Data Sekunder Pertumbuhan Sepeda Motor MC Pertumbuhan Kendaraan Ringan LV

34 3.1 Prinsip Umum Metodologi untuk evaluasi simpang bersinyal menggunakan prinsip- prinsip yang terdapat dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997 dari rata-rata kinerja pada arus maksimum atau arus-arus besar mayor pada setiap simpangnya.

3.2 Jenis Data

Data-data yang dibutuhkan dalam kasus kali ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari survei lapangan, sedangkan data sekunder didapat dari instansi terkait dan data penelitian lainnya yang berhubungan dengan ruas jalan tersebut.

3.2.1 Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pengamatan di lokasi penelitian pada keempat simpang, yang meliputi: 1. Volume kendaraan yang melewati setiap lengan simpang, di mana dalam hal ini dilakukan pencatatan kendaraan berdasarkan jenis dan arah pergerakan. 2. Jumlah fase dan waktu sinyal pada masing-masing simpang. 3. Kondisi geometrik, pembagian jalur, dan jarak antar simpang.

3.2.2 Data Sekunder

35 Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa instansi terkait dan dari beberapa penelitian tentang ruas jalan yang distudi sebelumnya. Data-data sekunder tersebut berupa data geometrik jalan dan jarak antar simpang sebagai pembanding dengan hasil survei lapangan dan data jumlah penduduk kota.

3.3 Pengambilan Data Primer

Pengambilan data primer dilakukan dengan melakukan pencatatan dan pengamatan langsung dilapangan. Berikut diuraikan beberapa metode pengambilan data yang dibutuhkan.

3.3.1 Volume Kendaraan

Untuk mendapatkan volume kendaraan, diharapkan survei dilakukan dengan serentak pada semua simpang. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam survei volume kendaraan. 1. Waktu survei Hari yang diambil untuk melakukan survei adalah satu hari sibuk hari Senin 16 Agustus 2010. Dalam hal ini terdapat tiga pembagian waktu survei penelitian dalam sehari, perhitungan dilakukan per 15 menit yaitu: • Pagi 06.00-08.00 WIB • Siang 12.00-14.00 WIB • Sore 16.00-18.00 WIB 36 Dalam menentukan waktu survei, terdapat beberapa kondisi tertentu yang harus dihindari, yaitu: a. Libur, mogok kerja, pekan raya, kunjungan pejabat negara, dan acara khusus yang dapat mempengaruhi ruas jalan studi. b. Cuaca yang tidak normal. c. Halangan di jalan seperti kecelakaan dan perbaikan jalan.

3.4 Tahap Pembahasan

Analisis evaluasi dan pengolahan dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh, selanjutnya dikelompokkan sesuai dengan identifikasi jenis permasalahan sehingga diperoleh analisis pemecahan masalah yang efektif dan terarah. Tahap ini dilakukan analisis dan pengolahan data dari kinerja lalu lintas di persimpangan Jalan Raya Gedangan – Jalan Letnan Jenderal S. Parman – Jalan Raya Ketajen – Jalan KH. Mukmin Sidoarjo.

3.5 Prosedur Penelitian

Tahapan penelitian simpang bersinyal mulai dari awal hingga laporan hasil penelitian tugas akhir dapat disusun berdasarkan Flowchart berikut ini : 37 Gambar 3.1 Bagan Alur Proses Penelitian. Start Perumusan Masalah Survei Lokasi Survei Data Data Primer : ‐ Data Volume Lalu Lintas ‐ Data Waktu Siklus Data Sekunder : ‐ Data LHR ‐ Data Geometrik Jalan ‐ Data Jumlah Analisa Data Kesimpulan Dan Saran Finish 38

BAB IV ANALISA DATA PERENCANAAN

4.1 Analisa Regresi

Analisa regresi digunakan untuk mengetahui peramalan, dimana dalam permodelan tersebut ada dua buah variabel yaitu variabel dependent tidak bebas dan variabel independent bebas. Dalam tugas akhir ini menggunakan metode regresi linear untuk meramalkan pertumbuhan kendaraan bermotor dimasa mendatang. Adapun variabel yang digunakan adalah variabel dependent yaitu jumlah kendaraan bermotor dan variabel independent yaitu jumlah penduduk. Bentuk umum dari persamaan regresi linear adalah sebagai berikut: Keterangan: a dan b = Koefisien regresi 39 n = Jumlah data pengamatan x = Variabel bebas y = Variabel terikat r = Koefisien korelasi -1 r 1 Sumber :Pengantar Statistika Metode Aplikasi Peramalan Berikut ini adalah data jumlah penduduk dan jumlah kendaraan dari tahun terdahulu yang akan digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini: Tabel 4.1 Jumlah Kendaraan Bermotor di Sidoarjo. Jumlah kendaraan Jenis kendaraan 2005 2006 2007 2008 2009 Sepeda Motor MC 3744030 3931231 4127792 5410473 6680996 Kendaraan Ringan LV 737651 774533 813259 853291 895987 Kendaraan berat HV 483942 508139 533545 560222 588233 Sumber : Dispenda Jatim Tabel 4.2 Jumlah Kendaraan Tak Bermotor di Sidoarjo. Jumlah kendaraan Jenis kendaraan 2005 2006 2007 2008 2009 Kendaraan Tak Bermotor UM 3424 3596 3775 3963 4161 Sumber : Dispenda Jatim 40 Gambar 4.1 Grafik PertumbuhanKendaaan Kabupaten Sidoarjo. T abel 4.3 Data Jumla h Penduduk Kabupaten Sidoarjo. Sumber : BPS Sidoarjo Jatim Tahun Jumlah penduduk 2009 1.964.761 2008 1.801.187 2007 1.514.750 2006 1.480.578 2005 1.488.939 41 Gambar 4.2 Grafik Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Sidoarjo.

4.2 Perhitungan Regresi

4.2.1 Pertumbuhan Sepeda Motor MC

X Y No Tahun kendaraan X . Y X 2 Y 2 1 5 3.744.030 18.720.150 25 1.40177E+13 42 Tabel 4.4 Perhitungan Regresi Sepeda Motor. Dengan data-data perhitungan LHR tersebutdapat dibuat persamaan umum regresi linear adalah : Didapatkan persamaan y = 334834 + 735317,4 . X Tabel 4.5 Perkiraan Pertumbuhan Jumlah Sepeda Motor MC Sampai Tahun Rencana 2014. Sumber : Hasil Perhitungan 2 6 3.931.231 23.587.386 36 1.54467E+13 3 7 4.127.792 28.894.544 49 1.70386E+13 4 8 5.410.473 43.283.784 64 2.92732E+13 5 9 6.680.996 60.128.964 81 4.46357E+13 ∑ 35 23.894522 174.614.828 255 1.20412E+14 X Y Tahun Kendaraan 2010 7.688.004 2011 8.423.321 2012 9.158.638 2013 9.893.955 2014 10.629.272 43 Dari tabel 4.5 didapatkan jumlah sepeda motor pada tahun 2014 adalah sebesar 10. 629.272. Gambar 4.3 Grafik Perkiraan Pertumbuhan Jumlah Sepeda Motor MC Sampai Tahun Rencana 2014. Untuk mengetahui prosentase pertumbuhan maka menggunakan rumus : Dimana : F = Jumlah sepeda motor tahun rencana 44 P = Jumlah sepeda motor tahun existing n = Jumlah tahun yang direncanakan i = Faktor pertumbuhan Maka prosentase pertumbuhan sepeda motor untuk 5 tahun kedepan adalah : 10629272 = 7688004 1 + i 5 

4.2.2 Pertumbuhan Kendaraan Ringan LV

Tabel 4.6 Perhitungan Regresi Kendaraan Ringan. X Y No Tahun kendaraan X . Y X 2 Y 2 1 5 737.651 3.688.255 25 5.44128E+11 2 6 774.533 4.647.198 36 5.99901E+11 3 7 813.259 5.692.813 49 6.61390E+11 4 8 853.291 6.826.328 64 7.28105E+11 5 9 895.987 8.063.883 81 8.02792E+11 ∑ 35 4.074.721 28.918.477 255 3.33631E+12 45 Dengan data-data perhitungan LHR tersebut dapat dibuat persamaan umum regresi linear adalah : Didapatkan persamaan y = 538143.2+ 39543 . X Tabel 4.7 Perkiraan Pertumbuhan Kendraan Ringan LV Sampai Tahun Rencana 2014. Sumber : Hasil Perhitungan X Y Tahun Kendaraan 2010 933.573 2011 973.116 2012 1.012.659 2013 1.052.202 2014 1.091.745 46 Dari tabel 4.7 didapatkan jumlah kendaraan ringan pada tahun 2014 adalah sebesar 1.091.745 Gambar 4.4 Grafik Perkiraan Pertumbuhan Jumlah Kendaraan Ringan LV Sampai Tahun Rencana 2014. Untuk mengetahui prosentase pertumbuhan maka menggunakan rumus : Dimana : F = Jumlah kendaraan ringan tahun rencana P = Jumlah kendaraan ringan tahun existing 47 n = Jumlah tahun yang direncanakan i = Faktor pertumbuhan Maka prosentase pertumbuhan kendaraan ringan untuk 5 tahun kedepan adalah 1091745 = 933573 1 + i 5 

4.2.3 Pertumbuhan Kendaraan Berat HV