14
2.4. Kinerja
Prawirosentono, 2006 dalam Supriadi 2013 mengartikan kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai atau
sekelompok pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Sejalan
dengan pendapat tersebut, Harbani Pasolong, 2007 dalam Supriadi, 2013 mengatakan kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan
dalam suatu organisasi. Menurut Keputusan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor: 598IX6X1999 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, kinerja adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi
dan visi suatu organisasi. Menurut pendapat Hasibuan dalam Supriadi 2013, kinerja
pegawai dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal : a
Kesetiaan; seorang pegawai dikatakan memiliki kesetiaan jika ia melakukan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh
tanggung jawab terhadap amanah yang diberikan organisasi. b
Prestasi kerja; merupakan hasil kerja yang dicapai pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya
prestasi kerja seorang pegawai dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kesanggupan pegawai dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Namun demikian prestasi kerja seorang pegawai tidak hanya tergantung dari kemampuan
15
dan keahlian yang bersangkutan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
c Kedisiplinan; sejauh mana pegawai dapat mematuhi peraturan-
peraturan yang ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya. Disiplin dapat diartikan melaksanakan apa yang telah
disetujui bersama antara pimpinan dengan para pegawai baik persetujuan tertulis, lisan ataupun berupa peraturan-peraturan dan
kebiasaan-kebiasaan. d
Kreatifitas; yaitu kemampuan pegawai dalam mengembangkan ide-ide dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam
menyelesaikan pekerjaannya sehingga pegawai dapat bekerja dengan lebih berdaya guna dan berhasil guna.
e Kerjasama; yaitu kemampuan pegawai untuk bekerja sama
dengan pegawai lain dalam menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan, sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik.
f Kecakapan; dapat diukur dari tingkat pendidikan pegawai yang
disesuaikan dengan pekerjaan yang menjadi tugasnya. g
Tanggungjawab; adalah
kesanggupan seorang
pegawai menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan
sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani menerima resiko pekerjaan yang dilakukan.
Pengakuan sosial juga bisa menjadi salah satu pendorong untuk meningkatkan kinerja, sebagaimana dikatakan oleh Luthans
2013 bahwa memberikan penghargaan non finansial berupa umpan balik kinerja dan perhatianpengakuan sosial bisa menjadi
salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan.
16
2.5. Dampak Stigma Negatif Terhadap Perilaku Kerja Stress