HASIL PENELITIAN Analisa Perubahan – Perubahan pada Mukosa Rongga Mulut Akibat Proses Menua pada Manula Perempuan Kelompok Umur 45 – 69 tahun di Medan Denai.

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di ruangan praktikum Biologi Oral, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara dengan sampel penelitian sebanyak 30 orang yang berasal dari lingkungan 10, kelurahan Medan Tenggara, kecamatan Medan Denai. Setiap kelompok umur mempunyai 6 sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2001. Tabel 2 : Data demografi sampel-sampel penelitian Data Demografi Kelompok Umur 45 – 49 tahun 50 – 54 tahun 55 – 59 tahun 60 – 64 tahun 65 – 69 tahun Jumlah Gigi : - tidak ada gigi - 12 - 12 - 22 1 1 1 3 1 4 1 2 2 2 2 3 1 4 2 Pemakaian gigi tiruan : - Gigi tiruan penuh GTP - Gigi tiruan sebagian lepasan GTSL - GTP dan GTSL - Tidak memakai 1 1 1 3 1 1 4 2 1 1 2 1 3 2 2 1 3 Warna mukosa : - Merah jambu - Merah pucat 5 1 2 4 4 2 2 4 1 5 Perubahan bentuk bibir : - Sudut bibir menurun - Kerutan disekitar bibir 1 2 3 5 6 5 6 Tingkat Sosial Ekonomi : - Rendah - Sedang - Tinggi 2 4 3 3 5 1 2 4 3 3 Universitas Sumatera Utara Jumlah gigi yang dimiliki oleh sampel-sampel dapat dijadikan patokan tentang tingkat kesadaran sampel terhadap kesehatan serta penjagaan gigi dan rongga mulut. Pada kelompok umur 45 – 49 tahun terdapat 1 sampel yang telah kehilangan semua gigi. Hal ini menunjukkan sampel tidak mempunyai sikap dan tingkah laku yang baik dalam penjagaan kesehatan gigi dan rongga mulut sehingga telah kehilangan kesemua giginya dalam usia 40-an. Pada kelompok umur 65 – 69 tahun, terdapat 3 sampel yang telah kehilangan semua gigi namun tidak menggunakan gigi tiruan. Gigi tiruan sangat penting untuk membantu manusia yang telah kehilangan semua gigi dalam mencukupi asupan gizi yang seimbang karena gigi berfungsi untuk pengunyahan makanan seperti protein dari haiwan ayam dan daging. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi sampel yang rendah karena pembuatan gigi tiruan memerlukan kos yang tinggi. Perubahan yang berlaku pada warna mukosa secara teorinya berlaku karena sel- sel serta tubuh manusia mengalami kemunduran dengan meningkatnya usia. Namun peneliti sulit untuk membedakan perubahan warna yang berlaku karena tidak mempunyai patokan yang signifikan untuk dijadikan pedoman untuk membedakan warna yang telah berubah maupun yang masih normal. Antara warna merah jambu dengan warna merah pucat tidak ada batas tegas perbedaan atas keduanya. Perubahan pada bentuk bibir juga sama, peneliti sulit untuk membedakan karena tidak mempunyai bentuk bibir normal sampel-sampel dari usia muda hingga usia lanjut sehingga tidak bisa melihat perubahan yang berlaku. Penurunan sudut bibir yang berlaku akibat proses menua dapat disebabkan penurunan dimensional vertikal karena kehilangan gigi-geligi. Peneliti ragu tentang penurunan sudut bibir karena apabila sampel memakai Universitas Sumatera Utara gigi tiruan, dimensional vertikalnya kembali normal sehingga sudut bibirnya turut normal. Kerutan yang berlaku sekitar bibir boleh dilihat dengan meningkatnya usia karena hal ini jelas terlihat. Tingkat sosial ekonomi sangat mempengaruhi kehidupan seseorang manusia dari hal asupan gizi, tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan karena bila seseorang mempunyai sosial ekonomi yang rendah, otomatis sukar untuk membeli makanan yang bergizi dan seimbang, sukar untuk mendapatkan pendidikan hingga ke tingkat sarjana atau lebih tinggi dan sukar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebagai contoh, terdapat sampel yang sudah kehilangan semua giginya, namun tidak memakai gigi tiruan karena biaya yang tinggi diperlukan untuk membuat gigi tiruan. Tabel 3 : Perubahan-perubahan Mukosa Rongga Mulut pemeriksaan klinis pada Manula Perempuan di Medan Denai. INDIKATOR KELOMPOK UMUR TOTAL SAMPEL 45 – 49 TAHUN 50 – 54 TAHUN 55 – 59 TAHUN 60 – 64 TAHUN 65 – 69 TAHUN JARINGAN FLABBY 1 16,7 2 33,3 3 50 4 67 3 50 STIPPLING PADA GINGIVA 2 33,3 3 50 6 100 6 100 6 100 KELEMBAPAN MUKOSA 2 33,3 5 83.3 5 83,3 6 100 6 100 6 6 6 6 6 30 Hasil penelitian tabel 3 menunjukkan pembentukan jaringan flabby meningkat pada kelompok umur yang lebih tua, namun pada kelompok umur 65 – 69 tahun sampel yang mempunyai jaringan flabby hanya 3 orang. Hal ini dipengaruhi oleh faktor pemakaian gigi tiruan penuh oleh sampel-sampel tersebut. Secara umumnya, jaringan Universitas Sumatera Utara flabby terbentuk akibat trauma yang tidak dapat ditoleransi yang terjadi pada residual ridge trauma akibat pemakaian gigi tiruan gigi tiruan penuh. Stippling pada gingiva dan kelembapan mukosa aliran saliva juga menunjukkan hasil yang sama yaitu perubahan berlaku dengan meningkatnya umur. Kehilangan stippling pada gingiva yang terjadi dengan meningkatnya umur dapat dilihat pada tabel 3 dimana dari 2 33,3 sampel kelompok umur 45 – 49 tahun meningkat ke 3 50 sampel 50 – 54 tahun yang kehilangan stippling pada gingiva. Diikuti dengan semua sampel 6 orang pada kelompok umur 55 – 59 tahun, 60 – 64 tahun serta 65 – 69 tahun menunjukkan kehilangan stippling. Stippling pada gingiva menunjukkan perubahan akibat penuaan. Kelembapan mukosa aliran saliva menurun dengan meningkatnya umur. Hasil penelitian untuk kelembapan mukosa menunjukkan pada kelompok umur 45 – 49 tahun, terdapat 4 sampel yang masih normal, pada kelompok umur 50 – 54 tahun dan 55 – 59 tahun, terdapat 1 dari sampel masih normal, kelompok umur 60 – 64 tahun dan 65 – 69 tahun menunjukkan tidak ada sampel yang normal. Hasil menunjukkan terjadi perubahan akibat penuaan. Tabel 4 : Perubahan-perubahan mukosa rongga mulut berdasarkan indikator pada manula perempuan di Medan Denai. INDIKATOR KELOMPOK UMUR TOTAL SAMPEL 45 – 49 TAHUN 50 – 54 TAHUN 55 – 59 TAHUN 60 – 64 TAHUN 65 – 69 TAHUN NORMAL 2 33.3 1 16.7 0 0 0 0 0 0 RINGAN 3 50 1 16,7 0 0 0 0 0 0 BERAT 1 16.7 4 66,6 6 100 6 100 6 100 6 100 6 100 6 100 6 100 6 100 30 Universitas Sumatera Utara Indikator yang digunakan untuk penelitian ini adalah normal, ringan dan berat. Sampel dengan indikator normal bila semua hasil pemeriksaan klinisnya jaringan flabby, stippling pada gingiva dan kelembapan mukosa normal. Indikator ringan apabila sampel mempunyai 1 item yang tidak normal dan indikator berat apabila sampel mempunyai 2 -3 item yang tidak normal. Indikator normal akan menurun dengan meningkatnya usia, hal ini terlihat pada tabel 3 dimana kelompok umur 55 – 59 tahun, 60 – 64 tahun dan 65 – 69 tahun tidak ada sampel yang mempunyai indikator normal. Pada kelompok umur 45 – 49 tahun dan 50 – 54 tahun menunjukkan sampel-sampel memiliki indikator yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh kebiasaan dan penjagaan oral higiene yang berbeda pada setiap individu. Sebagai contoh, dapat dilihat pada 1 sampel yang berumur 45 tahun namun sudah kehilangan semua giginya. Hasil yang diperoleh menunjukkan pada kelompok umur 45 – 49 tahun telah dimulai perubahan-perubahan pada mukosa rongga mulut akibat proses menua. Dari total 6 sampel di kelompok itu hanya 2 sampel yang menunjukkan indikator ’normal’, 3 sampel dengan indikator ’ringan’ dan 1 sampel indikator ’berat’. Pada kelompok umur 50 – 54 tahun, masing-masing indikator ’normal’ dan ’ringan’ mempunyai 1 sampel dan 4 sampel menunjukkan indikator ’berat’. Pada kelompok umur 55 – 59 tahun, 60 – 65 tahun dan 65 – 69 tahun, semua sampel menunjukkan indikator ’berat’. Maka dapat disimpulkan bahwa, pada kelompok umur 55 – 59 tahun, proses penuaan pada mukosa rongga mulut telah berlaku secara total. Universitas Sumatera Utara Tabel 5 : Hasil Uji Kruskal Wallis pada Perubahan-perubahan Mukosa Rongga Mulut Akibat Proses Menua pada Manula Perempuan di Medan Denai. KELOMPOK UMUR JUMLAH SAMPEL ± SD P 45 – 49 tahun 6 45,67±0,816 0,001 50 – 54 tahun 6 51,33±1,366 55 – 59 tahun 6 56,17±1,602 60 – 64 tahun 6 61,33 ±1,506 65 – 69 tahun 6 66,17±1,169 terdapat perbedaan yang signifikan pada p 0,005 Ho ditolak Hasil uji statistik dilakukan dengan uji kruskal walis tabel 5 menunjukkan ada perbedaan yang bermakna p 0,005, maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan antara kelompok umur dengan waktu munculnya perubahan pada mukosa rongga mulut. Hasil tes Kruskal Walis menunjukkan perbedaan yang signifikan p 0,005, maka harus dilakukan uji lanjut dengan tes Post Hoc, yaitu uji Mann Whitney tabel 6 untuk melihat pada kelompok umur mana 5 kelompok umur yang berbeda diantara kelompok umur yang lain. Apabila p 0,005, maka maka Ho diterima. Artinya tidak ada perbedaan antara kelompok umur dengan perubahan mukosa rongga mulut manakala apabila p 0,005, maka Ho ditolak. Artinya ada perbedaan antara kelompok umur dengan perubahan mukosa rongga mulut. Hasil tabel 6 menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan p 0,005 antara kelompok umur 45 – 49 tahun dengan kelompok umur 50 – 54 tahun, kelompok umur 50 – 54 tahun dengan kelompok umur 55 – 59 tahun, 60 – 64 tahun dan 65 – 69 tahun, kelompok umur 55 – 59 tahun dengan kelompok umur 60 – 64 tahun dan 65 – 69 tahun serta kelompok umur 60 – 64 tahun dengan kelompok umur 65 – 69 tahun. Universitas Sumatera Utara Tabel 6 : Hasil uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan antar kelompok sampel. Kelompok Umur Perbandingan P 45 – 49 tahun Umur 50 – 54 tahun 0,589 Umur 55 – 59 tahun 0,002 Umur 60 – 64 tahun Umur 65 – 69 tahun 50 – 54 tahun Umur 45 – 49 tahun 0,589 Umur 55 – 59 tahun 0,065 Umur 60 – 64 tahun Umur 65 – 69 tahun 55 – 59 tahun Umur 45 – 49 tahun 0,002 Umur 50 – 54 tahun 0,065 Umur 60 – 64 tahun 1,0 Umur 65 – 69 tahun 60 – 64 tahun Umur 45 – 49 tahun 0,002 Umur 50 – 54 tahun 0,065 Umur 55 – 59 tahun 1,0 Umur 65 – 69 tahun 65 – 69 tahun Umur 45 – 49 tahun 0,002 Umur 50 – 54 tahun 0,065 Umur 55 – 59 tahun 1,0 Umur 60 – 64 tahun terdapat perbedaan yang signifikan pada p 0,005 Ho ditolak Hasil menunjukkan ada perbedaan yang signifikan p 0,005 di antara kelompok umur 45 – 49 tahun dengan kelompok umur 55 – 59 tahun, 60 – 64 tahun, dan 65 – 69 tahun. Hal ini menunjukkan hipotesa penelitian diterima karena yang menjadi patokan dalam penelitian ini adalah perbedaan signifikan yang terdapat antara kelompok umur 45 – 49 tahun dengan 55 – 59 tahun. Perubahan-perubahan yang terjadi pada mukosa rongga mulut akibat proses menua terlihat jelas dimulai pada kelompok umur 55 – 59 tahun. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PEMBAHASAN