWA TENGAH

0 0 32

STUDI SEBARAN MINERAL MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DI KECAMATAN PUJANANTING KABUPATEN BARRU

0 0 119