Motivasi Belajar Landasan Teori

13 13 diharapkan. Langkah-langkah tersebut meliputi menentukan topik pembelajaran yang dapat dipelajari sendiri oleh peserta didik, memilih atau mengembangkan aktivitas kelas yang sesuai dengan topik pembelajaran, mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah, mengevaluasi setiap proses pembelajaran yang berlangsung.

1. Motivasi Belajar

Menurut Suprijono 2009 motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah dan kegigihan perilaku. Winkel 2008 mengemukakan pula bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin keberlangsungan belajar demi mencapai satu tujuan. Sardiman 2011 mengemukakan ada 2 macam motivasi yaitu: a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik merupakan energi yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Bila seorang siswa memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya, maka ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Motivasi instrinsik sangat diperlukan dalam aktivitas belajar, terutama jika yang dilakukan adalah belajar sendiri. Seorang yang tidak memiliki motivasi instrinsik sulit sekali untuk melakukan aktivitas belajar secara 14 14 terus menerus, sebaliknya seorang yang memiliki motivasi instrinsik akan selalu ingin melakukan aktivitas belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh keinginan positif, bahwa pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan kini dan masa yang akan datang. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah energi yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar untuk melakukan sesuatu. Motivasi belajar dikatakan motivasi ekstrinsik bila siswa menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor-faktor situasi belajar. Siswa belajar karena hendak mencapai tujuan tertentu yang terletak diluar hal yang dipelajarinya, contohnya siswa termotivasi untuk belajar karena ingin mendapat nilai yang baik di sekolah. Jadi motivasi belajar adalah dorongan pada individu yang memberikan semangat untuk melakukan kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan. Motivasi dapat berasal dari dalam diri individu motivasi intrinsik maupun dari luar individu motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik maupun ekstrinsik penting bagi peserta didik karena dengan adanya motivasi yang timbul baik dari dalam diri maupun motivasi dari luar diri peserta didik membuat peserta didik lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas belajar. 15 15 Oemar Hamalik 2011 menyatakan fungsi motivasi belajar meliputi: a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan diselesaikan. Sejalan dengan Oemar Hamalik, Suprijono 2009 juga mengemukan fungsi motivasi, yaitu: a. Mendorong peserta didik berbuat. Motivasi sebagai pendorong atau motor dari setiap kegiatan belajar. b. Menentukan arah kegiatan pembelajaran yakni ke arah tujuan belajar yang hendak dicapai. Motivasi belajar memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran. c. Menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatan- kegiatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran dengan menyeleksi kegiatan-kegiatan yang tidak menunjang bagi pencapaian tujuan tersebut. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi memiliki fungsi sebagai pendorong bagi peserta didik untuk belajar, 16 16 motivasi sebagai pengarah peserta didik untuk mencapai tujuan belajar, motivasi sebagai pengerak dan penyeleksi kegiatan-kegiatan yang menunjang dalam pencapaian tujuan peserta didik. Peserta didik yang termotivasi tentunya memiliki ciri-ciri dan indikator yang memperlihatkan motivasi tersebut menurut Hamzah B. Uno dalam Suprijono, 2009 indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebegai berikut: a. Adanya hasrat dan keinganan berhasil. b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan. d. Adanya penghargaan dalam belajar. e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik. Sardiman 2011 berpendapat motivasi yang ada di dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah terhenti sebelum selesai b. Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. d. Lebih senang bekerja mandiri e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin. 17 17 f. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Jadi seseorang yang termotivasi akan memiliki minat dan keinginan untuk berhasil sehingga tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan, selalu terdorong untuk belajar baik dalam mengerjakan tugas atau dengan mencari permasalahan yang lebih sulit untuk dipecahkan, memliki keyakinan yang teguh karena memiliki cita- cita besar yang harus dicapai, senang mencari kegiatan yang menarik dalam belajar karena mudah bosan pada kegiatan-kegiatan yang rutin.

2. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW PADA KOMPETENSI DASAR PERSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI DI

1 14 253

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 1 23

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TREFFINGER DAN CIRCUIT LEARNING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT.

0 0 6

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 0 8

Efekivitas penerapan model pembelajaran multi level learning ditinjau dari keterlaksanaan model pembelajaran, motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Ngaglik pada pokok bahasan persamaan lingkaran

0 1 237

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016 (Sub Pokok Bahasan Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan).

0 0 19

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI KELAS XI-IPA SMA SE-KABUPATEN KUDUS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | K

0 0 11

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ARIAS TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMA NEGERI 1 ANGGERAJA EVA SOHRIATI

0 0 10

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI METAKOGNISI PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMAN 9 PINRANG

0 0 96

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP MOTIVASI BELAJAR, AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN JARINGAN HEWAN KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PATTALASSANG

0 2 198