9
2.3. Stress Kerja
2.3.1. Pengertian Stress Kerja
Perkataan stress berasal dari bahasa latin Stringere, yang digunakan pada abad XVII untuk menggambarkan kesukaran,
penderitaan dan kemalangan.
Kata stres seringkali digunakan untuk menunjuk gejala atau fakta yang kadang tidak sama atau bahkan
beda sama sekali. Misal, bagi sebagian orang kata stres digunakan untuk menunjuk pada suatu keadaan fisis yang tengah dilanda
berbagai tekanan yang tidak tertahankan dan melampaui batas ketahanannya. Sementara bagi yang lain digunakan untuk menunjuk
gejala yang menghasilkan tekanan-tekanan itu. Bagi sebagian orang, stres adalah suatu kesatuan fisis yang berkait dengan perubahan-
perubahan yang terjadi didalamnya, sedang bagi sebagian yang lain stres dianggap sesuatu yang bersifat subyektif dan hanya
berhubungan dengan kondisi psikologis dan emosional seseorang. Di kalangan para pakar sampai saat ini belum terdapat kata sepakat
dan kesamaan persepsi tentang batasan stres Margiati, 1999.
Hariandja, 2002 dalam Tunjungsari, 2011 mendefinisikan stress sebagai ketegangan atau
tekanan emosional yang dialami sesesorang yang sedang menghadapi tuntutan yang sangat besar,
hambatan-hambatan, dan adanya kesempatan yang sangat penting yang dapat mempengaruhi emosi, pikiran dan kondisi fisik seseorang.
Menurut Handoko 2001 stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
seseorang. Hasilnya, stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan, yang akhirnya
10 mengganggu pelaksanaan tugas-tugasnya dan berarti mengganggu
prestasi kerjanya. Luthans 2013 mendefinisikan stress sebagai respon adaptif
terhadap situasi eksternal yang menghasilkan penyimpangan fisik, psikologis, dan atau perilaku pada anggota organisasi. Secara
konseptual dan praktik, konflik dan stress adalah sama terutama dalam tingkat individu.
2.3.2 Penyebab dan Gejala Stress Kerja