35
sebagai sesuatu yang penting. Keinginan untuk terlibat dalam sebuah partai politik pada pemilih jenis ini sangat kurang, karena ikatan ideologis mereka memang
rendah sekali. Mereka juga kurang memedulikan ‘platform’ dan kebijakan sebuah partai politik. Kalaupun berpartisipasi dalam pemungutan suara, biasanya mereka
melakukannya secara acak atau random. Mereka berkeyakinan bahwa siapapun dan partai apapun yang memenangkan pemilu tidak akan bisa membawa bangsa
ke arah perbaikan yang mereka harapkan. Selain itu, mereka tidak memiliki ikatan emosional dengan sebuah partai politik atau seorang kontestan.
1.4.3. Pemilihan Umum Kepala Daerah
Otonomi daerah adalah wewenang untuk mengatur rumah tangga daerah yang melekat baik pada Negara kesatuan maupun pada Negara federasi.
21
Otonomi daerah adalah implementasi dari prinsip desentralisasi pemerintahan dan dekonsentrasi dari kekuasaan.
Hakikat otonomi daerah adalah desentralisasi atau proses pendemokratisasian
pemerintahandengan keterlibatan langsung masyarakat melalui pendekatan lembaga perwakilan sebagai personifikasi dalam Undang-Undang no. 32 tahun
2004 tentang pemerintahan daerah pada pasal 1 ayat 5 yakni “otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan”.
22
21
DR.J.Kaloh, Mencari Bentuk Otonomi Daerah, Rineka Cipta, Jakarta, 2002 Hal. 3
22
Hendarmin Danadireksa, Arsitektur Konstitusi Demokrasi, Bandung, Fokus Media, 2007 hal.189
Daerah memiliki wewenang
Universitas Sumatera Utara
36
melakukan pengolahan wilayah baik melalui penerbitan kebijakan daerah seperti peraturan daerah seperti mengatur dan menjalankan proses pemilihan umum
kepala daerahnya Pemilukada, karena salah satu tujuan dari otonomi daerah menurut Undang-Undang no.32 tahun 2004 adalah meningkatkan partisipasi dan
menyalurakan aspirasi masyarakat didalam politik, salah satunya melalui proses pemilukada secara langsung.
Pemilihan umum merupakan sarana bagi rakyat untuk menyalurkan aspirasinya dalam menentukan wakil- wakilnya baik di lembaga legislatif maupun
eksekutif, juga merupakan sarana ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan politik.Demokrasi Indonesia mengalami perubahan signifikan pasca runtuhnya
orde baru. Kehidupan berdemokrasi menjadi lebih baik, rakyat dapat dengan bebas menyalurkan pendapat dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik yang
sangat dibatasi pada orde baru. Kelahiran pemilihan kepala daerah secara langsung merupakan salah satu
kemajuan dari proses demokrasi dan merupakan salah satu bentuk implementasi otonomi daerah di Indonesia. Melalui pemilihan kepala daerah secara langsung
berarti mengembalikan hak-hak dasar masyarakat di daerah untuk menentukan kepala daerah maupun wakil kepala daerah yang mereka kehendaki.Pemilihan
kepala daerah langsung juga merupakan salah satu bentuk penghormatan terhadap kedaulatan rakyat, karena melalui pemilihan kepala daerah langsung ini
menandakan terbukanya ruang yang cukup agar rakyat bebas memilih pemimpinnya.
Universitas Sumatera Utara
37
Proses pemilihan kepala daerah di laksanakan melalui beberapa tahapan. Dimulai dari tahap pendaftaran, penyaringan, penetapan pasangan calon, rapat
paripurna khusus, pengiriman berkas pemilihan, pengesahan dan pelantikan. Dalam rangka penyelenggaraan otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab,
kepala daerah dan wakil kepala daerah memiliki peranan yang sangat penting dibidang penyelenggaraan pemerintahan, pengembangan dan pelayanan
masyarakat dan bertanggung jawab sepenuhnya tentang jalannya pemerintahan daerah.
23
Berdasarkan perkembangan hukum dan politik untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang lebih efektif dan akuntabel sesuai
dengan aspirasi masyarakat, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah perlu dilakukan secara lebih terbuka dengan melibatkan partisipasi masyarakat,
Oleh karena itu penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, perlu dilakukan perubahan dengan memberikan Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah diterapkan prinsip
demokrasi. Sesuai dengan Pasal 18 ayat 4 UUD 1945, kepala daerah dipilih secara demokratis, Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, diatur mengenai pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dipilih secara langsung oleh rakyat yang diajukan oleh partai politik
atau gabungan partai politik.
23
Deddy Supriady Bratakusuma dan Dadang Solihid. Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2002. Hal. 61
Universitas Sumatera Utara
38
kesempatan bagi calon perseorangan untuk ikut serta dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Dalam kaitannya dengan Pemilukada Medan 2010, menurut Undang- undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tentang Pemerintahan Daerah. Bahwa dalam rangka mewujudkan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan agar mampu melahirkan kepemimpinan daerah yang efektif dengan memperhatikan prinsip demokrasi,
persamaan, keadilan, dan kepastian hukum dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia bahwa untuk mewujudkan kepemimpinan daerah yang
demokratis yang memperhatikan prinsip persamaan dan keadilan,
penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah memberikan kesempatan yang sama kepada setiap warga negara yang memenuhi persyaratan sesuai
dengan perundang- undangan.
1.5. Metodologi Penelitian
1.5.1. Jenis Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Dimana penulis akan menggambarkan dan melukiskan subjek
ataupun objek yang diamati dan tentu saja sesuai dengan fakta-fakta yang terlihat di lapangan selama dalam melakukan penelitian. Akan dipaparkan juga di
Universitas Sumatera Utara