BAB III SIKAP IMPLIED AUTHOR TERHADAP PRILAKU SUFISTIK
3.1 Pendahuluan
Dalam bab ini akan dipaparkan sikap
implied author
terhadap prilaku sufistik. Sikap ini diangkat dari uraian tentang prilaku dan sikap sufistik tokoh yang terdapat
dalam kumpulan cerpen
Gergasi
karya Danarto yang terdapat dalam bab sebelum ini. Secara garis besar, prilaku dan sikap sufistik tokoh dalam kumpulan cerpen
Gergasi
ini adalah sebagai berikut. Ada tokoh yang berprilaku dan bersikap menerima dengan sabar dan rela setiap
peristiwa yang menimpa dirinya rumah tangganya, walaupun peristiwa itu tidak menguntungkannya. Ada juga tokoh yang bersikap rela menerima kondisi yang ada di
luar rumahnya pekerjaan dan pengadilan. Hal ini disebabkan oleh loyalitasnya yang tinggi dan ketidakberdayaannya membuktikan kebenaran yang diyakininya.
Ada juga tokoh yang berprilaku dan bersikap menerima segala peristiwa yang menimpanya dengan rela dan tabah. Semua itu dilakukannya karena kesalehan dan
kepatuhannya kepada Tuhan. Ada juga tokoh yang kritis dalam menyikapi kondisi yang ada di sekitarnya
rumah tangga. Hal ini dilakukan para tokoh karena mereka mengaggap bahwa kondisi yang ada itu tidak sesuai dengan aturan-aturan agama. Sikap kritis mereka itu ada yang
hanya terbatas pada sikap menjauhi kondisi itu. Akan tetapi, ada juga yang berupaya memerangi kondisi itu dengan berbagai cara, baik dengan hartanya, dengan gagasannya,
dengan tenaganya, dan dengan kemampuannya. Bahkan, ada juga yang berupaya memerangi kondisi itu dengan segenap jiwa dan raganya, dan tanpa mengenal lelah.
Selain itu, ada juga tokoh yang kritis terhadap kondisi pemerintahan yang korupsi dan para pemimpin yang menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadinya.
Sikap dan perilaku kritis ini berupa kritik terhadap pemerintahan yang tidak amanah itu dan memberi kemanfaatan bagi sesama manusia.
Ada perilaku dan sikap pemimpin yang ideal, yang memimpin penuh kasih sayang, sehingga ia tidak saja disayangi oleh rakyatnya, tetapi juga sangat diinginkan
oleh rakyat negara lainnya.
Ada tokoh yang kritis terhadap kesenjangan ekonomi yang terjadi di lingkungannya. Sikap dan prilaku kritis itu berupa sikapnya yang penuh perhatian dan
merelakan yang dimilikinya untuk kepentingan para miskin. Ada tokoh yang bersikap menyerahkan segala masalah yang ada secara total
kepada Tuhan tetapi ada juga yang menyerahkannya kepada Tuhan setelah melakukan usaha. Bahkan ada juga tokoh yang bersikap menentang kehendak Tuhan itu. Dengan
demikian, dalam kumpulan cerpen
Gergasi
karya Danarto ini dijumpai juga sikap yang ambivalen.
Berdasarkan uraian mengenai prikalu dan sikap sufistik tokoh dalam kumpulan cerpen karya Danarto ini, dapat disimpulkan tentang sikap
implied author
terhadap tasawuf itu. Dalam hal ini,
implied author
melandasinya dengan pandangan tasawuf, baik tasawuf klasik maupun tasawuf modrn. Oleh sebab itu, berikut ini akan dikemukakan
kedua jenis tasawuf itu.
3.2 Tasawuf Klasik dan Tasawuf Modern