Analisis Pemahaman Siswa terhadap Morfologi Kategori Verba Jita Berpasangan

a. Mengkaji kemampuan mahasiswa Jurusan Sastra Jepang Unpad dalam memahami verba Jita berpasangan b. Mendeskripsikan gambaran kemahiran mahasiswa tersebut dalam memaknai struktur sintaksis yang menggunakan partikel sebagai penanda kasus ataupun kemahiran siswa dalam memaknai kategori verba dari segi gramatikalnya.

3. KONTRIBUSI PENELITIAN

Secara praktis dan institusional, penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang sangat berharga baik itu untuk siswa dalam perbaikan cara belajar bahasa Jepang pada umumnya, maupun untuk pengajar dalam peningkatan efektivitas pengajarannya. Dengan demikian, kemampuan mahasiswa dapat lebih dioptimalkan. Di dalam pengajaran Tata bahasa ‘Bunpo’ dalam Bahasa Jepang, untuk pemahaman verba Jita berpasangan, pengajar agak sulit mengevaluasi pemahaman dalam struktur kalimat, baik itu level dasar, level menengah maupun level atas. Di dalam Ujian Kemampuan Bahasa Jepang UKBJ pun tidak ada tes khusus untuk pemahaman struktur kalimat ini secara mendetail . Dalam penelitian ini sedikitnya dapat membantu pengajar Tata Bahasa untuk memperoleh data siswa dalam segi pemahamannya, sehingga pengajar dapat lebih mengoptimalkan dalam pengajaran sehingga pemahaman siswa terhadap verba Jita yang berpasangan ini pun menjadi lebih meningkat.

4. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif sinkronis. Dalam kaitan ini , Hasil penilaian pemahaman siswa semester V dibandingkan dengan pemahaman siswa semester VII dan penganalisisan data tidak bersifat menilai evaluatif. Pengumpulan data dilakukan melalui evaluasi hasil angket jawaban siswa semester 5 yang diperbandingkan dengan hasil angket siswa semester 7. Jumlah siswa semester 5 sebanyak 50 orang dan siswa semester 7 sebanyak 64 orang yang dilaksanakan pada tanggal 19-20 September 2009, akan disertakan pula dengan angket yang sudah dikeluarkan pada tanggal yang sama. Analisis data dilaksanakan secara kualitatif dan kuantitatif, dengan menghitung frekuensi dan membuat tabulasi silang.

5. HASIL PEMBAHASAN

5.1 Analisis Pemahaman Siswa terhadap Morfologi Kategori Verba Jita Berpasangan

Dalam menganalisis angket pemahaman siswa terhadap verba Jita berpasangan ini, terbagi ke dalam dua kelompok soal verba. Soal pertama berkaitan erat dengan morfologi kategori verba, dan soal kedua berkaitan dengan perilaku sintaksis dan perilaku semantis. Dalam memudahkan menganalisis soal pertama, yakni dari 50 soal ini dapat dikelompokkan berdasarkan kategori verba yang dilekati sufiks つaru, つeru, , つu, つosu, つasu, dan つ su. Teori mengenai verba Jita berpasangan ini digunakan teori dari Sakuma 1936:137, yang diperbaharui oleh Ootsuki 2007:117 seperti yang tergambar dalam diagram berikut ini, Secara praktis 50 soal kelompok pertama ini terbagi kedalam 7 kelompok yakni : Kelompok I : perubahan bentuk transitifintransitif; Dari bentuk つつつeru Kelompok II: perubahan bentuk transitifintransitif; Dari bentuk つ suつreru Kelompok III: perubahan bentuk transitifintransitif; Dari bentuk つ suつru Kelompok IV: perubahan bentuk transitifintransitif; Dari bentuk つ uつreru Kelompok V : perubahan bentuk intransitiftransitif; Dari bentuk つ aruつeru Kelompok VI: perubahan bentuk intransitiftransitif; Dari bentuk つ uつeru Kelompok VII : perubahan bentuk intransitiftransitif; Dari bentuk つ uつosu Kelompok I : perubahan bentuk transitifintransitif; Dari bentuk つつつeru Contoh untuk perubahan bentuk ini misalnya pada kata yaku ‘membakar’  yakeru ‘terbakar’;Kiru ‘memotong’ Kireru ‘terpotong’ dan lain-lain. Dari tabel kelompok I ini dapat terlihat bahwa faktor kesalahan siswa dalam menjawab sangat besar terutama pada soal no 1 yaku つ つ yang menjawab benar hanya 28,9; pada soal no 15 hodoku つ yang menjawab benarpun hanya 21,9. Faktor kesalahan siswa yang cukup besar ini, adanya kecenderungan siswa yang menyamakan verba yang bersufiks つ u adalah verba intransitif. Verba intransitif yang sudah sering siswa pelajari misalnya: tsuku ‘terkena’; hataraku ‘bekerja’; tatsu ‘berdiri’; atau narabu ‘berderet’. Namun untuk jawaban pada soal no 7 kecenderungan siswa menjawab benar mencapai 61,4. Hal ini dimungkinkan dikarenakan verba ini sering muncul pada pelajaran di kelas. Tabel.1. Dari bentuk [つつつeru] No Soal Perubahan Bentuk つつつつ transitifintransitif Presentase Jawaban Mahasiswa Smtr V SmtrつVII total 1. つ つつつ eru 32 26,6 28,9 ~i~ ~osu ~aru ~u ~asu ~su ~eru つつ つ 7. つ つつ つ つつつ reru 68 56,3 61,4 10. つ つつつ つ つつつ reru 22 43,8 34,2 11. つ つつつ つ つつつ reru 44 46,9 45,6 15. つつ つつ つ つつつ eru 18 25 21,9 Kelompok II: perubahan bentuk transitifintransitif; Dari bentuk つsuつreru Contoh yang paling banyak digunakan dalam buku pegangan siswa adalah kata yogosu ‘kotor’  yogoreru ‘kotor’; kowasu ‘merusakkan’kowareru ‘rusak’, sehingga jawaban siswa yang benar mencapai persentase 41,2 dan 42,1 sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan verba yang belum siswa kenal dengan baik. Misal untuk kata kakusu ‘menyembunyikan’ persentase kebenaran jawaban siswa hanya 28,9. Tabel.2. Dari bentuk つsuつreru No Soal Perubahan Bentuk つつつつ transitifintransitif Presentase Jawaban Mahasiswa Smtr V SmtrつVII total 5. つつ つつ つつつ つ suつreru 36 23,4 28,9 28. つつつつ つ つ suつreru 32 48,4 41,2 37. つつ つつ つ つ suつreru 52 34,4 42,1 49. つつ つつつ つ つ suつreru 26 35,9 31,6 Kelompok III: perubahan bentuk transitifintransitif; Dari bentuk つsuつru Pada tabel.3. di bawah ini memberikan gambaran kemampuan jawaban yang benar bagi siswa semester V presentasenya lebih tinggi dibandingkan jawaban yang benar bagi siswa semester VII. Penyebab yang utama adalah kemungkinan siswa semester VII melupakan aturan perubahan kategori verba tersebut. Patut difahami pula pada verba transitif fuyasu ‘menambahkan’, serta verba intransitifnya adalah fueru ‘bertambah’ , bagi siswa semester VII presentasenya lebih tinggi. Hal ini ada kecenderungan perbendahaaran kata yang dimiliki siswa semester 7 sudah bertambah, akan tetapi melupakan aturan dasar yang sudah dipelajari di semester sebelumnya. Tabel.3. [Dari bentuk つsuつru] No Soal Perubahan Bentuk つつつつ transitifintransitif Presentase Jawaban Mahasiswa Smtr V SmtrつVII total 12. つ つつつ つ つ suつru 42 54,7 49,1 24. つ つつ つつつ つ suつru 60 64,1 62,3 44. つつ つつ つつつ つ suつru 64 59,4 61,4 47. つつ つつ つ つ suつru 60 64,1 62,3 Kelompok IV: perubahan bentuk transitifintransitif; Dari bentuk つuつreruつiruつaru Pemahaman siswa semester V dan semester VII terhadap kategori verba kelompok IV ini, pada soal 11,dan 20 presentase jawaban yang benar mencapai 52,6 dan 70,2. Bahkan pada kategori verba ini jawaban benar siswa semester VII lebih tinggi dibandingkan dengan semester V. Hal ini ada kecenderungan siswa semester VII sudah kerap menggunakan verba-verba tersebut. Namun bila melihat soal 46 presentase kebenaran jawaban siswa semester V dan VII sangat rendah yakni hanya mencapai 28,9 . Hal ini kemungkinan jarang menemukan verba Jita berpasangan yang bersufiks [つmu][ つaru]. Tabel.4.[ Dari bentuk つuつreruつiruつaru] No Soal Perubahan Bentuk つつつつ transitifintransitif Presentase Jawaban Mahasiswa Smtr V SmtrつVII total 11. つ つつつつ つ つ uつreru 52 53,1 52,6 13. つ つつつ つつつ つ uつreru 44 46,9 45,6 20. つ つつつ つ つ uつiru 70 70,3 70,2 46. つつ つつ つ つ uつaru 22 34,4 28,9 Kelompok V : perubahan bentuk intransitiftransitif; Dari bentuk つaruつeru Jawaban benar siswa semester V dan semester VII pada kelompok ini mencapai presentase yang cukup tinggi berada diantara 70- 72 . Namun hanya pada no 31 yakni verba intransitif kuwawaru’bertambah’ dan verba transitif kuwaeru ‘menambahkan’ hanya mencapai 64. Hal ini dikarenakan kurang banyak diberikan pada pelajaran di kelas. Seperti yang telah diutarakan sebelumnya meskipun kategori verba ini sudah diberikan pada pelajaran ‘Bunpo’ di semester III- IV, namun siswa semester VII sangat kurang berlatih sehingga kecenderungan untuk lupa semakin besar. Tabel .V. Dari bentuk [つaruつeru] No Soal Perubahan Bentuk つつつつつつ intransitiftransitif Presentase Jawaban Mahasiswa Smtr V SmtrつVII total 3. つつ つつつ つ つ aruつeru 94 71,9 81,6 4. つ つつつ つ つ aruつeru 82 56,3 67,5 6. つ つつつ つ つ aruつeru 72 70,3 71,1 8. つ つつつ つ つ aruつeru 82 67,2 73,7 9. つつ つつつ つ つ aruつeru 86 65,6 74,6 16. つつつつ つ つ aruつeru 74 62,5 67,5 18. つつ つつつ つ つ aruつeru 76 65,6 70,2 19. つ つつつ つ つ aruつeru 76 57,8 65,8 23. つつ つつつ つ つ aruつeru 80 67,2 72,8 27. つつ つつつ つ つ aruつeru 84 65,6 73,7 31. つつ つつつ つ つ aruつeru 70 59,4 64 33. つ つつつ つ つ aruつeru 84 70,3 76,3 36. つ つつつつ つ つ aruつeru 74 57,8 64,9 40. つつ つつつ つ つ aruつeru 88 64,1 74,6 41. つつつつ つ つ aruつeru 70 64,1 66,7 No Soal Perubahan Bentuk つつつつつつ intransitiftransitif Presentase Jawaban Mahasiswa Smtr V Smtr VII T o t a l 42. つつ つつつ つ つ aruつeru 82 70,3 75,4 43. つ つつつ つつつ つ aruつeru 76 75 75,4 48. つつつ つつつ つ つ aruつeru 82 76,6 78,9 50. つ つつつ つ つ aruつeru 78 65, 6 71,1 Kelompok VI : perubahan bentuk intransitiftransitif; Dari bentuk つuつeru Tabel.5.yang memunculkan hasil presentase jawaban siswa yang benar tidak begitu berbeda dengan presentase jawaban siswa pada tabel.4. yakni rata-rata mencapai angka 74,2 . Demikian pula hasil jawaban siswa semester V jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jawaban siswa semester VII. Katagori verba pada soal 22 dan soal 34 yakni verba intransitif katazuku ‘teratur’ dan pada verba transitif todokeru ‘mengantarkan’ masing-masing sama hanya mencapai presentase 67,5. Tabel.6.[ Dari bentuk つaruつ eru] No Soal Perubahan Bentuk つつつつつつ intransitiftransitif Presentase Jawaban Mahasiswa Smtr V SmtrつVII Total 2. つつ つつつ つ つ uつeru 94 65,6 78,1 22. つつつ ”つ つ つ uつeru 72 64,1 67,5 30. つつ ”つつ つ つ uつeru 88 71,9 78,9 34. つつつつ つ つ uつeru 76 60,9 67,5 35. つ つつ つ つ uつeru 74 75 74,6 38. つつ つつつ つ つ uつeru 68 68,8 68,4 32. つ つつつ つ つ uつeru 84 81,3 82,5 33. つ つつつつつ つ uつeru 84 70,3 76,3 Kelompok VII : perubahan bentuk intransitiftransitif; Dari bentuk つuつosu Tabel.7. ini memperlihatkan presentase jawaban yang benar siswa yang hasilnya sangat berbeda. Verba intransitif okiru ‘bangun’ dan verba transitif pada soal 29 okosu ‘membangunkan’ sebagai jawaban yang benar hanya mencapai 50,9. Hasil ini dapat dianggap kecil bila dibandingkan dengan soal no 39 kawaku ‘kering’ yang mencapai 73,7. Jadi pada kategori verba ini siswa lebih mudah mengingat bentuk verba intransitif dibandingkan dengan verba transitifnya. Tabel.7.[ Dari bentuk つuつosu] No Soal Perubahan Bentuk つつつつつつ intransitiftransitif Presentase Jawaban Mahasiswa Smtr V SmtrつVII total 29. つ つつつ つ つ uつosu 68 37,5 50,9 39. つつ つつ つ つ uつasu 80 68,8 73,7

5.2. Analisis Pemahaman Siswa terhadap Perilaku Sintaksis Verba Jita Berpasangan