Sistem Jaringan Transportasi Transport Supply

7 sehingga menimbulkan pergerakan. Keterkaitan sistem tersebut akan mendapat pengawasan dari sistem kelembagaan seperti pada Gambar 2.2.

2.2 Kondisi Geometrik Jalan dan Kondisi Lingkungan

1. Kondisi Geometrik Jalan Adapun beberapa hal yang terkait dengan kondisi geometrk jalan adalah sebagai berikut :  Median jalan merupakan daerah yang memisahkan arus lalu lintas pada suatu segmen jalan.  Trotoar adalah bagian jalan yang disediakan untuk pejalan kaki.  Panjang jalan adalah panjang segmen jalan yang diamati sebagai daerah studi.  Jalur gerak yaitu bagian jalan yang direncanakan khusus untuk kendaraan bermotor yang membebani jalan tersebut.  Tipe jalan yaitu potongan melintang jalan ditentukan oleh adanya jumlah jalur dan arah pada suatu segmen jalan. Adapun jenis-jenis jalan meliputi : a. Jalan dua lajur satu arah 21 Sistem Kegiatan Sistem Jaringan Sistem Pergerakan Transportasi Traffic Sistem Kelembagaan Gambar 2.2 Keterkaitan antar Subsistem Transportasi Tamin, 2000 8 b. Jalan dua lajur dua arah tak terbagi 22 UD c. Jalan empat lajur dua arah terbagi 42 D d. Jalan enam lajur dua arah terbagi Jumlah lajur ditentukan dari marka lajur atau dari lebar efektif jalur We untuk segmen jalan. Jumlah lajur suatu jalan dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Jumlah Lajur Lebar jalur efektif m Jumlah lajur 5-10,5 2 10,6-16 4 Sumber : Depertemen Pekerjaan Umum 1997  Lebar jalur yaitu lebar jalur jalan yang dilewati arus lalu lintas dan tidak termasuk bahu.  Lebar jalur efektif adalah lebar rata-rata yang tersedia pada pergerakan lalu lintas setelah dikurangi parkir tepi jalan sementara yang menghalangi jalan.  Lebar bahu merupakan lebar bahu sisi jalur jalan yang disediakan untuk kendaraan berhenti sementara, pejalan kaki dan kendaraan yang bergerak lambat.  Lebar bahu efektif merupakan lebar bahu yang tersedia setelah dikurangi oleh adanya penghalang pohon, toko dan bangunan penghalang lainnya.  Kereb adalah batas antara jalur lalu-lintas dan trotoar berpengaruh terhadap dampak hambatan samping pada kapasitas dan kecepatan. Kapasitas jalan dengan kereb lebih kecil dari jalan dengan bahu. Selanjutnya kapasitas berkurang jika terdapat penghalang tetap dekat tepi jalur lalu-lintas, tergantung apakah jalan mempunyai kereb atau bahu.