PENGUMPULAN DATA METODE PENELITIAN

53

D. PENGUMPULAN DATA

Untuk dapat membuat simpulan, diperlukan subuah serangkaian data yang mendukung. Tentu saja aktivitas ini membutuhkan sebuah proses pengumpulan data dari subjek yang tepat. Langkah awal dalam proses pengumpulan data adalah menyiapkan alat yang tepat untuk memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Dengan demikian, kedudukan suatu skala instrument pengumpulan data dalam proses penelitian sangat penting karena kondisi data tergantung alat instumen yang dibuat 9 . Tahap-tahap pengumpulan data 1. WAWANCARA Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaandan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan 10 . Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan pada hampir semua penelitian kualitatif. Karena seringnya wawancara digunakan dalam penelitian kualitatif, seakan-akan wawancara menjadi ikon dalam metode pengumpulan data penelitian kualitatif 11 . 9 M ❽❾❿➀➀ ❿➁ ➂➁➃❽➄ , Metode Penelitian Ilmu Sosial ➅❿➆❿➃ ➇ ❿ : P ➈➉ ➈ ➃ ➊➋ ➇ E ➃ ➌ ❿➉➍ ➍ ❿ , 2009, ❾ .99 10 L ➈ ➎➏ ➅ . M ➐ ➈➌ ➐ ➈ ➉➍ ➑ Metodologi Penelitian KualitatifC ➈➇ ➂ ➂ , B ❿➉➁❽➉➍ ➒ R ➈➀❿ ➓ ❿ R ➐ ➄➁❿➆❿➃ ➏ ❿ , 2009, , ❾ . 186 11 ➔ ❿➃ ➋ ➄ ➔ ➈ ➃ ➁ ➋ ❿➉➄ ➏ ❿❾ , Metode Penelitian Kualitatif, ❾ . 117 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 54 Jenis wawancara: a Wawancara terstruktur Kegiatan wawancara terstruktur ini biasanya dilakukan oleh peneliti dengan cara terlebih dahulu mempersiapkan bahan pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara nanti. Sekilas langkah ini hamper sama dengan angket yang dibacakan, hanya saja dalam wawancara terstruktur ini peneliti harus mampu untuk mengembangkan kemampuannya menggali informasi dari informan. Kelemahan jenis wawancara ini adalah biasanya peneliti begitu terikat dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuatnya sehingga dialog-dialog yang dimunculkan terkesan kaku. b Wawancara tidak terstruktur Jenis wawancara tidak terstruktur ini memberi peluang kepada peneliti untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian.Meski disebut wawancara tidak terstruktur, bukan berarti dialog-dialog yang ada lepas begitu saja dari konteks penelitian. Peneliti dari awal harus memiliki fokus pembicaraan yang ingin ditanyakan sehingga seluruh wawancara yang dilakukan diarahkan pada fokus yang telah ditentukan 12 . Adapun dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur yaitu bebas dalam mengembangkan pertanyaan tapi tetap mempunyai batasan 12 M →➣↔↕ ↕↔➙ ➛ ➙➜→➝ , Metode Penelitian Ilmu Sosial, ➣ . 107 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 55 tentanginformasi yaitu tentang proses terjadinya konversi agama sekaligus pasca konversi agama hingga bisa melakukan aktivitas dakwah Drs Robbien. 2. Observasi Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan dan mengikuti.inti dari observasi adalah adanya perilaku yang tampak da nada tujuan yang ingin dicapai. Perilaku yang tampak dapat berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat dihitung, dan dapat diukur.Selain itu, observasi haruslah mempunyai tujuan tertentu.Pengamatan yang tanpa tujuan bukan merupakan observasi.Pada dasarnya tujuan observasi untuk mendeskripsikan lingkungan site.Yang diamati, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, individu- idividu yang terlibat dalam lingkungan tersebut beserta aktivitas dan perilaku yang dimunculkan, serta makna kejadian berdasarkan perspektif individu yang terlibat tersebut 13 . Untuk teknik observasi ini peneliti mengamati bukti-bukti sejarah yang memperkuat adanya konversi agama sekaligus mengikuti segala aktivitas dakwah yang dilakukan Drs. Robbin. 13 ➞➟➠➡ ➢ ➞ ➤➠➥➡ ➟➦➢➧ ➟ ➨ , Metode Penelitian Kualitatif, ➨➨ . 131-132 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 56 3. Dokumenter atau studi dokumentasi Studi dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek itu sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subyek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat oleh subjek yang bersangkutan 14 . Moleong 2008 mengemukakan dua bentuk dokumen yang dapat dijadikan dalam studi dokumentasi, antara lain : a Dokumen pribadi Dokumen pribadi adalah catatan atau karangka seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaan.Maksud mengumpulkan dokumen pribadi ialah untuk memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor disekitar subjek penelitian. Adapun contoh dokumen pribadi ialah buku harian, surat pribadi, otobiografi. b Dokumen resmi Dokumen resmi terbagi atas dokumen internal dan dokumen eksternal.Dokumen internal berupa memo, pengumuman, intruksi, aturan 14 ➩➫➭ ➯ , ➲➲ . 143 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 57 suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri.Sedangkan Dokumen eksternal Berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan suatu lembaga sosial misalnya majalah, bulletin, pernyataan, dan berita yang disiarkan kepada media massa 15 .Dengan adanya dokumen resmi diharapkan semakin memperkuat gambaran mengenai konversi agama dan aktivitas dakwah Drs. Robbin.

E. ANALISIS DATA

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA DESA (STUDI KASUS DI DESA GEDANGAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN Implementasi Tugas Dan Fungsi Kepala Desa (Studi Kasus Di Desa Gedangan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo).

0 1 21

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MOTOR YAMAHA JUPITER di DESA KEBOAN ANOM GEDANGAN SIDOARJO (Studi Pada CV. Yamaha Yes Gedangan Sidoarjo).

0 1 82

DAMPAK KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT TERHADAP AKTIVITAS MASYARAKAT DI DESA KEBOAN ANOM KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO.

0 0 78

SEJARAH PERKEMBANGAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) DI DESA GEMURUNG KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO 1985-2015.

3 16 115

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MA BI'RUL ULUM DESA GEMURUNG KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO.

0 4 55

PERMAINAN PUZZLE MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KECERDASAN VISUAL-SPATIAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK AL-FATH DESA KEBOAN ANOM GEDANGAN SIDOARJO Devi Ayu Anjani , Siti Nurjanah

0 0 7

PENERAPAN AKUNTANSI DALAM RUMAH TANGGA (STUDI FENOMENOLOGI PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA KEBOAN ANOM KABUPATEN SIDOARJO) - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - PENERAPAN AKUNTANSI DALAM RUMAH TANGGA (STUDI FENOMENOLOGI PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA KEBOAN ANOM KABUPATEN SIDOARJO) - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MOTOR YAMAHA JUPITER di DESA KEBOAN ANOM GEDANGAN SIDOARJO (Studi Pada CV. Yamaha Yes Gedangan Sidoarjo)

0 0 21

DAMPAK KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT TERHADAP AKTIVITAS MASYARAKAT DI DESA KEBOAN ANOM KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

0 1 20