Rangkuman Modul PKB IPA SMP Revisi 2017 Modul IPA SMP KK I

Kegiatan Pembelajaran 2 64

4. Jenis-jenis Bioteknologi

Menurut perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis, yaitu bioteknologi konvensional sederhana dan bioteknologi modern. a. Bioteknologi sederhana Sesuai dengan namanya, bioteknologi sederhana atau konvensional, biasanya dilakukan secara sederhana, tidak diproduksi dalam jumlah besar, dan tidak menggunakan prinsip-prinsip ilmiah. Selain itu, aplikasi bioteknologi dalam bidang pangan biasanya dibantu oleh agen mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. Bioteknologi konvensional atau sederhana, sebagian besar didominasi oleh produk makanan. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan, misalnya melalui proses fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tapai, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Istilah fermentasi pada mulanya digunakan untuk menunjukkan proses produksi energi dalam sel, seperti pengubahan glukosa menjadi alkohol yang berlangsung secara anaerob. Seiring dengan perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. IPA SMP KK I 65 Contoh bioteknologi konvensional di bidang pangan melalui proses fermentasi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 8. Mikroorganisme yang digunakan dalam bioteknologi pangan Bahan Baku Agen Mikroorganisme Produk Air Tebu Corynebacterium glutamicum MSG Susu Penicilium camemberti P. requeforti Keju Kacang Aspergillus oryzae Tauco Sampah organic Methanobacter omeliaskii Biogas CH 4 metana Kacang Kedelai Rhizopus oryzae Tempe Kacang Kedelai Monila sitophyla Oncom Kacang Kedelai Aspergilus wentii Kecap Susu Lactobacillus bulgaricus Steptococcus thermophillus Yoghurt Air Kelapa Acetobacter xylinum Nata de coco Di bidang pertanian, bioteknologi memberi andil dalam usaha pemenuhan kebutuhan makanan. Bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian diantaranya adalah sistem hidroponik. Hidroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan yang bersifat porus, seperti pecahan genting, pasir kali, batu, kerikil, spons, sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya. Keunggulan sistem tanam hidroponik antara lain sebagai berikut:  Tidak perlu lahan yang luas  Menghemat biaya  Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol  Pertumbuhan tanaman lebih cepat  Beberapa jenis tanaman bisa dibudidayakan di luar musim Contoh bioteknologi konvensional yang lain dalam bidang pertanian adalah seleksi fenotipe, yaitu memilih sifat suatu makhluk sesuai dengan sifat unggul yang sesuai diinginkan manusia. Seleksi ini ditujukan untuk peningkatan genetik