55 yang dimaksud adalah perlunya validitas internal dan validitas eksternal yang
terjaga selama proses penelitian eksperimen Sukardi, 2011: 188.
1. Validitas Internal
Suatu penelitian dikatakan mempunyai validitas internal tinggi, apabila kondisi berbeda pada variabel terikat dari subjek yang diteliti merupakan hasil
langsung dari adanya manipulasi variabel bebas. Menurut Ruseffendi 1994: 50, validitas internal adalah validitas yang berkenaan dengan keabsahan atau validitas
hasil suatu percobaan. Validitas internal dapat terjadi karena adanya beberapa faktor, yaitu:
a. Sejarah Proaktif
Sejarah proaktif menunjukkan perbedaan pengalaman yang terjadi pada diri subjek sebelum mereka diteliti. Jenis kelamin, sikap, kepribadian, kemampuan
mental, hasil belajar, status sosial ekonomi, dan sebagainya, dapat mempengaruhi variasi pada variabel terikat.
b. Sejarah Retroaktif
Sejarah retroaktif menunjukkan perubahan yang terjadi pada lingkungan peristiwa-peristiwa antara waktu pertama dan waktu kedua, ketika penelitian
sedang berlangsung.
c. Maturasi
Perubahan proses psikologis dan biologis dalam diri subjek yang terjadi ketika penelitian berlangsung.
56
d. Testing
Untuk mengukur efek garapan, peneliti biasanya melakukan prauji pretesting. Subjek diuji pada T1 waktu pertama, diberi garapan, kemudian
diuji lagi pada T2 waktu kedua. Sering terjadi pra-uji menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi subjek, pra-uji membangkitkan kepekaan sensitize subjek.
e. Regresi Statistik
Salah satu hukum statistik yang terkenal menyatakan bahwa testing yang berkali-kali akan menyebabkan angka yang ekstrem rendah atau yang ekstrem
tinggi berkumpul di sekitar rata-rata.
f. Mortalitas
Hilangnya subjek karena kematian, kecelakaan, pindah rumah, atau karena keberatan untuk ikut serta dalam penelitian akan mempengaruhi skor akhir.
g. Efek Interaksi
Efek interaksi umumnya terjadi dalam penelitian yang melibatkan lebih dari satu variabel bebas. Untuk mengontrol efek interaksi, dipergunakan beberapa
perhitungan statistik atau rancangan eksperimental tertentu.
h. Instrumentasi
Validitas internal dapat juga “terancam” karena perubahan dalam alat ukur atau orang yang menggunakan alat ukur itu. Tidak ada suatu rancangan yang
dapat mengontrol efek instrumentasi.
57
i. Bias Peneliti
Pengaruh ekspektasi peneliti terhadap hasil penelitian. Salah satu cara mengatasi ini sering dilakukan situasi kontrol double-blind. Peneliti tidak diberi
tahu karakteristik subjek yang diteliti.
2. Validitas Eksternal