Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja

Jenis pekerjaan utama seseorang adalah macam pekerjaan yang dilakukan pekerja tersebut. Jenis pekerjaan utama biasanya digolongkan atas: 1. Tenaga professional, teknisi dan sejenisnya 2. Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan 3. Tenaga tata usaha dan tenaga yang sejenis 4. Tenaga usaha penjualan 5. Tenaga usaha jasa 6. Tenaga usaha pertanian, perkebunan dan perikanan 7. Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan dan pekerja kasar

2.2.3 Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja

Permintaan tenaga kerja berhubungan dengan fungsi tingkat upah. Semakin tinggi tingkat upah, maka semakin rendah permintaan pengusaha akan tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja merupakan hubungan antara tingkat upah dengan jumlah satuan pekerja yang disetujui oleh penawar untuk ditawarkan. Jumlah satuan pekerja yang ditawarkan tergantung pada: 1 besarnya penduduk, 2 persentase penduduk yang memilih berada pada angkatan kerja, 3 jam kerja yang ditawarkan, dimana komponen tersebut tergantung pada tingkat upah. Berikut gambar 2.1 yang menunjukkan adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran kerja. Universitas Sumatera Utara W SL W e DL N e N Sumber: Mulyadi Subri, 2006 Gambar 2.1 Kurva Keseimbangan Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja Keterangan: SL : Penawaran tenaga kerja Supply of Labor DL : Permintaan tenaga kerja demand for Labor W : Upah rill N : Jumlah tenaga kerja Ne : Jumlah tenaga kerja yang diminta We : Tingkat Upah E : Keseimbangan Permintaan dan Penawaran Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa jumlah orang yang menawarkan tenaganya untuk bekerja adalah sama dengan jumlah tenaga kerja yang diminta, yaitu masing-masing sebesar Ne pada tingkat Upah keseimbangan We. Dengan demikian titik-titik keseimbangan adalah titik E. Disini ada tidak ada exses supply of labor maupun exses demand for labor. Pada tingkat upah keseimbangan We maka semua orang yang ingin bekerja telah dapat bekerja, Universitas Sumatera Utara berarti tidak ada orang yang menganggur. Secara ideal keadaan ini disebut dengan full employment pada tingkat We tersebut. Salah satu masalah yang biasa muncul dalam bidang angkatan kerja adalah ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran angkatan kerja pada suatu tingkat upah. Ketidakseimbangan tersebut dapat terlihat dalam gambar 2.2 seperti di bawah. Pada tingkat upah W 1 penawaran tenaga kerja SL lebih besar daripada permintaan tenaga kerja DL. Jumlah tenaga kerja yang menawarkan dirinya untuk bekerja adalah sebanyak N 2 sedangkan yang diminta hanya N 1 . Dengan demikian ada orang yang menganggur pada tingkat upah W 1 ini sebanyak N 1 N 2 . W SL Excess SL W 1 DL N N 1 N 2 Sumber: Mulyadi Subri, 2006 Gambar 2.2 Kurva Ketidakseimbangan Antara Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja Excess Supply Of Labour Keterangan gambar: W : Tingkat Upah N : Jumlah tenaga kerja Universitas Sumatera Utara Pada gambar 2.3 terlihat adanya excess demand supplyfor Labor. Pada tingkat upah w 2 permintaan akan tenaga kerja DL lebih besar daripada penawaran tenaga kerja SL. Jumlah orang yang menawarkan dirinya, untuk bekerja pada tingkat upah W 2 adalah sebanyak N 3 tenaga kerja sedangkan yang diminta adalahsebanyak N 4 tenaga kerja. W SL W 2 Excess DL DL N 1 N 2 N Sumber : Mulyadi Subri, 2006 Gambar 2.3 Kurva Ketidakseimbangan Antara Permintaan dan Penawaran Terhadap Tenaga Kerja Excess Demand For Labour.

2.3 Tingkat Partisipasi Kerja