Teknik Prediksi Terdahulu Prediksi Jumlah Permintaan Barang Musiman Menggunakan Metode Holt-winters

23 Gambar 2.5 Simbol Diagram Aktivitas

2.8 Teknik Prediksi Terdahulu

Suatu data runtun waktu yang bersifat musiman, didefinisikan sebagai suatu data runtun waktu yang memiliki pola perubahan berulang secara tahunan. Dalam teknik prediksi musiman biasanya memperkirakan indeks musiman dari data tersebut. Indeks musiman ini nantinya digunakan untuk menghilangkan pengaruh seperti itu dari nilai- nilai yang di observasi. Ada beberapa teknik yang biasa digunakan untuk prediksi musiman ini. Ernawati 2007 menggunakan teknik Dekomposisi dalam memprediksi penjualan minuman botol. Adapun langkah-langkah metode Dekomposisi yang dilakukan oleh Ernawati adalah: 1. Menghitung faktor musiman awal dengan melakukan penyesuaian musiman terhadap data aktual. Universitas Sumatera Utara 24 2. Menghitung penyesuaian musiman akhir dengan rata-rata bergerak dari Spencer untuk menghilangkan setiap pengaruh musiman dan unsur acak yang tidak terdeteksi sebelumnya. 3. Melakukan pengujian deret data untuk menentukan keberhasilan proses dekomposisi yang telah dilakukan. Dalam hal ini dilakukan uji perubahan persentasi dari komponen acak dan trend-siklus. 4. Menghitung Bulan Dominasi Siklus MCD yang digunakan untuk mengetahui berapa lama komponen acak mendominasi komponen trend siklus atau sebaliknya. 5. Menghitung taksiran trend-siklus dengan menghitung rata-rata bergerak dari data akhir yang telah disesuaikan menurut musim. Dalam hal ini digunakan rata-rata bergerak tiga bulanan. 6. Membuat prediksi untuk jumlah penjualan minuman botol dua tahun kedepan. Pada tahun 2007, Hermanto menggunakan metode Sarima dalam memprediksi tingkat penjualan motor berdasarkan pola data seasonality. Metode Sarima atau Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average yang dipakai Hermanto 2007 memiliki langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tahap Identifikasi Mengenali adanya fakor musiman dalam data yang digunakan. 2. Tahap estimasi Setelah menetapkan model sementara, selanjutnya digunakan estimasi maksimum likelihood atau metode kuadrat terkecil untuk mendapatkan parameter dari model. 3. Tahap pengecekan dignostik Sebelum menggunakan model untuk prediksi, perlu adanya pengecekan terhadap model yang telah diidentifikasi. Model telah memadai apabila nilai Universitas Sumatera Utara 25 residual dari model yang dipilih tidak dapat dipergunakan untuk memperbaiki nilai prediksi. Prediksi dengan data musiman lainnya yang pernah diteliti adalah menggunakan metode regresi time series dalam memprediksi penjualan produk pakaian Rochmah, 2010. Langkah-langkah dalam memprediksi barang musiman dengan menggunakan metode regresi time series yang digunakan Rochmah adalah sebagai berikut: 1. Data dibagi menjadi dua, yaitu data insample dan data outsample. 2. Identifikasi model untuk mengetahui apakah volume penjualan dipengaruhi oleh pola tren atau musiman atau keduanya. 3. Melakukan pemodelan dengan metode regresi 4. Penaksiran model pengujian parameter. 5. Melakukan prediksi. Dari beberapa penelitian terdahulu yang telah disebutkan di atas memiliki kelemahan dan error dalam melakukan prediksi. Adapun kelemahan dan error pada teknik di atas dirangkum pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu untuk Prediksi Musiman No. Peneliti Teknik Yang Digunakan Kelemahan Error 1. Ernawati Dekomposisi Trend digambarkan sebagai pencocokan data terhadap suatu garis lurus. Pencocokan data terhadap garis lurus menyebabkan terjadi bias saat pemulusan mendekati akhir data deret waktu. MAD = 0,12 Universitas Sumatera Utara 26 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu untuk Prediksi Musiman Lanjutan No. Peneliti Teknik Yang Digunakan Kelemahan Error 2. Hermanto Sarima Adanya ketidakmampuan dalam menghasilkan prediksi jangka panjang yang handal MSE = 84,726 3. Rochmah Regresi Time Series Tidak mampu menunjukkan titik jenuh fungsi yang sedang diselidiki. Akibatnya selalu timbul kemungkinan kesalahan prediksi ektraspolasi. Untuk penelitian yang menggunakan metode Holt-Winters terdapat beberapa studi kasus untuk prediksi data musiman. Beberapa dari penelitian tersebut seperti dalam Tabel 2.2. Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu dengan Holt-Winters No . Penulis Tahun Judul Dipublikas i Kesimpulan 1. Harsaputra, Windy 2007 Sistem Pendukung Keputusan untuk Monitoring Pendapatan Catering dengan metode Winters Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Teknik Komputer Surabaya Penggunaan metode ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan bagi pihak manajemen catering. 2. Hendra, Legi 2008 Perancangan Aplikasi Peramalan dengan Metode Winters Tripel Eksponential Smoothing untuk Menentukan Kelayakan Penambahan Mesin Rajut Universitas Bina Nusantara Jakarta Dari hasil evaluasi, metode ini memberikan ketepatan peramalan yang untuk studi kasus yang diamati. Universitas Sumatera Utara 27 Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu dengan Holt-Winters Lanjutan No . Penulis Tahun Judul Dipublikasi Kesimpulan 3. Nurmaida, Ai 2012 Penerapan Metode Exponential Smoothing Holt- Winters dalam Sistem Peramalan Curah Hujan Universitas Pendidikan Indonesia Metode ini memiliki tingkat keakuratan yang cukup baik digunakan untuk peramalan curah hujan yang mengandung unsur-unsur data pemulusan, trend dan musiman. Berdasarkan penelitian sebelumnya penulis akan melakukan penelitian mengenai prediksi permintaan barang musiman dengan objek penelitian data musiman yaitu seragam sekolah dasar SD dengan metode Holt-Winters, dimana Holt-Winters merupakan metode yang dapat menangani faktor musiman dan trend yang muncul secara sekaligus dengan memberikan indeks bobot yang berbeda untuk setiap parameternya Kalekar, 2004. Dengan cara ini diharapkan perhitungan untuk setiap indeks-nya tidak lagi terlalu rumit dan nilai akurasi dari prediksi akan lebih tinggi. Universitas Sumatera Utara BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini secara garis besar membahas analisis metode Holt-Winters pada sistem dan tahap-tahap yang akan dilakukan dalam perancangan sistem yang akan dibangun.

3.1 Identifikasi Masalah