54
keluarga adalah salah satu nilai yang terus dipertahankan oleh generasi ketiga dari sang pendiri.
Untuk memenuhi permintaan pasar akan produk-produk makanan yang terus tumbuh, PT. Tiga Pilar Sejahtera didirikan pada tahun 1992 dan
menjadi perusahaan publik pada 2003. TPS-Food selalu menekankan pentingnya produk yang berkualitas dan memberikan nilai tambah kepada
konsumen. Berbekal pengalaman yang panjang, tradisi, serta loyalitas konsumen; TPS-Food berhasil meraih posisi sebagai produsen mi kering
dan bihun terdepan di pasar Indonesia. Komitmen TPS-Food untuk menghasilkan produk yang terbaik,
diterima oleh pasar, dan berkualitas tinggi dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2002, HACCP, dan sertifikasi Halal.
4.2. Penyajian Data
4.2.1. Variabel
Profitabilitas X
1
, Likuiditas X
2
, Ukuran Perusahaan X
3
, Risiko Bisnis X
4
, Growth Opportunity X
5
dan Struktur Modal Y
Berikut ini tabel penyajian data untuk variabel Profitabilitas X
1
, Likuiditas X
2
, Ukuran Perusahaan X
3
, Risiko Bisnis X
4
, Growth Opportunity X
5
dan Struktur Modal Y :
55
Tabel 4.1. Rekapitulasi Data
No. Nama Perusahaan Tahun
SM PR
LK UP
RB GO
1 PT. Ades Waters Indonesia
Tbk. 2003 1,13 -0,080 0,366 11,283 3,359 13047745169
2004 4,89 -1,449 0,422 11,010 3,318 23165566448 2005 -3,39 -0,560 0,218 11,322 3,365 18369157873
2006 -2,08 -0,554 0,117 11,368 3,372 20165468483 2007 1,66 -0,821 2,163 11,267 3,357 23736225374
2008 2,56 -0,171 3,308 11,252 3,354 4784070848
2 PT. Delta Djakarta Tbk.
2003 0,22 0,188 5,071 11,470 3,387 2711537190 2004 0,28 0,198 4,135 11,463 3,386 8959396675
2005 0,32 0,241 3,694 11,516 3,394 12348741031 2006 0,32 0,216 3,805 11,448 3,384 9488558046
2007 0,29 0,109 4,173 11,788 3,433 10404563699 2008 0,33 0,195 3,789 11,781 3,432 18387600277
3 PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk. 2003 2,74 1,970 1,909 11,719 3,423 51702368704
2004 2,74 1,286 1,479 11,827 3,439 134827932114 2005 2,43 0,581 1,470 11,865 3,445 66492697035
2006 2,25 1,524 1,168 11,901 3,450 189236215802 2007 3,13 2,290 0,916 11,950 3,457 318814523083
2008 3,66 2,591 0,898 12,002 3,464 406024138155
4 PT. Mayora Indah Tbk.
2003 0,60 0,337 9,817 11,566 3,401 5199910863 2004 0,47 0,276 5,107 11,658 3,414 19630035843
2005 0,63 0,126 3,537 11,731 3,425 10554308844 2006 0,60 0,245 3,909 11,761 3,430 22136670724
2007 0,73 0,354 1,878 11,773 3,431 32769617494 2008 1,32 0,392 2,189 11,844 3,442 42802467351
5 PT. Sekar
Laut Tbk
2003 -0,33 0,001 0,249 13,185 3,631 326146857
2004 -0,30 -0,003 0,249 13,195 3,633 6860927469 2005 4,45 0,006 1,417 13,170 3,629 14354677861
2006 3,03 0,000 1,742 13,214 3,635 741368039
2007 0,90 0,000 1,531 13,473 3,671 322682614
2008 1,00 0,000 1,705 13,598 3,687 1150594660 6
PT. Siantar Top Tbk 2003 0,68 0,036 1,427 12,109 3,480 3275205329
2004 0,48 0,032 1,979 12,107 3,480 6384433689 2005 0,45 0,010 2,152 12,164 3,488 2352528916
2006 0,36 0,014 2,692 12,191 3,492 3281069894 2007 0,44 0,012 1,769 12,277 3,504 3632146182
2008 0,72 0,001 1,226 12,466 3,531
574350988
7 PT. Tiga Pilar Sejahtera
Food Tbk 2003 2,58 -0,002 1,196 11,684 3,418 2612506411
2004 2,92 0,005 1,014 11,747 3,427 467644430
2005 2,76 0,000 0,817 11,760 3,429 19538925
2006 2,82 0,002 1,081 11,786 3,433 186636166
2007 1,26 0,061 0,907 11,794 3,434 5938094302 2008 1,60 0,056 0,885 11,974 3,460 8273326168
Sumber: lampiran 1-6 Dari data profitabilitas perusahaan food and beverage dapat
diketahui bahwa peningkatan profitabilitas perusahaan terbesar terjadi
56
pada perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2005 yaitu sebesar 0,58 menjadi sebesar 1,52 pada tahun 2006.
Sedangkan penurunan nilai profitabilitas terbesar terjadi pada PT.Indofood Sukses Makmur Tbk dari sebelumnya tahun 2004 sebesar 1,29 menjadi
0,58 pada tahun 2005. Penurunan Profitabilitas ratio menunjukkan bahwa nilai EBIT
terhadap total aktiva mengalami penurunan. Profitabilitas menunjukkan earning before interst tax EBIT dengan total aktiva. Makin tinggi
Profitabilitas ratio, makin besar harapan investor untuk meraih keuntungan berupa pendapatan investasi atas saham yang berarti pula
bahwa nilai perusahaan itu makin tinggi dan sebaliknya.
Dari data Likuiditas perusahaan Food and Beverage dapat diketahui bahwa peningkatan nilai Likuiditas terbesar terjadi pada
perusahaan PT. Ades Water Indonesia Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2006 yaitu sebesar 0,12 menjadi sebesar 2,16 pada tahun 2007.
Sedangkan penurunan Likuiditas terbesar terjadi pada PT.Mayora Indah Tbk dari sebelumnya tahun 2003 sebesar 9,82 menjadi 5,11 pada
tahun 2004. Penurunan Likuiditas menunjukkan bahwa nilai aktiva lancar dan
hutang lancar mengalami penurunan. Likuiditas menunjukkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Makin tinggi Likuiditas, makin besar harapan
investor untuk meraih keuntungan berupa pendapatan investasi atas saham yang berarti pula bahwa nilai perusahaan itu makin tinggi dan sebaliknya.
Dari data Ukuran Perusahaan perusahaan food and beverage dapat diketahui bahwa peningkatan nilai Ukuran Perusahaan terbesar terjadi
pada perusahaan PT. Delta Djakarta Tbk dari tahun sebelumnya tahun
57
2006 yaitu sebesar 11,45 menjadi sebesar 11,79 pada tahun 2007. Peningkatan Ukuran Perusahaan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
yang diukur dengan logaritma natural dari total aktiva mengalami peningkatan.
Sedangkan penurunan Ukuran Perusahaan terbesar terjadi pada PT. Ades Water Indonesia Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2003 yaitu
sebesar 11,28 menjadi sebesar 11,01 pada tahun 2004. Penurunan nilai ukuran perusahaan tersebut menunjukkan bahwa
persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari total aktiva yang diperoleh perusahaan juga ikut menurun. Peningkatan dan penurunan pada
nilai ukuran perusahaan dimungkinkan karena tingkat biaya, termasuk bunga dan pajak semakin besar. Semakin besar rasio ini semakin baik
karena dianggap kemampuan perusahaan dalam kepemilikan asset yang dimiliki oleh perusahan.
Dari data Risiko Bisnis perusahaan food and beverage dapat diketahui bahwa peningkatan nilai Risiko Bisnis terbesar terjadi pada
perusahaan PT. Sekar Laut Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2003 yaitu
sebesar 8,513 menjadi sebesar 9,836 pada tahun 2004. Peningkatan Risiko Bisnis menunjukkan bahwa nilai EBIT mengalami peningkatan.
Sedangkan penurunan risiko bisnis terbesar terjadi pada PT. Sekar Laut
Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2005 yaitu sebesar 10,157 menjadi sebesar 8,870 pada tahun 2006.
Penurunan resiko bisnis menunjukkan pendapatan yang dihasilkan
oleh perusahaan berdasarkan pada total asset perusahaan juga mengalami
58
penurunan. Semakin tinggi nilai resiko bisnis akan semakin baik karena
posisi modal pemilik perusahaan akan semakin kuat, atau rentabilitas modal sendiri yang semakin baik, sehingga para investor percaya bahwa
dikemudian hari perusahaan akan dapat memberikan keuntungan yang lebih besar, akibatnya harga saham dapat naik di pasar modal, demikian
juga keadaan sebaliknya Dari data Growth Opportunity perusahaan food and beverage dapat
diketahui bahwa peningkatan nilai Likuiditas terbesar terjadi pada perusahaan PT.
Ades Water Indonesia Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2003 yaitu sebesar 405,6383205845 menjadi sebesar 3301,2381668800
pada tahun 2004. Peningkatan Growth Opportunity menunjukkan bahwa kemampuan per lembar saham menghasilkan laba mengalami peningkatan.
Sedangkan penurunan Growth Opportunity terbesar terjadi pada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2007 yaitu sebesar 2727,7602023628 menjadi sebesar 813,7417163525 pada
tahun 2008. Peningkatan dan penurunan pada Grow Opportunity menunjukkan perbandingan laba dari berbagai satuan usaha yang berbeda
dan untuk membandingkan laba satu-satuan dari waktu ke waktu manakala terjadi perubahan dalam struktur modal.
Dari data struktur modal perusahaan food and beverage dapat diketahui bahwa peningkatan harga saham terbesar terjadi pada
perusahaan PT. Sekar laut Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2004 yaitu
sebesar Rp. -0,30 menjadi sebesar Rp. 4,45 pada tahun 2005. Peningkatan nilai struktur modal perusahaan menunjukkan bahwa nilai jumlah hutang
jangka panjang dan modal sendiri meningkat. Sedangkan penurunan
59
struktur modal terbesar terjadi pada PT. Ades Water Indonesia Tbk dari
tahun sebelumnya tahun 2004 yaitu sebesar 4,89 menjadi sebesar -3,39
pada tahun 2005. Penurunan struktur modal menunjukkan bahwa nilai jumlah hutang jangka panjang dan modal sendiri mengalami penurunan.
Struktur modal menunjukkan perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Makin tinggi struktur modal, makin besar
harapan investor untuk menanamkan modal pada perusahan yang struktur modalnya meningkat tiap tahun.
4.3. Analisis Data