18
b. Pariwisata Untuk Rekreasi
Jenis pariwisata ini dilakukan orang-orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan kembali
kesegaran jasmani dan rohaninya, yang ingin menyegarkan keletihan dan kelelahannya. Biasanya mereka tinggal selama mungkin di tempat-tempat
yang dianggapnya benar-benar menjamin tujuan rekreasi tersebut.
c. Pariwisata Untuk Kebudayaan
Jenis ini ditandai dengan adanya rangkaian motivasi seperti keinginan untuk belajar dipusat-pusat pengajaran dan riset, untuk mempelajari adat
istiadat, untuk mengunjungi tempat bersejarah, pusat-pusat kesenian, pusat- pusat keagamaan, dan ikut serta dalam festival-festival seni musik, teater
ataupun tari.
d. Pariwisata Untuk Olahraga
Pada jenis pariwisata ini terdapat dua jenis, yaitu Big Sport Even olimpiade games, asean games dan Sporting Tourism of the Practitioners
pariwista untuk berlatih olah raga.
e. Pariwisata Untuk Urusan Usaha Dagang
Perjalanan usaha ini dikarenakan adanya kaitan dengan pekerjaan atau jabatan dimana seseorang tidak bisa memilih tempat tujuan maupun waktu
perjalanan.
f. Pariwisata Untuk Berkovensi
Dengan kata lain dalam melakukan perjalanan wisatanya, bentuk perjalanan pariwisata yang dilakukan dapat dibedakan ke dalam berbagai
macam sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Namun selain dalam kegiatan pariwisata dapat digolongkan kedalam berbagai macam sesuai kebutuhan
wisatawan, dalam melakukan perjalan wisata waktu menjadi hal yang sangat penting yang harus dipertimbangkan.
2.4. Periklanan
Periklanan dapat diartikan sebagai taktik untuk memikat audience melalui berbagai strategi, serta mengevaluasinya sehingga dapat menganalisis efektivitas komunikasi
antara source dan decoder Santosa, 2009.
19
Sedangkan iklan atau advertising menurut George F. Belch dan Michael A. Belch Morrisan, 2010:16 dapat
didefinisikan sebagai “any paid form nonpersonal communication about an organization, product, service, or idea by an identified
sponsor ” setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi,
produk,servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Dalam periklanan diperlukan tahapan-tahapan agar menarik perhatian audience
Morissan, 2010, yaitu: a.
Segmentasi: Eric Berkowitz dan rekan Morrisan, 2010 mendifinisikan segmentasi pasar “membagi suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok yang
jelas yang memiliki kebutuhan yang sama dan memberikan respon yang sama terhadap suatu tindakan pemasaran”. Sedangkan Kotler Pujiyanto,
2013 mendifinisikan segmentasi adalah memilah-milahkan suatu tempat audiens yang luas ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan faktor
geografi, demografi, psikografi, dan behavioristik. b.
Targeting: Target pasar adalah memilih, menyeleksi dan menjangkau satu atau beberapa segmen konsumen yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran
dan promosi. Targeting sering juga disebut sebagai selecting karena audience harus diseleksi.
c. Positioning: Menurut Kotler 1997 positioning adalah kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk mendapatkan citra atau image di pikiran target pasar mereka. Positioning juga didefinisikan sebagai cara dimana pemasar
mencoba untuk menciptakan kesan yang berbeda dalam pikiran pelanggan. Periklanan memiliki beberapa fungsi Monle Carla, 1999 yaitu:
a. Periklanan menjalankan fungsi informasi. Periklanan mengkomunikasikan
informasi produk, ciri-ciri dan lokasi penjualannya. b.
Periklanan menjalankan fungsi persuasif. Periklanan mencoba membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka
terhadap produk atau jasa perusahaan tersebut. c.
Periklanan menjalankan fungsi pengingat. Periklanan terus-menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan
tetap membeli produk yang diiklankan tanpa mempedulikan merek pesaingnya.
20
2.5. Tinjauan Media