B. Perumusan Masalah
Permasalahan adalah merupakan kenyataan yang dihadapi oleh pelaksanaan peneliti. Dengan adanya rumusan masalah maka akan dapat ditelaah
secara maksimal ruang lingkup penelitian sehingga tidak mengarah pada permasalahan hal yang diluar permasalahan.
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka akan dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Sejauh mana pengaturan dan doktrin-doktrin mengenai hukum perdata?
2. Bagaimana kedudukan hukum dari M.O.U ditinjau dari hukum perdata ?
3. Akibatnya jika ada salah satu pihak atau debitur melakukan pengingkaran
terhadap klausul-klausul dalam M.O.U ? Selama ini secara awam dalam dunia bisnis orang hanya mengenal apa
yang disebut dengan perjanjian yang pasti terikat dengan ketentuan dari Pasal 1320 KUH Perdata yang berbunyi :
Untuk sahnya persetujuan-persetujuan diperlukan 4 empat syarat : a.
Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; b.
Cakap untuk membuat suatu perjanjian; c.
Suatu hal tertentu; d.
Suatu sebab yang halal.
Kedua syarat yang pertama dinamakan syarat subyektif, karena kedua syarat tersebut mengenai subyek perjanjian yakni orangnya yang menyangkut
kehendak dan keadaan diri dari si pembuat perjanjian. Sedangkan kedua syarat terakhir disebut sebagai syarat obyektif, karena mengenai obyek atau mengenai isi
dari suatu perjanjian.
13
Universitas Sumatera Utara
Akan tetapi banyak orang memahami bahkan tidak mengetahui tentang keberadaan dari M.O.U dan peranannya dalam dunia bisnis. Banyak orang
mengira M.O.U dipersamakan dengan kontrak, akan tetapi tidak sedikit pula yang menganggap M.O.U berbeda dengan kontrak. Oleh karena itu dalam skripsi ini,
akan dikaji secara mendalam dengan didasarkan pada teori-teori yang ada untuk mengetahui mengenai kedudukan dan kekuatan hukum dari M.O.U itu sendiri.
C. Tujuan Penulisan
Alasan pemilihan judul ini adalah untuk mengetahui kedudukan hukum dari M.O.U dan untuk mengetahui bagaimana kekuatan hukum dari M.O.U jika ada
salah satu pihak melakukan pengingkaran terhadap klausul-klausul yang ada dalam M.O.U.
D. Manfaat Penulisan