Jenis Kelamin Suku Sosiodemografi Penderita Carcinoma Nasopharynx 1. Umur

6.2.2. Jenis Kelamin

Gambar 6.3. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Carcinoma Nasopharynx Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2002-2007 28,4 71,6 Laki-laki Perempuan Berdasarkan gambar 6.3 dapat dilihat bahwa proporsi penderita Carcinoma Nasopharynx yang terbanyak terdapat pada Laki-laki sebesar 71,60 dan paling sedikit adalah perempuan sebesar 28,40 . Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Munir pada pasien etnis Batak di kota Medan tahun 2008 yang menemukan bahwa proporsi penderita Carcinoma Nasopharynx terbanyak pada laki-laki sebesar 65,4 dan perempuan sebesar 34,6 . 27 Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Soejipto 1989 di RSCM Jakarta diperoleh penderita carcinoma nasopharynx lebih banyak pada laki-laki dibanding dengan perempuan dengan perbandingan 2-3:1. 17 Penelitian Adnan 1996 di RSUP Haji Adam Malik Medan juga memperoleh hasil yang sama bahwa penderita carcinoma nasopharynx lebih banyak pada laki-laki dibanding dengan perempuan dengan perbandingan 3,67:1. 8 Universitas Sumatera Utara

6.2.3. Suku

Gambar 6.4. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Carcinoma Nasopharynx Berdasarkan Suku di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2002-2007 Suku 79,1 11,9 1,5 3 3 1,5 20 40 60 80 100 P ro por s i Batak Jaw a Melayu Nias Tionghoa Aceh Berdasarkan gambar 6.6 dapat dilihat bahwa proporsi penderita carcinoma nasopharynx yang terbanyak terdapat pada suku Batak sebesar 79,1 dan yang paling sedikit adalah suku Aceh dan Melayu sebesar 1,5. Penelitian Munir yang mencari hubungan antara antibodi anti virus epstein barr dengan carcinoma nasopharynx juga dilakukan pada etnis Batak yang ada di Kota Medan. Ini mengindikasikan bahwa suku Batak lebih banyak menderita carcinoma nasopharynx dibandingkan dengan suku-suku lainnya. 27 Hal ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hotmaida 2005 di RSUP Haji Adam Malik Medan yang menemukan proporsi penderita carcinoma nasopharynx terbanyak pada suku Batak sebesar 49,2 dan paling sedikit pada suku Ambon, Tionghoa, dan Sunda sebesar 0,8. 12 Universitas Sumatera Utara

6.2.4. Agama