38
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Alat pengumpul data dalam penelitian ini berbentuk kuesioner yang disusun oleh peneliti menggunakan teknik penyusunan skala likert. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
Sugiyono, 2013.
Item-item dalam kuesioner ini dibuat berdasarkan 2 gejala kecemasan yaitu fisik, dan psikis menurut Jeffrey 2005 yang dibagi ke dalam 2
pernyataan, yaitu: pernyataan positif
favourable
dan pernyataan negatif
unfavourable
yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur Sugiyono, 2013. Pernyataan positif
favourable
merupakan konsep perilaku yang sesuai atau menggambarkan suatu keadaan cemas yang dirasakan siswa sebelum menghadapi ujian
nasional. Sedangkan pernyataan negatif
unfavourable
yaitu konsep perilaku yang tidak sesuaitidak menggambarkan suatu keadaan cemas yang dirasakan
siswa sebelum menghadapi ujian nasional. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk model
skala likert dengan menggunakan 4 pilihan jawaban, yaitu Selalu SL, Sering SR, Kadang-kadang KDG, dan Tidak Pernah TP. Bila banyak jawaban
Selalu SL artinya gejala kecemasan yang dialami sangat tinggi. Bila banyak jawaban Sering SR artinya gejala kecemasan yang dialami tinggi. Bila
banyak jawaban Kadang-kadang KDG artinya gejala kecemasan yang dialami sedang. Bila banyak jawaban Tidak Pernah TP artinya gejala
39
kecemasan yang dialami rendah. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial Sugiyono, 2013. Norma skoring yang dikenakan dalam pengolahan data yang dihasilkan instrumen ini ditentukan sebagai berikut:
Tabel 1 Norma Skoring Inventori Gejala Kecemasan
Alternatif Jawaban Skor Favourable
Skor Unfavourable
Selalu SL 4
1 Sering SR
3 2
Kadang-kadang KDG 2
3 Tidak Pernah TP
1 4
Responden diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang terdapat pada kuesionerinventori gejala kecemasan dengan memilih salah satu
alternatif jawaban yang telah disediakan dengan cara memberi tanda centang √. Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden pada
masing-masing item. Dengan demikian dapat diketahui tingkat gejala kecemasan pada subjek penelitian ini. Semakin tinggi jumlah skor yang
diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat gejala kecemasan. Sebaliknya, semakin rendah jumlah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula
tingkat gejala kecemasan.
40
Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Gejala Kecemasan Sebelum Menghadapi Ujian
Nasional pada Siswa SMP Negeri 2 Cepu Tahun Ajaran 20162017
No Gejala
Indikator Nomer Item
Fav Unfav
1. Fisik
a. Peningkatan detak jantung, keluar
keringat 1, 2
3, 5
b. Kepala pusing, sakit perut, nyeri, sering
buang air besar dan kecil. 4, 9, 12, 44, 47
8
c. Nafsu makan menurun, dan mudah lelah. 7, 10
2. Psikis
a. Perasaan akan adanya bahaya, pikiran
kacau, kurang percaya diri, dan kurang bertenaga.
11, 15, 36, 39, 41, 46, 50
17, 18, 45
b. Perasaan khawatir, rendah diri, tegang,
tidak bisa
konsentrasi, ketakutan,
kegelisahan. 6, 13, 14, 16, 21,
22, 23, 24, 32, 35, 37, 40, 48, 49
19, 20, 38
c. Sering berkeluh kesah, panik, tidur tidak
nyenyak, terancam, dan kebingungan. 25, 26, 43
30
d. Sering mengalami kesulitan, dan mudah
lupa 27, 28, 42
31
e. Menyontek, dan menyalahkan soalnya
sulit. 33, 34
29
Jumlah 38
12
41
D. Validitas dan Reliabilitas Instrumen