Dasar Hukum Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Pasal 23 Dasar Hukum Pajak Penghasilan Pasal 23

12

2.2 Pajak Penghasilan

Undang-undang tentang Pajak Penghasilan telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir kali diubah dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Dalam buku Mardiasmo 2011, Pajak Penghasilan mengatur tentang pengenaan pajak penghasilan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam tahun pajak. Apabila subjek pajak dikenai pajak maka subjek pajak tersebut menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek Pajak inilah yang disebut Wajib Pajak. Menurut Mardiasmo 2011, Wajib Pajak dikenai Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat pula dikenai pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak.

2.2.1 Dasar Hukum Pajak Penghasilan

Dasar hukum Pajak Penghasilan dimulai pada tahun 1984. Pemerintah telah mereformasi undang-undang dibidang perpajakan sehingga menghasilkan beberapa undang-undang perpajakan. Undang-undang tersebut telah mengalami perubahan sebanyak 4 empat kali. Undang- undang tersebut yaitu : 1 Undang-undang Nomor 7 tahun 1991 tentang perubahan atas Undang- undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan 2 Undang-undang Nomor 10 tahun 1994 tentang perubahan kedua atas Undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan 13 3 Undang-undang Nomor 17 tahun 2000 tentang peeubahan ketiga atas Undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan 4 hingga Undang-undang yang terakhir dibuat yaittu Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang- undang nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

2.2.2 Pajak Penghasilan Pasal 23

Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah pajak penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap BUT yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21, yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau subjek pajak dalam negeri, penyelenggaraan kegiatan, Bentuk Usaha Tetap BUT atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.

2.2.3 Dasar Hukum Pajak Penghasilan Pasal 23

Dasar Hukum Pajak Pengasilan Pasal 23 yaitu : 1 Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal 23 2 PMK No.244PMK.032008 tentang jenis jasa lain yang tercantum dalam Pasal 23 ayat 1 huruf c UU PPh 3 PMK No.251PMK.032008 tentang Pajak Penghasilan atas Jasa Keuangan yang dilakukan oleh Badan Usaha yang berfungsi sebagai Penyalur Pinjaman danatau Pembiayaan yang tidak dilakukan Pemotong PPh Pasal 23 14 4 SE-53PJ2009 tentang penjelasan PPh Pasal 23 5 SE-35PJ2010 tentang Pengertian Jasa Teknik dan Jasa Manajemen 6 Dan dasar hukum PPh Pasal 23 yang terbaru adalah PMK No. 141PMK.032015 tentang Perubahan Jenis Jasa Lainnya 2.3 Pemotongan dan Penyetoran Pajak 2.3.1

Dokumen yang terkait

Tata Cara Pemungutan, Pemotongan, Penyetoran Dan Pelaporan Pph Pasal 22 Dan Pph Pasal 23 Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara

2 95 49

Pelaksanaan Pemotongan dan Pelaporan PPh Pasal 21 atas Penghasilan Pegawai Tetap Pada PT Wicaksana Overseas International, tbk

1 41 71

ELAKSANAAN PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPh PASAL 23 ATAS JASA PERBAIKAN BANTALAN KAYU REL KERETA API PADA PT. KERETA API (PERSERO) DAOP IX JEMBER

0 4 13

Tinjauan Atas Perhitungan, Pemotongan, Dan Penyetoran PPh Pasal 23 Atas Jasa Pemasangan/Instalasi Listrik Pada PT. PLN (Persero) UPJ Ujung Berung Bandung

0 6 1

Tinjauan Prosedur Perhitungan Penyetoran Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 23 Atas Jasa Instalasi/Pemasangan Peralatan Pada PT. INTI (persero) Bandung

0 19 1

TATA CARA PERHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA BIRO PERJALANAN WISATA DAN/JASA AGEN PERJALAANAN WISATA PADA PT.W.

2 8 29

TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPH PASAL 23/26 ATAS JASA PENYELENGGARA KEGIATAN/EVENT ORGANIZER, JASA KEBERSIHAN ATAU CLEANING SERVICE, DAN JASA CETRING ATAU TATA BOGA YANG DIPOTONG OLEH WAJIB PAJAK PT.UB.

0 7 48

TATA CARA PERHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PPH PASAL 21 PEGAWAI TIDAK TETAP PADA PT.XYZ.

1 5 32

TATA CARA PENGHITUNGAN PENYETORAN DAN PELAPORAN PPH PASAL 4 AYAT 2.

4 20 26

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan pasal 23 menurut PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI area Semarang - SISTEM PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPH PASAL 23 ATAS PENYERAHAN JASA PADA PT PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN

0 0 9