3. Trimester III 28-40 minggu Pada awal trimester III berat janin kurang lebih mencapai 1 kg. Pada
masa kehamilan 36-40 minggu, berat bayi biasanya mencapai 2500-3500 gram dengan panjang 45-50 cm Almatsier et al, 2011. Richard dan William
melaporkan bahwa pertambahan berat badan yang rendah pada trimester III juga menunjukkan peningkatan resiko terjadinya IUGR Strauss et al, 1998.
2.2.3. Perubahan Fisiologis selama Kehamilan yang berhubungan dengan
Asupan Nutrisi
1. Metabolisme dalam kehamilan Angka metabolisme basal Basal Metabolic Rate adalah energi yang
dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi fisiologis normal pada saat istirahat Kuntarti, 2006. Pada ibu hamil, angka metabolisme basal AMB meningkat
hingga 15-20 yang umumnya ditemukan pada akhir kehamilan Guyton et al, 1997. Ibu hamil membutuhkan energi yang lebih banyak karena
metabolismenya meningkat. Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira di antara 6,5-16,5 kg,
dengan rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat badan disebabkan oleh: 1 hasil
konsepsi: fetus, plasenta, dan likuor amnii; dan 2 dari ibu sendiri: uterus dan mamma yang membesar, volume darah yang meningkat, lemak dan protein
lebih banyak, dan akhirnya adanya retensi air Wiknjosastro et al, 2005. Asupan nutrisi pada ibu hamil harus adekuat agar peningkatan berat badan
pada ibu hamil juga adekuat. Peningkatan berat badan yang kurang selama kehamilan dapat menyebabkan luaran bayi BBLR yang dapat menyebabkan
kematian. Di sisi lain, obesitas ibu atau asupan nutrisi yang terlalu banyak selama kehamilan dapat menyebabkan IUGR Guoyao et al, 2004. Oleh
karena itu, pemenuhan nutrisi yang tepat sangat penting selama kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Tabel kenaikan berat badan berdasarkan BMI BMI
Kenaikan berat badan total
Trimester I
Trimester II dan III per minggu
Berat badan kurang BMI19,8
12,5-18,0 kg 2,3 kg
0,49 kg Normal BMI 19,8-
26 11,5-16,0 kg
1,6 kg 0, 44 kg
Berat badan lebih BMI 26-29
7,0-11,5 kg 0,9 kg
0,3 kg Obesitas BMI29
6,0 kg Hamil kembar
15,9-20,4 kg Tripletsmultiplets
22,7 kg
Sumber: Departemen Nutrisi Universitas Sumatera Utara, 2007
2. Volume dan Komposisi Darah Volume darah ibu sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 di atas
normal. Peningkatan ini terutama terjadi selama akhir kehamilan. Penyebabnya terutama adalah faktor hormonal, karena aldosteron dan
esterogen menyebabkan retensi cairan, serta sumsum tulang yang aktif menghasilkan sel-sel darah merah tambahan Guyton et al, 1997.
Peningkatan sel darah merah tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma darah, sehingga terjadi pengenceran darah hemodilusi.
Meskipun banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah tidak berubah, namun jumlah sel darah merah dalam 100 ml plasma menurun. Hal ini
menyebabkan nilai hemoglobin sebelum hamil besarnya 13-14 g dapat turun hingga 10-11 g pada bulan-bulan pertama kehamilan. Hal ini tidak boleh
disebut anemia, karena jumlah hemoglobin pada ibu hamil lebih besar daripada sebelum hamil Almatsier et al, 2011. Jika peningkatan jumlah sel
darah ini tidak adekuat, maka dapat terjadi anemia. Theresa dan Mary melaporkan bahwa anemia selama kehamilan dapat meningkatkan resiko lahir
Universitas Sumatera Utara
prematur Scholl et al, 1994. Oleh karena itu, asupan nutrisi yang berkaitan dengan produksi sel darah pada ibu hamil sangat penting.
3. Sistem urinarius Pada
kehamilan terjadi
peningkatan penyaringan
glomerulus glomerulus filtration rate sampai 69. Hal ini disebabkan oleh peningkatan
sirkulasi darah di ginjal selama kehamilan Wiknjosastro et al, 2005. Selain itu, peningkatan penyaringan glomerulus ginjal mungkin juga disebabkan
karena menurunnya tekanan osmotik. Penurunan tekanan osmotik terjadi karena adanya penurunan albumin serum selama kehamilan Almatsier et al,
2011. Peningkatan penyaringan glomerulus ini memperberat kerja tubulus ginjal dalam penyerapan nutrisi, sehingga pada kehamilan normal dapat terjadi
kehilangan glukosa dan protein dalam urin Ciliberto et al, 1998. Oleh karena itu, asupan nutrisi pada ibu hamil harus adekuat sehingga tidak terjadi
kekurangan energi dan protein.
4. Sistem pencernaan Pada bulan-bulan pertama akan terdapat perasaan mual. Hal ini
mungkin disebabkan peningkatan kadar estrogen. Tonus-tonus otot sistem pencernaan menurun, sehingga motilitasnya pun berkurang Wiknjosastro et
al, 2005. Hal ini baik untuk resorpsi, namun lebih lamanya makanan dicerna dan diserap dapat menimbulkan beberapa keluhan. Berkurangnya gerak
saluran cerna dapat meningkatkan resiko arus balik ke esofagus. Pola makan selama kehamilan harus diperhatikan agar meskipun motilitas saluan cerna
berkurang, refluks ke esofagus tidak terjadi. Di samping itu, absorpsi air di usus besar meningkat, sehingga feses lebih keras yang menimbulkan
konstipasi Almatsier et al, 2011. Oleh karena itu, ibu hamil perlu mengkonsumsi serat yang cukup untuk mengatasi konstipasi.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Gizi Ibu Hamil