Kerangka Berfikir Landasan Teori

30 kepuasan emosi. Kesempurnaan kecerdasan emosi dapat kita peroleh dan dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam hubungannya bermain tenis. Karena di dalam bermain tenis emosi kita bisa muncul kapan saja, sehingga apabila kita mempunyai suatu kecerdasan emosi yang baik, kita bisa menggunakan emosi itu sendiri untuk hal yang positif, benar dan bermanfaat.

2.1.8 Kerangka Berfikir

2.1.8.1 Hubungan IQ terhadap kemampuan rally groundstroke tenis Dalam melakukan rally groundstroke dibutuhkan tingkat akurasi yang tinggi agar bola yang dipukul saat melakukan rally dapat tepat sampai diposisi forehand teman. Untuk dapat menghasilkan pukulan rally groundstroke forehand yang akurat dibutuhkan teknik forehand yang baik dan benar. Peran inteligensi dalam tenis dapat dilihat dalam latihan, karena semakin tinggi tingkat IQ yang dimiliki oleh pemain maka semakin mudah pemain tersebut menerima dan memahami latihan yang diberikan pelatih. Kecerdasan memang dibutuhkan dalam menggunakan teknik dan taktik dalam bermain. Secara umum kecerdasan atau inteligensi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan skema berfikir dan abstraksi, termasuk di dalamnya kemampuan melakukan berbagai fungsi mental meliputi : penalaran, pemahaman, mengingat dan mengaplikasikan, berfikir cepat, logis dan mampu menyesuaikan diri terhadap situasi yang baru Soeparwoto, 2004:90. Sejalan dengan pengertian-pengertian di atas, dalam waktu yang sangat singkat pemain harus bisa mengarahkan bola ke arah forehand temannya saat melakukan rally dengan tepat. Sehingga pemain yang bersangkutan dibutuhkan 31 tingkat kecerdasan yang tinggi. Dari sinilah diduga ada hubungan antara inteligensi dengan rally groundstroke tenis. 2.1.8.2 Hubungan EQ terhadap kemampuan rally groundstroke tenis Pengertian emosional menurut Gadner dalam Goleman, 1999:580 mengartikan kecerdasan emosional sebagai “kecerdasan pribadi” yaitu kemampuan untuk memahami orang lain, apa yang memotivasi, serta cara bekerja sama dengan orang lain, kemampuan untuk membedakan dan menanggapi dengan tepat suasana hati, tempramen, motivasi, dan hasrat orang lain. Kesempurnaan kecerdasan emosi dapat diperoleh dan dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam hubungan dalam berolahraga. Dalam berolahraga, emosi dapat muncul kapan saja. Begitu juga dalam permainan tenis, terutama pada saat melakukan rally groundstroke, emosi harus dikendalikan dengan baik agar bola yang dipukul tidak menyulitkan teman dan mencapai sasaran yang diinginkan, karena pada dasarnya untuk melakukan rally groundstroke yang akurat dibutuhkan ketenangan dan kosentrasi agar tetap fokus pada pukulan groundstroke tenis. Emosi juga dapat sangat berperan dalam kaitannya dengan konsistensi permainan selama pertandingan berlangsung. Konsistensi atau kemantapan penampilan merupakan hasil dari konsistensi emosional. Pemain yang keadaan emosinya tidak stabil selama permainan akan mengetahui bahwa penampilan mereka juga tidak stabil. Semakin naik turun keadaan emosi pemain selama permainan, semakin kecil kemungkinan tingkat penampilan mereka dapat distabilkan pada kemampuan puncaknya. Terdapat hubungan yang nyata antara penampilan atlet dengan keadaan emosinya pada saat itu. Beberapa keadaan 32 emosional secara jelas menunjang konsistensi tingkat tinggi, sedangkan keadaan emosional lainnya memiliki pengaruh sebaliknya. 2.1.8.3 Hubungan IQ dan EQ terhadap kemampuan rally groundstroke tenis Penjelasan mengenai hubungan Intelligent Quotient dengan rally groundstroke dan Emotional Quotient dengan rally groundstroke telah disebutkan diatas. Inteligensi dan emosi memang dibutuhkan dalam melakukan rally groundstroke. Inteligensi yang baik memungkinkan seorang pemain untuk dapat cepat membuat sebuah keputusan kearah mana bola akan datang dan segera memukul dengan forehand dan agar bola tersebut tepat sasaran dan dapat menyerap semua intruksi dari pelatih dalam melakukan latihan. Sedangkan emosi berperan dalam memotivasi diri untuk tidak tergesa-gesa dalam melakukan rally groundstroke, karena dalam melakukan rally groundstroke dibutuhkan sebuah ketenangan agar rally groundstroke yang dilakukan tepat pada sasaran dan mudah dikembalikan oleh rekannya. Jadi seorang pemain akan dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pukulan forehand dan backhand agar pukulan yang dihasilkan maksimal dan terarah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ada hubungan tingkat Intelligent Quotient dan Emotional Quotient dengan rally groundstroke tenis.

2.2 Hipotesis

Dokumen yang terkait

ENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ), EMOTIONAL QUOTIENT (EQ), DAN SPIRITUAL QUOTIENT (SQ) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LOGIKA KELAS XI SMA NEGERI 4 TUBAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 10 18

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DENGAN PRESTASI ATLET TAEKWONDO KYORUGI

1 9 122

HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DENGAN KEMAMPUAN RALLY GROUNDSTROKE TENIS PADA MAHASISWA SEMESTER IV JURUSAN PJKR UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG TAHUN 2013

6 44 105

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 2 100

The Balance of Intelligence Quotient (IQ) and Emotional Quotient (EQ) in Doyle’s Sherlock Holmes.

0 0 2

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 12

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 6

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 17

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 18