Ketentuan Hukum Mengenai Bill Of Lading BL

Pelaksana Utama Perdagangan Internasional. Fungsi dari dokumen induk ini sebagai alat bukti realisasi transaksi. Contohnya Faktur Perdagangan, Letter Of Credit LC, Bill Of Lading BL, dan Polis Asuransi. b. Dokumen Penunjang Dokumen Penunjang merupakan dokumen yang dikeluarkan untuk mempertegas rincian keterangan yang terdapat dalam dokumen induk. Sebagai contoh, Packing List, Weight-Note, Measuremen List, Inspection certificate, Chemical– Analysis,Test Certificate, Manufacturer’s Certificate,dan Certificate of Origin. c. Dokumen Pembantu Dokumen pembantu merupakan dokumen yang digunakan para pelaksana dalam melanjutkan pekerjaannyaDalam hal ini penulis secara khusus membahas dokumen pengangkutan melalui jalur laut. 21 Pengangkutan melalui jalur laut sudah lama dikenal dan tidak dapat dipastikan kapan pengangkutan barang melalui jalur laut tersebut dimulai. Banyak pihak yang memilih pengangkutan barang melalui jalur laut, hal ini dikarenakan dari segi biaya yang lebih murah dibandingkan dengan pengangkutan jalur lainnya. Untuk memudahkan jalannya kegiatan perdagangan melalui jalur laut tersebut, diterbitkanlah suatu dokumen pengapalan yang menjadi ciri dari pengangkutan barang melalui jalur laut. Dokumen yang umum dipakai dalam pengangkutan laut ialah: a. Bill Of Lading b. Sea way bill 21 Amir M.S. Ekspor Impor-Teori dan Penerapannya, PT. Pustaka Binaman presindo,Jakarta,1986,Hal. 217 c. Manifest CargoFreight d. Shipping order e. Delivery Order f. Mata’s Receipt 22 Dalam hal ini penulis mengkaji dokumen Bill Of Lading. Bill Of Lading dalam bahasa Indonesia disebut Konosemen. Sebagaimana yang telah disampaikan pada topik sebelumnya yakni jenis-jenis surat berharga. Istilah Bill Of Lading dapat dijumpai dalam berbagai bahasa bahasa Belanda disebut : Cognossement; Inggris :Bill of Lading;prancis:connaisemment. Bill Of Lading BL adalah surat tanda bukti kepemilikan barang yang telah dimuat dalam kapal laut serta juga sebagai bukti adanya kontrak atau perjanjian pengangkutan barang melalui laut. Banyak istilah dan pengertian yang sama maksudnya dengan Bill Of LadingBL seperti Air Waybill untuk pengangkutan dengan jalur udara melalui pesawat, Railway Consignment Note untuk pengangkutan jalur darat dengan menggunakan transportasi kreta api dan sebagainya. Bill Of Lading BL yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah Konosemen merupakan dokumen pengapalan yang sangat penting karena memiliki sifat jaminan atau pengamanan. Lembaran asli Bill Of LadingBL menunjukkan hak atas kepemilikan barang-barang yang karenanya apabila seseorang tidak dapat menunjukkan dokumen Bill Of Lading BL tersebut maka tidak dapatlah kepadanya diserahkan barang-barang yang dbutkan di dalamBill Of LadingBL tersebut. 22 Capt.Istopo.Unimoda dan Multimodal Transport Angkutan Barang Terpadu Darat,Laut dan Udara, YAYASAN INFFA ,Jakarta,1992,Hal. 392 Dalam pasal 506 KUHD disebutkan yang menjadi pengertian Konosemen atau Bill Of Lading BL yakni : “Konosemen adalah suatu surat yang bertanggal dengan mana si pengangkut menerangkan bahwa telah menerima barang tersebut untuk diangkut ke satu tempat tujuan tertentu dan menyerahkannya disitu kepada seseorang tertentu, begitu pula menerangkan syarat-syarat apakah barang-barang itu diserahkan.” Pihak yang berhak untuk menerbitkan Konosemen adalah pihak perusahaan pengangkut, yang didasarkan pada pasal 504 KUHD dan seorang nakhoda kapal sebagaimana yang dimuat dalam pasal 505 KUHD. Seorang nakhoda kapal dapat menerbitkan BL apabila sewaktu perwakilan pengangkut tidak bisa ditemui di tiap-tiap pelabuhan, tetapi hal tersebut jarang terjadi. Perlu kita ketahui juga bahwa pada zaman sekarang hampir tidak dapat dijumpai lagi pengangkut yang bukan merupakan badan hukum. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.2 tahun 1969, Pasal 15 dan 21 yang mengkehendaki agar setiap pengangkutpengusaha kapalperusahaan pelayaran harus merupakan suatu badan hukum. Dalam penerbitan Bill Of Lading BL terdapat para pihak yang terlibat diantaranya : a. Shipper yaitu pihak yang bertindak sebagai benneficiary. b. Consignee yaitu para pihak yang diberitahu tentang tibanya barang-barang. c. Notify Party yaitu pihak yang ditetapkan dalam LC. d. Carrier yakni pihak pengangkutan atau perusahaan pelayaran Suatu Bill Of Lading BL dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain : 1. Received for Shipment BL Received for Shipment BL dilakukan untuk barang yang akan dimuat ke atas kapal atau sering juga disebut konosemen “to be shipped”. Jadi dalam hal ini barang-barang dari pengirim belum dimuat di atas kapal. Konosemen seperti ini oleh pengangkut diserahkan kepada pengirim dengan penarikan kembali resi penerimaan atau resi penimbunan barang dari pengirim. Jadi konosemen “to be shipped” itu berarti bahwa pengangkut telah menerima barang-barang dari pengirim untuk diangkut dengan kapal tertentu dan pada waktu tertentu pula. Namun belum terjadi pengapalan barang-barang. Dalam konosemen “to be shipped” ini pengangkut atau agennya tidak ada kewajiban untuk mengangkut barang-barang pengirim seandainya ruangan kapal telah terisi penuh muatan dari pelabuhan sebelumnya. 2. Shipped on Board BL Merupakan BL yang dikeluarkan apabila perusahaan pelayaran yang bersangkutan mengakui telah menerima barang-barang yang akandikirim dan telah dimuat ke dalam kapal tertentu,dengan konosemen “the shipped” ini pengangkut mengakui bahwa barang-barang seperti yang dicantumkan dalam konosemen itu benar-benar telah dimuat di atas kapal dan nama kapal itu pun telah diketahui secara pasti,sedang tentang pemberangkatan kapal itu pun juga telah diketahui. Konosemen “to be shipped” dapat diubah menjadi konosemen “to shipped” kalau barang-barang itu telah dimuat di atas kapal tertentu serta tersedianya ruangan kapal yang diperlukan. 23 23 Hasim Purba,Hukum Pengangkutan Di Laut,Indonesia.Medan : Pustaka Bangsa Press,2005,Hal.154 3. Short Form BL Merupakan Jenis BL yang hanya mencantumkan catatan singkat mengenaibarang yang akan dimuat ke dalam kapal. 4. Long Form BL Suatu jenis BL yang memuat seluruh syarat-syarat pengangkutan secara terperinci. 5. Through BL Merupakan Istilah BL yang digunakan sehubungan dengan dokumen yang berisi kontrak angkutan bertahap. Jenis BL ini berisi klausul untuk memberikan hak kepada carrier pengangkut untuk mentranship muatannya di pelabuhan tertentu 24 . 6. Combined Transport BL Merupakan BL yang diterbitkan sebagai akibat dari banyaknya perusahaan pelayaran yang melakukan pengangkutan barang dengan menggunakan peti kemas, yang mencakup transportasi peti kemas dari tempat asal ke tempat tujuan. 7. Charter Party BL Charter Party BL merupakan jenis BL yang digunakan apabila dalam proses pengangkutan barang menggunakan “charter” sewa borongansebagianseluruh bagian kapal 8. Liner BL Liner BL merupakan BL yang dikeluarkan untuk pengangkutan barangdengan kapal yang telah memiliki jalur perjalanan serta persinggahan yangterjadwal dengan baik. 24 Locit.Hlm. 394 Di samping pembagian tersebut, penggolongan Bill Of Lading BL dapat digolongkan berdasarkan keadaan barang, yakni : a. Clean bill of lading Clean bill of lading dilakukan oleh perusahaan pelayaran dalam hal perusahaan pelayaran pengangkut menganggap keadaan barang yang dimuat cukup baik in opparent good order and conditions b. Unclean bill of lading Unclean bill of lading dikeluarkan bilamana keadaan barang yang diterima kurang atau tidak memuaskan misalnya pengepakannya tidak sempurna,maka di dalam bill of ladingdicantumkan “catatan-catatan” seperti : old case peti tua,stained case,straw wrapped only unprotected, old ganing bag dan lain semacam itu, maka bill of lading yang mengandung catatan sedemikian,unclean bill of lading foul bill of lading kurang disukai pihak bank maupun oleh pihak penerima barang sebab hal itu sudah menunjukkan adanya indikasi yang kurang baik tentang keadaan barang yang diangkut. Kalau pengepakannya kurang sempurna,sudah pasti akan lebih cepat membahayakan isinya apalagi karena barang akan dikirim melalui laut, dan kemungkinan dilakukannya muat bongkar lagi di pelabuhan-pelabuhan lain sebelum sampai di pelabuhan tujuan. 25 Bill Of Lading BL sebagai salah satu dokumen pengangkutan melalui jalur laut memilliki tiga fungsi utama yakni 26 : a Merupakan sebuah kontrak angkutancontract of affreightment. Bill Of Lading BL pada hakekatnya bukanlah merupakan sebuah kontrak, 25 Locit.Hlm.155 26 Ibid. karena hanya berupa penandatanganan dari carrier atau agen. Akan tetapi dengan adanya penerimaan BL maka shippermenjadi bagian dari kontrak yang tertera pada halaman kedua dari lembaran BL tersebut. b Bill Of LadingBL sebagai tanda bukti kepemilikan atas barang Document Title yang menyatakan bahwa orang yang memegang BL merupakan pemilik dari barang-barang yang tercantum pada BL. c Bill of LadingBL merupakan suatu bukti perjanjian pengangkutan barang dan penyerahan barang antara pihak pengangkut dengan pengiriman, dimana barang akan dimuat ke dalam kapal hingga tempat tujuan yang telah diperjanjikan.

B. Ketentuan Yang Terdapat Dalam Bill Of Lading BL DanTata Cara

Penerbitan Bill Of Lading BL Sebagai Salah Satu Dokumen Dalam Pengangkutan Laut Setiap perusahaan pelayaran secara umum telah menyediakan formulir Bill Of LadingBL. Formulir Bill Of LadingBL yang diterbitkan oleh perusahaan pelayaran pada dasarnya memiliki ketentuansyarat-syarat yang sama dengan perusahaan pelayaran lain serta agen-agennya. Sedangkan syarat-syarat lainnya yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan pelayaran secara sepihak atau yang merupakan suatu kebijakan pengangkut harus diketahui oleh pihak pengirim barang. Adapun hal-hal yang tercantum di dalam Bill Of Lading BL itu antara lain sebagai berikut : 1. Nama Bill Of Lading BL 2. Nama Shipper pengirim barang 3. Nama Consignee penerima barang 4. Notify Adress nama yang ditunjuk untuk menerima barangbertanggung jawab atas barang 5. Nama kapal pengangkut 6. Nama pelabuhan pengapalan 7. Nama pelabuhan pembongkaran 8. Nama pelabuhan tujuan destination 9. Mark’s and No’s merek dan nomor-nomor barang yang dikirimtanda- tanda yang diperlukan 10. Number and kind of packages,description of goods banyaknya pembungkus jenis barang dan keterangan lain dari barang- barang yang dikirim 11. Number of Original Bill Of Lading 12. Gross Weight berat barangtonkg 13. Place and date of issues 14. The Carrier of this agent’s nama dan tanda tangancap perusahaan atau agen yang ditunjuk dari owener’s ship 15. Keterangan-keterangan lain seperti freight and chargefreight prepaidfreight collect 16. Klausula-klausula. Lembaran Bill Of Lading BL terdapat dua halaman, yakni halaman depan pertama dan halaman belakang kedua. Pada halaman depan pertama Bill Of LadingBL terdriri dari beberapa kolom yang wajib untuk diisi berkenaan dengan siapa pengirim barang, pihak penerima barang,pelabuhan muat,pelabuhan bongkar, keadan barang yang dikirim, jenis barang yang dikirim,