Film Film merupakan salah satu bentuk media massa, seperti halnya

17 membahas tentang konsep Panopticon 2 sebagai salah satu praktik kapitalis dalam mengawasi kaum proletar.

2.3 Media Massa

Jalaludin Rakhmat telah merangkum beberapa definisi media massa yaitu diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat Rakhmat, 1994, p. 189. Media dalam komunikasi ini menunjuk pada media cetak koran,majalah, tabloid dan media elektronik radio, televisi, internet. Kini televisi merupakan media dominan komunikasi massa diseluruh dunia, dan sampai sekarang masih terus berkembang Effendy, 1986, p. 21. Selanjutnya muncul media baru yang juga dianggap sebagai seni yaitu film. Walaupun hampir sama dengan televisi, namun munculnya film dianggap sebagai media yang unik karena mampu memberikan pengalaman dan perasaan yang spesial kepada penonton khalayak.

2.4.1 Film Film merupakan salah satu bentuk media massa, seperti halnya

pada Televisi, radio, cetak dan internet. Untuk dapat menyampaikan pesan yang efektif dan dapat menarik minat penonton. Hampir sama seperti TV salah satu karakteristik film adalah terletak pada Audio visualnya. Film lahir sebagai penemuan teknologi. Dua bersaudara Lumiere Prancis menampilkan teknologi proyeksi gambar bergerak 1895 dan sejak saat itu dunia mengenal media baru bernama film. Slamet Rahajo mengatakan bahwa film merupakan medium Ekspresi. 3 Pada pembuatannya mencerminkan pola pikir dan gaya hidup masyarakat pembuatnya. Dengan kata lain, film 2 Sebuah mekanisme yang didalamnya terdapat relasi orang yang mengawasiyang diawasi, yang menimbulkan kesadaran dikontrol secara terus menerus, untuk memperlihatkan berfungsinya sebuah kekuasaan. 3 Apa itu Film? Oleh Slamet Raharjo http:id.scribd.comdoc29025055Apa-Itu-Film diakses pada 20022013 pukul 11:45 18 merupakan medium ekspresi yang dikemas dengan selera seni yang indah dan memikat. Menurut Ron Mottram, film memiliki 3 fungsi yaitu: fungsi artistik, industrial dan komunikatif Subandy, 2011, p. 190. Sebagai seni sejumlah film memiliki fungsi narasi karena menghadirkan suatu rangkaian peristiwa yang saling berkaitan secara kasual yang mengkonstruksi sebuah kisah. Sedangkan non-narasi adalah mengorganisasikan materinya untuk fungsi yang bersifat informasional,retoris atau murni estetika. Sebagai industri, film adalah bagian dari produksi ekonomi suatu masyarakat dan ia dipandang dalam hubungannya dengan produk-produk lainnya. Sebagai komunikasi, film merupakan bagian penting dari sistem yang digunakan oleh para individu dan kelompok untuk pengirim dan menerima pesan. Saat ini ketiga fungsi itu amat menonjol dalam proses penciptaan sebuah karya sinematografi. Ketiga fungsi itu juga saling berhubungan dan tertanam dalam konteks budaya, ekonomi dan teknologi dalam arti yang seluas-luasnya.

2.4.2 Reality Show

Dokumen yang terkait

Representatif kapitalisme dalam film the hunger games :(analisis semiotika John Fiske mengenai kapitalisme dalam film The Hunger Games)

7 50 103

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis tentang Komunitas Hardcore Friends Stand United (FSU) dalam Film Boston Beatdown Vol. II T1 362006024 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Kapitalisme Dalam Film The Hunger Games (Analisis Wacana Kritis) T1 362009073 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Kapitalisme Dalam Film The Hunger Games (Analisis Wacana Kritis) T1 362009073 BAB IV

0 2 103

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Kapitalisme Dalam Film The Hunger Games (Analisis Wacana Kritis) T1 362009073 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Kapitalisme Dalam Film The Hunger Games (Analisis Wacana Kritis)

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Patriotisme dalam Lirik Lagu "Maluku dan Pattimura Muda" T1 362008094 BAB II

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis dalam Pagelaran Wayang Kulit Lakon “Petruk Dadi Ratu” T1 362009091 BAB II

0 0 19

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Video Dokumenter Kompas TV “Sianida di Kopi Mirna” T1 BAB II

0 1 10

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Kritik Sosial pada Film Warkop DKI Reborn: Menggunakan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough T1 BAB II

0 0 14