Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial, sehingga membutuhkan orang lain untuk melangsungkan kehidupannya. Hal tersebut membuat manusia memiliki sifat saling ketergantungan. Adanya sifat saling ketergantungan antar manusia ini menuntut manusia untuk saling berinteraksi, saling menghormati, bekerjasama, dan tepo seliro, namun dewasa ini wujud manusia sebagai makhluk sosial seakan sirna karena tergerus akan perkembangan zaman. Fenomena lunturnya kesadaran bahwa manusia adalah makhluk sosial dapat dilihat di lingkungan sekitar. Sebagai contoh adalah semakin hilangnya kepedulian sosial antara manusia. Hal ini disebabkan oleh bergesernya rasa empati terhadap persoalan yang dihadapi orang lain menjadi egoisitas dan individualitas tinggi. Hilangnya sikap peduli sosial siswa di lingkungan sekolah dapat dilihat dari rendahnya sikap tepo seliro yang ditunjukkan oleh beberapa siswa. Hal tersebut ditunjukkan dari observasi awal yang dilakukan di SD Negeri Selang yang menunjukkan bahwa banyak siswa yang tidak memberi salam kepada bapakibu guru saat sedang berpapasan. Sekolah Dasar SD sebagai penyelenggara pendidikan yang diharapkan mampu mengatasi degradasi moral dan sosial bangsa ini tentunya dilengkapi dengan kurikulum yang memuat berbagai mata pelajaran, salah satu mata pelajaran tersebut adalah Pendidikan Kewarganegaraan PKn. Pada perkembangan paradigma PKn, tugas utama PKn pada paradigma baru adalah 2 mengembangkan pendidikan demokrasi yang terdiri dari, mengembangkan kecerdasan warga negara civic intelligence, membina tanggung jawab warga negara civic responsibility, dan mendorong partisipasi warga negara civic participation. Kecerdasan warganegara yang dikembangkan untuk membentuk warga negara yang baik bukan hanya dalam dimensi rasional, melainkan juga dalam dimensi spiritual, emosional, dan sosial sehingga paradigma baru PKn bercirikan multidimensional Fathurrohman Wuri Wuryandani, 2011: 10. Model pembelajaran PKn pada paradigma baru memiliki keunggulan dalam pendekatan pembelajaran yang memfokuskan pada kegiatan belajar siswa aktif active students learning dan pendekatan inkuiri inquiry appoarch. Udin S. Winataputra, dkk. 2008: 1.2 menjelaskan bahwa, “Model pembelajaran PKn dengan paradigma baru memiliki karakteristik sebagai berikut: membelajarkan dan melatih siswa berpikir kritis, membawa siswa mengenal, memilih dan memecahkan masalah, melatih siswa dalam berpikir sesuai dengan metode ilmiah dalam ketrampilan sosial lain yang sejalan dengan pendekatan inkuiri”. Pembelajaran yang memfokuskan pada kegiatan belajar siswa aktif dapat dicapai salah satunya menggunakan variasi metode dalam menyampaikan materi pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara praktis yang dipakai oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran secara efektif dan efisien diterima oleh peserta didik. Sehubungan dengan hal ini, Winarno Surakhmad dalam B. Suryosubroto 2002: 149 menegaskan bahwa, “metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan daripada proses 3 pengajaran, atau sosial bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid- murid di sekolah.” Guru dituntut untuk selalu memilih metode pembelajaran yang dianggap paling tepat saat dipakai dalam pembelajaran di sekolah. Efisiensi dan keefektifan suatu metode pembelajaran yang akan dipakai dalam proses pembelajaran menjadi pertimbangan apakah metode tersebut akan digunakan oleh seorang guru. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan hakikat pembelajaran, karakteristik peserta didik, jenis mata pelajaran, situasi dan kondisi lingkungan, serta tujuan yang akan dicapai, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru benar-benar menjadi milik murid. Mata pelajaran PKn sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, memiliki banyak sekali variasi metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam penyampaian materi. Metode yang digunakan tersebut salah satunya adalah sosiodrama. Metode sosidrama dan role playing dapat dikatakan hampir sama artinya, dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Syaiful Bahri Djamarah Aswan Zain 2006: 88, menjelaskan bahwa sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku yang berhubungan dengan masalah sosial. Berbagai masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat memang tidak mudah dijelaskan sekedar menggunakan kata- kata, maka peristiwa tersebut perlu untuk didramatisasikan. Metode ini dugunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan tentang masalah- masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya. Siswa dapat mendramatisasikan tingkah laku, atau ungkapan 4 gerak-gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia dalam metode ini. Kenyataan yang didapat peneliti setelah melaksanakan observasi awal dan wawancara di SD Negeri Selang adalah guru jarang sekali menggunakan metode sosiodrama dalam menyampaikan materi pada pembelajaran PKn. Guru hanya terpaku pada metode ceramah sebagai cara dalam menyampaikan materi. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat dilihat bahwa pembelajaran PKn menggunakan metode sosiodrama sangat penting untuk dikuasai oleh guru. Apakah metode sosiodrama mampu memperbaiki kepedulian sosial siswa? Berangkat dari pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengetengahkan judul “Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menggunakan Metode Sosiodrama Terhadap Kepedulian Sosial Siswa Di SD Negeri Selang”.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Ips Siswa Dengan Menggunakan Metode Sosiodrama Di Smp Nusantara Plus Kelas Viii-4 Ciputat Tangerang Selatan

0 5 197

Minat siswa terhadap pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas v min di tangerang selatan

0 13 117

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENANAMKAN KEPEDULIAN SOSIAL SISWA KELAS IV SD NEGERI I METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 25 81

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA DI KELAS V SD NEGERI NO. 064978 MEDAN DENAI.

0 3 27

PENGARUH KEPRIBADIAN DAN SIKAP SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA Pengaruh Kepribadian dan Sikap Sosial Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karaban 2 Pati Tahun Ajaran 20

0 0 17

PENINGKATAN TANGGUNGJAWAB BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI I Peningkatan Tanggungjawab Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Model Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas V Sem

0 1 16

Peningkatan sikap nasionalisme pada siswa kelas V melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan menggunakan metode problem based learning di SD Kanisius Kadirojo.

0 1 312

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA SISWA KELAS V SD NEGERI CEPIT PENDOWOHARJO BANTUL.

1 5 162

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA SISWA KELAS VB SD NEGERI KEPUTRAN I YOGYAKARTA.

1 3 181

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BERORIENTASI KEARIFAN LOKAL TRI KAYA PARISUDHA TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS V SD

0 0 10